Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sribaginda1Avatar border
TS
sribaginda1
Robot VS Manusia
Semakin lama teknologi di industri semakin canggih. Banyak peran manusia yang digantikan oleh teknologi tersebut. Apalagi di era industri 4.0 seperti sekarang. 

Penggantian peran manusia oleh teknologi atau robot didasari oleh beberapa alasan, diantaranya adalah peningkatan produktivitas dan kekurangan tenaga kerja.

Ada suatu masa dimana negara-negara maju kekurangan tenaga kerja kasar untuk melakukan proses produksi. Kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih ringan dan nyaman lebih banyak karena sedang dalam proses pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Saat saya masih SD sekitar tahun 90-an, saya sering mendengar cerita dari kerabat yang sekolah di negara maju, kalau bekerja sebagai pelayan di restoran, atau di fashion outlet upahnya bisa sama dengan pekerja kantoran di Indonesia. Hal tersebut disebabkan saat tidak ada yang mau bekerja kasar, upah dinaikan agar ada yang mau bekerja, contohnya mahasiswa atau pelajar yang kerja paruh waktu.

Mahasiswa dan pelajar banyak yang kerja paruh waktu karena saat itu kurang tenaga kerja kasar.

Saat negara maju seperti Australia, USA, dan negara di benua Eropa sedang maju pesat kala itu, susah ditemukan pekerja atau buruh kasar sehingga mereka berfikir bagaimana menciptakan robot untuk memenuhi kebutuhan produksi mereka yang membludak.

Alasan kedua adalah produktivitas. Anggaplah suatu pabrik dengan 100 buruh pabrik dapat memproduksi 1000 unit barang per hari. Saat permintaan meningkat pesat katakanlah menjadi 3000 unit per hari, pabrik dihadapkan pada 2 pilihan, menambah karyawan atau meningkatkan output per orang dari buruh.

Saat kesulitan menemukan pekerja kasar dan kesulitan menaikan output per orang. Maka mereka berfikir bagaimana caranya menciptakan robot yang dapat membantu manusia dalam produksi.

Kelebihan tenaga robot dibandingkan tenaga manusia adalah sebagai berikut.

1.   Tenaga robot lebih murah. (mahal saat investasi awal saja)

2.   Tenaga robot lebih teliti.

3.   Tenaga robot tidak bisa capek dan mengeluh.

Kekurangan tenaga robot adalah.

1.   Susah digantikan saat rusak jika tidak ada cadangan.

Suatu pabrik akan mendapat keuntungan lebih saat menginstal tenaga robot karena upah karyawan per hari akan berkurang.

Tdak hanya di industri, tenaga robot atau mesin banyak diperbantukan di pertanian, konstruksi, tenaga pembersih, dll.

Di indonesia hampir tidak berlaku sama seperti yang ada di negara maju tersebut. Di indonesia banyak terdapat tenaga kerja kasar yang mau bekerja di pabrik-pabrik.

Saat pabrik kelebihan pesanan, tinggal rekrut pekerja baru, sangat banyak yang mau.

Di samping itu, semakin banyak orang yang mendapatkan pekerjaan, semakin berkembang ekonomi suatu negara karena daya beli masyarakat akan naik. Selanjutnya semua pelaku ekonomi lain seperti penjual baju, penjual makanan akan terbantu seiring tenaga kerja semakin banyak.


Di sini kita dapat melihat dari dua kacamata yaitu kacamata pemerintah dan kacamata pengusaha.

Dari kacamata pemerintah, Semakin banyak tenaga kerja baru akan semakin bagus untuk pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya semakin banyak pengangguran akan semakin buruk bagi ekonomi.

Dari kacamata pengusaha, menggunakan robot lebih murah dan efisien karena robot memiliki banyak kelebihan. Tentu saja pengusaha ingin keuntungan yang lebih banyak apalagi di saat ekonomi sulit seperti ini. Mereka inginnya yang low cost.

Pengusaha bebas memilih ingin menggunakan manusia atau robot.

Saat saya melakukan magang di kawasan industri jababeka tahun 2019. Menurut tukang ojek kemacetan di jababeka jauh berkurang saat ini karena banyak pabrik menggunakan robot sehingga banyak pekerja di PHK.

Di tempat saya magang saat itu juga banyak tenaga kerja digantikan oleh robot.

Di saat ekonomi sedang mengalami penurunan seperti saat ini   bahkan di negara maju banyak pengangguran yang membutuhkan lapangan pekerjaan yang tadinya digantikan oleh robot.

Namun saat masih banyak yang lebih suka tenaga manusia atau dengan kata lain padat karya. Antara lain disebabkan tidak ingin repot menginstal robot dan tidak mau mengeluarkan biaya investasi di awal walaupun dalam jangka panjang menguntungkan.

Saya pribadi lebih suka tenaga manusia. Walaupun memiliki beberapa kekurangan dibanding robot.   

0
448
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.