******
Agus adalah seorang aktifis remaja islam dikampus, dia selalu berdakwa tentang islam ditiap-tiap kampus. Agus tahu persis hukum pacaran dalam islam itu seperti apa, wong dia sering kok ngisi kajian tentang ke Islaman dikampus-kampus. Tapi anehnya adalah Agus memiliki pacar, padahal dia tahu pacaran dalam Islam itu haram.

Saya punya teman namanya Wandy. Wandy juga adalah seorang aktifis remaja Islam kampus. Dia paham betul tentang hukum pacaran dalam Islam. Wandy selama ini yang menutupi kebohongan saya pada orang tua saya. Orang tua saya lebih percaya Wandy daripada saya kalau kami sering pulang terlambat, apapun alasannya. Ketika saya ketemuan pun sama Agus, Wandy lah yang selalu menunggu saya hingga selesai walaupun dengan jarak agak jauh dari kami.

Kami selalu seperti ini sejak kami tau ajaran Islam tentang batas pergaulan antara perempuan dan laki-laki. Saya dan Wandy tidak pernah ngomong berduaan kecuali ada teman yang temani kami. Saya tahu hukumnya berdua-duaan tapi ini saya tidak bisa terapkan pada pacar saya Agus.

Wandy pernah bilang sama saya kalau kamu masih ragu dengan hubungan kalian mungkin Allah sudah menyebutkan bahwa jalan yang kamu tempuh salah. Ingat, dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan munkar. Pacaran itu termaksud zina karna sudah jelas disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Isro ayat 32. Dan ini bukan ucapan saya tapi ucapan Allah dalam kitabnya. Sekarang saya katakana kamu putusin dia atau kamu akan sukar berdosa. Gak ada yang namanya pacaran syar’i, pacaran itu bukan berbagi cinta tapi berbagi nafsu yang dibungkus dan disalah artikan jadi cinta.

******

Anti, nama saya Anti. Saya adalah pacar Agus, hubungan kami sudah berumur 5 tahun. Sejak kami pacaran hingga sekarang orang-orang dikampus selalu ramai membicarakan kami, ditambah lagi Agus sering mengisi kajian tentang ke Agamaan dikampus. Yang saya tidak suka adalah kenapa orang-orang selalu ngomong dibelakang saya tentang hubungan kami kenapa tidak ngomong blak-blakan langsung didepan Agus, saya capek dengan semua ini. Ada juga yang mengatakan saya tidak pantas, saya tidak syar’i, padahal selama ini saya sudah belajar untuk menjadi seorang muslimah yang sejati, sudah mengenakan pakaian yang sesuai dengan tuntutan agama kita, apa karna gara-gara saya masih pacaran sama Agus. Entahlah, saya sudah capek dengan semua ini.

Seperti biasa selepas kami keluar dari kampus, kami belum langsung pulang kerumah masing-masing tapi kami mampir ditaman kampus untuk sedikit berbagi cerita sama Agus.

Saya : Gus, boleh aku nanya? Kataku dengan nada gemetar.

Agus : iya boleh…

Saya : menurutmu pacaran itu apasih?

Agus : kenapa kamu tanya gitu.

Saya : yaaa nanya aja, emang gak boleh…

Agus : ya boleh,,, pacaran itu saling berbagi, berbagi cerita, berbagi motovasi, berbagi pengalaman, berbagi suka, berbagi duka, berbagi kasih dan berbagi sayang.

Saya : Pacaran itu haram kan kan kann?

Agus : iya haram

Saya : trus hubungan kita ini?

Agus : yaaaa, tapi kan pacaran kita syar’i

Saya : syar’i, katamu syar’i, syar’i dari mana coba? Kita sudah terlalu lama terjerumus Gus, aku malu. Aku terus menjaga pandangan dan pikiran sama teman aku sendiri, bahkan aku jaga jarak dengan sahabat aku sendiri. Tapi aku selalu membuat setan tertawa karna melihat kita berdua-duaan seperti ini.

Agus : oke jika seperti itu, kita jaga jarak sekarang.

Saya : bukan jaga jarak tapi kita putuskan hubungan ini. Gak ada status lagi diantara kita. JANGAN BUAT AKU BERDOSA lebih banyak dengan terus-terus mempertahankan hubungan haram ini.

Agus : kita seharusnya gak pacaran, aku seharusnya gak buat kamu berdosa dengan hubungan ini, aku minta maaf. Aku cuman takut, takut untuk kehilangan orang yang selama ini uda dekat sama aku keluargakupun tahu itu. Selama ini aku tahu kalau pacaran itu haram, tapi aku gak bisa sudahin hubungan ini yang slama ini kita jalanin bareng-bareng, dan akan memulai lagi hubungan dengan orang lain, aku gak bisa.

Itulah coretan kisahku selama menjalani kasmaran, dan jika kita jodoh maka kita tetap akan dipertemukan. Dari belahan bumi manapun kita dilahirkan, jika kita jodoh kita tetap akan dipersatukan dalam ikatan suci dibawah banguanan cinta rumah tangga yang Sakina, Mawadha, Warohma yang dicatat oleh Agama dan diakui oleh Negara.

********