kirchoff.kimAvatar border
TS
kirchoff.kim
Viral tentang Fetish, ini dia Fetish menurut Psikologi





Media sosial hari ini tengah dibanjiri trending tentang kasus gilang. Gilang merupakan mahasiswa dari universitas di Surabaya, yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa baru. Fetishnya gilang ini cukup membuat warganet merasa takut, pasalnya fetish yang dialami oleh gilang ini terkesan aneh dan menyeramkan. Korban disuruh melakban seluruh badannya dan dibungkus dengan kain jarik, korban tidak merasa curiga karena gilang ini mengatakan bahwa ini untuk bahan riset penelitian.

Penelitian bagaimana padahal gilang ternyata jurusan sastra? oalah gilang....gilang hmmm. Itu sepotong mukadimah dari ane tentang kasusnya gilang, disini ane mau menjelaskan apa sih itu fetish,  gejala, penyebab dan bisa sembuh apa enggak?. Oke gan tanpa basa-basi kita lanjutttt. 

1. Fetishistic 

Fetishistic masuk kedalam kelompok parafilia, apa itu parafilia?. Parafilia merupakan kelainan seksual yang membuat penderita mempunyai ketertarikan seksual selain pada stimulasi genital. Parafilia berhubungan dengan gairah dalam menanggapi objek seksual atau rangsangan yang tidak lazim dengan pola perilaku normal yang dapat menganggu hubungan seksual. 

Istilah fetisisme berasal dari kata Portugis "Feitico" yang berarti pesona obsesif.  Menurut DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) kelainan fetishistic dicirikan sebagai kondisi di mana terdapat ketergantungan terus-menerus atau berulang-ulang terhadap objek yang tidak hidup ( seperti hak dan pakaian dalam) atau spesifik kepada bagian tubuh non-genital (kaki) untuk mencapai kepuasan seksual. Dalam DSM sebelumnya fetishistic lebih dikenal dengan parsialisme. 

Gangguan Fetisisme merupakan daya tarik seksual yang kuat baik pada benda mati maupun bagian tubuh yang dipandang tidak memiliki daya pikat seksual. kalau dari ane sendiri pernah denger tentang orang punya fetish, fetish sama baju cewek dan highheels merah. Dari artikel yang ane baca, memang benda umum fetish itu biasanya pakaian dalam,alas kaki,sarung tangan,barang dari karet dan pakaian dari kulit.

Pada bagian tubuh yang berhubungan dengan gangguan fetisisme adalah kaki,jari kaki dan rambut. Seorang fetishistic biasanya memegang,mengosok, mengecap,atau mencium benda fetish untuk kepuasan seksual dan meminta pasangan untuk mengenakan objek tersebut selama pertemuan seksual. Menurut DSM-5 gangguan fetisisme ini umumnya dialami oleh pria dibandingkan perempuan. 



2. Gejala 

Kriteria diagnostik untuk gangguan fetishistic, tercantum dalam DSM-5 : 

Untuk jangka waktu setidaknya 6 bulan, orang tersebut mempunyai fantasi, desakan atau perilaku yang berulang serta intens membangkitkan gairah dengan objek-objek mati ( seperti pakaian dan sepatu) atau fokus terhadap pada bagian-bagian tubuh nongenital. 

Fantasi , dorongan seksual atau perilaku menyebabkan tekanan dan menganggu kehidupan sosial, pekerjaan dan pribadi. 

cross dressing atau lintas busana dan menggunakan vibrator untuk menstimulasi genital taktil. 

3. Penyebab 

Beberapa ahli teori percaya bahwa fetisisme disebabkan dari kejadian pada masa usia dini, di mana suatu objek dikaitkan dengan bentuk gairah atau kepuasan seksual yang sangat kuat. Ahli teori belajar lainnya fokus pada masa kanak-kanak dan remaja dalam pengondisian terkait dengan mastrubasi dan pubertas. 

Model pembelajaran perilaku menujukkan bahwa seorang anak yang menjadi korban atau pengamat perilaku seksual yang tidak pantas dapat belajar atau meniru, jadi untuk semuanyanya dimohon untuk mengedukasi anak-anaknya. 

Model Kompensasi menunjukkan bahwa orang-orang ini mungkin kehilangan kontak seksual sosial yang normal, dan karenanya mencari kepuasan seksual dengan cara yang tidak wajar dan kurang diterima secara sosial. 

Dalam kasus yang melibatkan laki-laki , beberapa ahli berpendapat bahwa gangguan fetisisme mungkin berasal dari keraguan mengenai kejantanan, potensi, atau ketakutan atas objek mati. 


4. Penyembuhan 

Fetisisme sebenarnya bukan gangguan yang berbahaya. Menurut DSM, mereka dikatakan gangguan ketika sudah menyebabkan kesulitan atau menganggu kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas normal dalam kehidupan sehari-hari. 

Intensitas dan frekuensi dari kemauan dan perilaku seksual pada gangguan fetisisme cenderung berfluktuasi sepanjang hidup seseorang . Akibatnya, pengobatan yang efektif biasanya dalam jangka waktu panjang. Meskipun, DSM-5 tidak menyebutkan perawatan tertentu namun dengan terapi obat dan terapi kognitif perilaku cara yang efektif untuk menangani gangguan fetisisme. 

sumber : 
https://www.psychologytoday.com/intl...stic-disorder
https://www.klikdokter.com/penyakit/parafilia
https://www.doctorxdentist.id/questi...ish-seek-help
https://www.idntimes.com/health/medi...afilia-c1c2/8
Diubah oleh kirchoff.kim 31-07-2020 10:23
southchAvatar border
han766Avatar border
ernawindaaAvatar border
ernawindaa dan 2 lainnya memberi reputasi
3
688
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.