Djamboel79Avatar border
TS
Djamboel79
Usaha Mikel Arteta Menjadi Manager Hebat Arsenal
Beberapa teman yang merupakan pendukung Arsenal menghubungi saya.

Mereka meminta saya untuk menyajikan tulisan tentang Mikel Arteta, sosok manager Arsenal yang baru saja membawa klub asal London Utara ini merengkuh gelar juara FA Cup.



"...Bang, jangan cuma soal Zidane, Klopp atau Bielsa, coba dong tulis soal Arteta !!!...", seru salah satu dari mereka kepada saya.

Jujur ini tidak mudah. Pertama, saya bukan fans Arsenal dan kedua, mau nulis apa saya soal Arteta.

Senin sore kemarin, saya membuka salah satu channel youtube yang saya ikuti. Sebagai seorang praktisi HR yang menyukai olahraga dan dunia militer, kemarin saya membuka salah satu akun yang saya sukai dari dunia militer.

Sebuah video yang diunggah tiga atau empat minggu lalu, memberitakan kunjungan Menteri Pertahanan RI, Bapak Prabowo Soebianto ke Akademi Militer. Didampingi KASAD, Jenderal Andika Perkasa, beliau memberikan motivasi kepada ratusan Taruna-Taruni yang akan dilantik menjadi perwira.

Selain pidato yang disampaikan MenHan, mata saya juga tertuju pada latar belakang dimana beliau berdiri.



Sebuah quotes terpampang. "...The Commander Must Be The Best Officer ...".

Berbicara tentang Arsenal, sosok Arsene Wenger adalah benang merah, terutama sejak zaman Premier League.

Oleh karenanya, saat 'Si Profesor' dikabarkan akan segera meletakkan jabatannya sebagai Manager tim, maka bukan pekerjaan mudah mencari sosok pengganti.

Belakangan nama Unai Emery merupakan pilihan sebagai nahkoda berikutnya.

Saya tidak akan menulis banyak tentang Unai Emery, mari kita loncat ke sosok Mikel Arteta.

Sejak menjadi pemain Arsenal, Arteta sudah menunjukkan sisi kepemimpinan yang kuat.

Dalam sebuah wawancara untuk media internal Arsenal, pria asal Spanyol ini mengatakan bahwa dirinya memiliki keinginan kuat untuk menjadi seorang manager tim sepakbola.

Oleh karenanya, usai tak sanggup lagi mengikuti kerasnya bermain di lapangan hijau terutama di Liga Primer, Arteta segera banting setir untuk mengikuti kursus kepelatihan.

Kedatangan Pep Guardiola ke Manchester City menjadi pintu positif bagi Arteta.

Menjadi seorang asisten manager dari Pep Guardiola yang merupakan salah satu manager terbaik di dunia adalah keberuntungan bagi Arteta.

Dengan tekun Arteta memainkan peran sebagai seorang asisten yang mumpuni. Ia pun memiliki kepercayaan diri dan keyakinan bahwa suatu saat ia pun akan menjadi seorang Manager.

Menjadi Manager Arsenal adalah ambisi terliar yang pernah dipikirkannya.

Korporasi tempat saya bekerja memiliki values yang menjadi landasan bagi setiap individu dalam organisasi untuk bertindak dan berperilaku.

Arsenal pun memiliki values.

Salah satu yang menyebabkan Unai Emery dianggap gagal saat menangani Arsenal juga soal values.

Oleh karenanya, walaupun tidak mudah bagi Arsenal menunjuk Mikel Arteta sebagai nahkoda baru tanpa pengalaman menjadi manajer, akan tetapi Arteta memiliki banyak hal yang membuat ia lebih unggul dari kandidat lainnya.

Arteta menjadi sosok yang paling cocok untuk Arsenal, ketika values Arsenal yang dipertegas di era Wenger, semakin terkikis di masa singkat seorang Unai Emery.

Emery gagal memainkan peran sebagai seorang komunikator yang baik, sekaligus buruk saat harus menjadi penegak nilai Arsenal. Itu sebabnya ia gagal menangani perilaku buruk beberapa pemain bintang, macam Mesut Oezil, Laurent Koscielny maupun Granit Xhaka.

Values Arsenal yang berawal dari Victoria Concordia Crescit yang artinya Victory Grows Out of Harmony atau kemenangan tumbuh melalui keharmonisan itulah yang rusak di era singkat Emery.

Mikel Arteta sangat memahami kondisi dan situasi yang tidak pas ini.

Pada kesempatan pertamanya usai ditunjuk sebagai Manager baru Arsenal, Mikel Arteta tampil dengan komunikasi yang cerdas.

Di depan sejumlah media yang hadir pada konferensi pers tersebut, Arteta memulainya dengan mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Arsene Wenger.

Arsene Wenger memang sosok pertama yang menjadikan semua ini nyata bagi Arteta.



Pria Prancis itu yang melihat kualitas dan kapasitas seorang Arteta, lalu membawanya ke klub yang rupanya memang sudah lama diidamkan seorang Arteta.

Kompetensi leadership yang diatas rata-rata juga menjadikan Arteta sebagai kapten tim. Bahkan pada salah satu kesempatan Arteta sanggup meraih trophy Piala FA sebagai kapten Arsenal.

Sekali lagi, saya bukanlah fans Arsenal. Namun, salah satu quote yang pernah diutarakan seorang Arsene Wenger selalu terekam dalam pikiran saya.

"... a football team is like a beautiful woman. When you do not tell her, she forgets she is beautiful ..."

Saya tidak tahu apakah Arteta mampu mewujudkan maksud dari pernyataan diatas.

Yang saya ketahui, Arteta adalah sosok yang sudah dan terus belajar betapa pentingnya sentuhan personal serta variasi taktik yang terus berkembang.

Dan Arteta mendapatkan semuanya itu dari dua manajer hebat, Arsene Wenger dan Pep Guardiola.

Arteta yang kini menjadi komandan Arsenal merupakan sosok yang juga pernah menajdi pemain yang hebat saat berseragam tim 'Meriam London'.

Sebagai pemain Arsenal, Arteta telah membuktikannya.

Kini sebagai Manager Arsenal, Arteta memiliki tantangan untuk menciptakan tim yang mampu bermain baik, apalagi dengan sejumlah kompetisi yang diikuti.

Mikel Arteta dituntut memainkan peran yang selaras dengan values Arsenal.

Tak hanya memberikan kesempatan, dukungan dan arahan namun Arteta juga dituntut untuk berani menyingkirkan para pemain yang tidak memiliki komitmen, hanya mementingkan ego pribadi dan bahkan under perform.

Tidak peduli apakah seorang pemain tersebut bintang besar, yang jelas keharmonisan diatas segalanya.

Harmoni berarti semua bagian dari tim memiliki satu tujuan yang sama dan berkomitmen untuk mencapainya bersama.

Dan Arteta terus meyakinkan timnya bahwa jalan yang akan ia tempuh adalah jalan yang akan membawa pada kemenangan dan kesuksesan.

Walaupun hanya menduduki posisi kedelapan akhir kompetisi Liga Primer, namun Arsenal dan Arteta punya kemampuan untuk bersaing musim mendatang.

Paling tidak di era Arteta yang baru setengah musim, Arsenal sanggup mengalahkan Manchester United dan Liverpool di Liga Primer, serta menyingkirkan Manchester City dan Chelsea untuk merebut Piala FA.

Memang masih banyak pekerjaan rumah bagi Arteta dalam membangun dan memimpin Arsenal untuk mengarungi musim 2020-2021.

Fans Arsenal mesti banyak bersabar untuk bisa melihat Arteta membawa kesuksesan bagi Arsenal.



Satu yang pasti, dari secuil cerita hari ini tentang sosok Arteta, saya sepakat bahwa The Commander Must Be The Best Officer !!

#RinganJari
Diubah oleh Djamboel79 04-08-2020 12:21
Isda555Avatar border
salutobAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
23.1KThread11.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.