Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

robbolaAvatar border
TS
robbola
Maaf, aku ambil suamiku lagi!

Aku dan Redi adalah sepasang suami istri. Baru seumur jagung usia pernikahan kami. Pada awalnya, aku membebaskan Redi mengajak istri keduanya kemana pun yang dia mau. Termasuk tidur seranjang bersama kami.

Namun, lama-lama aku jengah dengan semuanya. Aku benar-benar kesal saat Redi lebih memilih bersama istri keduanya ketimbang aku yang jelas lebih memesona dan nyata cantik seperti Nia Lamborghini.

"Bang. Kapan kamu mau menganggapku ada? Ibuku katanya udah gak sabar pengen nimang cucu!" tandasku saat tangan masih sibuk dengan polesan bedak.

"Lho, emangnya kapan aku gak nganggep kamu? Buktinya aku ada di sini buat kamu," jawab Redi santai. Jemarinya begitu lihai mempermainkan istri keduanya seolah tak peduli raungan singa betina yang menuntut minta hak.

Senyum Redi mengembang. Pandangannya berbinar saat memandangi tubuh mungil istri keduanya. Itu sangat jauh dan berbanding terbalik saat Redi memandang tubuhku yang seolah hambar.

Gila! Masa aku kalah sama cebol kerempeng kaya gitu? Walau istri kedua Redi mampu memberikan apa yang lelaki itu inginkan. Namun, aku lebih dari segalanya.

"Iya, kamu emang ada di sini. Tapi, pikiran kamu enggak, Red."

Kuhempas kasar spons bedak di atas meja rias. Akhirnya, langkahku membawa tubuh ke samping Redi yang masih sibuk dengan istri keduanya itu.

Redi masih diam beberapa saat. Aku makin jengkel. Oh ... ayolah! Istri udah menor gini masih dianggurin juga!

Merasa semua usaha yang kulakukan terbuang percuma. Aku pun meraih tubuh istri kedua Redi dengan kasar, lelaki itu melotot tajam ke arahku.

"Apa yang kau lakukan, Dila?!" Redi membentak. Tangannya begitu cepat ingin meraih istri kesayangannya, tapi aku lebih gesit.

"Aku mau bunuh istri barumu! Supaya kau menjadi milikku seutuhnya, Red!"

Kuambil langkah menuju kamar mandi. Tampak di sana ada sebuah bak besar yang telah penuh terisi air. Aku menyeringai sesaat pada madu terkutuk di genggaman.

"Saatnya bertemu ajalmu. Maaf, kuambil suamiku kembali, Baby."

"Jangan, Dila! Kau gak tau seberapa penting dia bagi hidup kita! Kita bisa lakukan apapun karena dia!" bentak Redi makin keras. Bahkan suaranya menggema seisi ruangan.

Tatapan tajamnya kian memuncak saat tubuh mungil istri kesayangannya bergetar. Tapi, aku tak peduli lagi. Genggaman pada tubuh mungil itu kulonggarkan sampai dia terlepas dan tercebur ke dalam bak mandi.

Suara istri kedua Redi yang tadi lantang dengan getar di tubuhnya mulai melemah sampai dia benar-benar mati. Aku akhirnya tersenyum penuh kemenangan.

"Dila! Apa kau gila?"

"Oops ... sorry. Tapi sayangnya istri kesayanganmu gak bisa ngasih anak. Karena seorang anak gak bisa didownload atau dipesen lewat aplikasi!"

Redi terdiam dan hanya menatap pilu gawai terbarunya dalam bak mandi.
dindademiyanti2Avatar border
caturkristiyaniAvatar border
pulaukapokAvatar border
pulaukapok dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1K
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.