Rindu, satu kata yang dapat menghancurkan sebuah perjuangan dalam mengikhlaskan.

Gelap dan sunyinya malam selalu berhasil mendatangkannya.

Semua kenangan yang coba di kubur seperti tergali lagi hanya gara-gara rindu.

Jika sudah seperti ini bagaimana cara dalam mengikhlaskan.

Rindu itu memang menyiksa, apalagi jika salah satunya saja yang merasakan

Sementara yang dirindukan tengah sibuk merindukan yang lain

Cinta kadang lucu ya, datangnya seperti bunga bermekaran, perginya bagai badai yang memporak-porandakan segala keindahan.

Meskipun begitu tak membuat pelakunya jera, sudah tau menyakitkan tetapi selalu mengulanginya lagi.

Dengar! jangan mudah menyambut yang datang, karena jika hanya sekedar singgah itu bahaya.

Jangan mudah menerima kata-kata manis begitu saja, siapa tau itu memamng hanya keramah-tamahan.

Jika sudah terjerat dan akhirnya ditinggalkan semuanya tidak akan mau disalahkan.

Perjalanan hidup memang seperti itu, ada yang datang dan juga pergi

Jangan terlalu dipikirkan dan larut dalam kesedihan, semua sudah pada porsinya masing-masing, sikapi semuanya dengan mengambil sisi positifnya.

Tuhan pasti punya maksud tersendiri kenapa harus dipertemukan walaupun berakhir luka.

Jangan banyak merindukan seseorang yang memutuskan pergi belum tentu orang yang dirindukanpun merindukan kita masih banyak yang harus dipikirkan dan tentunya lebih penting .

Ikhlaskan saja, dan cukup sampaikan pada Tuhan.