hafidzf87Avatar border
TS
hafidzf87
Pagiku Kala Itu, Dalam Lintasan Memori Kemerdekaan

Courtesy of Google Images

17 Agustus tahun empat lima itulah hari kemerdekaan kita..siapa yang tidak kenal dengan lirik lagu ciptaan H. M. Husein Mutaharini, rasanya sudah tidak asing lagi terdengar digendang telinga kita ya, lagunya selalu bergema diberbagai penjuru tanah air dan kerap kali dinyanyikan tepat dihari lahirnya Bangsa Indonesia.

Hai gansis, sudah masuk dibulan Agustus aja nih, Time Flies So Fast ya, dan tak terasa 17 Agustus 2020 nanti kita akan bersama-sama memperingati dan merayakan HUT RI ke 75

emoticon-Selamatemoticon-Selamatemoticon-Selamat

Seiring doa mari kita panjatkan kepada Tuhan YME agar Bangsa Indonesia selalu menjadi bangsa yang besar dan semakin kokoh, seperti yang tertuang dalam Sila Ketiga Pancasila.

Waktu boleh cepat berlalu, namun kenangan akan selalu melekat dalam ingatan. Manisnya memori masa lalu tak jarang memaksa jari-jemari untuk menulis dalam goresan pena tak bertinta.

Alkisah Begini Ceritanya...

17 Agustus 1999, atau sekitar 21 Tahun yang lalu, saat masih duduk dikelas 6 SD, ane jadi teringat sebuah kejadian lucu sehubungan dengan Upacara Bendera, dihari itu seperti biasa ane dipercaya dan ditugaskan untuk membaca UUD 1945 tepat di hari Upacara Pengibaran Bendera Sangsaka Merah Putih Kemerdekaan RI yang diadakan sekolah tahun itu.

16 Agustus 1999 atau tepat sehari sebelum hari pelaksanaan upacara bendera, seperti biasa kami para petugas upacara terpilih mengadakan gladi resik, tentunya bertujuan agar pelaksanaan upacara nanti berjalan dengan mantap dan sukses.

...Tak terasa sore hari pun menyapa, kegiatan hari itu telah usai dan ditutup dengan serangkaian aktivitas yang terorganisir dengan baik. Lalu kami beramai-ramai pulang sambil mengendarai sepeda dengan hati riang gembira.


Courtesy of Google Images

Malam hari pada tanggal yang sama, selepas magrib, dengan dibantu ibu, ane bergegas menyiapkan segala keperluan untuk hari esok, termasuk kostum lengkap petugas upacara yang keren itu.

Kukuruyuk...suara ayam kate Mang Atta sebelah rumah pun berkokok dengan lantangnya, pertanda sang fajar telah terbangun dari tidur lelapnya. Sontak ane pun terbangun dan bergegas menuju kamar mandi untuk menjalankan ritual pagi hari. Lepas mandi dengan perut yang kosong, ane pun segera menyantap hidangan sarapan yang sudah tersedia rapih dimeja makan pagi itu.

Hari Itu pun Tiba...

17 Agustus 1999, Jam menunjukkan pukul 06:20, waktunya berangkat menuju ke sekolah tempat dimana upacara akan berlangsung. Pagi itu seolah terasa tak biasa, (kek ada yang beda gitu) biasanya menuju sekolah ane selalu ditemani oleh Si Senator sepeda kesayangan hadiah sunatan dulu, namun pagi itu ane putuskan untuk berjalan kaki.

Tapak demi tapak ane telusuri jalan dari rumah menuju sekolah, sesekali sambil berlatih gerakan PBB untuk merapihkan posisi. Alih-alih berjalan sambil melatih gerakan PBB, kaki inipun terperosok kedalam comberan basah yang tergenang air (jebyuurr) apa gerangan yang sudah terjadi, anepun shock, dan seketika bingung kenapa ini bisa terjadi, kejadian itu berlangsung sangat cepat.

Dibantu ibu-ibu yang melintas, anepun bangkit dari comberan kenangan itu.
Karena kebetulan lokasi jatuhnya ane tadi masih terbilang tidak jauh dari rumah, dengan kaki yang masih bergetar, ane pun memutuskan untuk pulang dan mengganti sepatu serta kaos kaki yang sudah bercampur air pasir endapan comberan itu.

Setelah mengganti sepatu dan kaos kaki, serta celana yang sudah kotor tadi, dengan semangat 45, ane pun kembali bergegas dengan cepat menuju sekolah (kali ini untuk mempersingkat waktu, ane ditemani oleh Rosektor kesayangan ane bertenaga kaki), nasib baik waktu itu ane tiba 5 menit sebelum upacara dimulai. Dengan nafas yang masih terengah ane pun memasuki barisan yang sudah ditentukan, dan mengikuti rangkaian acara upacara bendera serta sukses menjalankan tugas sebagai Pembaca UUD 45.


Courtesy of Google Images

Kini..21 Tahun sudah berlalu, dan comberan kenangan itu masih tetap berdiri kokoh ditengah padatnya himpitan Kota Jakarta.




Courtesy of Google Maps

Nah, sekiranya itu cerita yang bisa ane bagikan gansis, sederhana sih, namun memiliki arti yang dalam dan menjadi pengingat serta pembelajaran tersendiri bagi kehidupan yang ane, bahwa betapa pentingnya menyadari arti sebuah Perjuangan. Semoga kisah ane kali ini dapat menginspirasi gansis semua ya..

Dirgahayu Republik Indonesia ke-75
MERDEKA !!!




Ini ceritaku, mana ceritamu??
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia:

Based on True Stories - TS
17 Agustus 1999

Diubah oleh hafidzf87 15-08-2020 06:58
cigroAvatar border
japarinaAvatar border
alifrian.Avatar border
alifrian. dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.