BPLN.godAvatar border
TS
BPLN.god
Setelah India, Jepang Blokir TikTok & Aplikasi China Lainnya?


Jakarta, CNBC Indonesia - Sekelompok anggota Parlemen Jepang dikabarkan sedang berupaya memblokir penggunaan TikTok dan aplikasi lain yang dikembangkan oleh perusahaan China. Sebelumnya, tindakan ini dilakukan India.
Alasan mencuatkan rencana ini adalah karena kekhawatiran data pengguna Jepang bisa jatuh ke tangan pemerintah China. Maklum, Undang-Undang China memang menyebutkan perusahaan China wajib bekerja sama dengan intelijen negara bila dibutuhkan dan harus serahkan data bila diminta.
Mereka berencana mengajukan proposal pemblokiran ini kepada Pemerintah Jepang pada awal September 2020. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh NHK dan dikutip dari TechCrunch, Rabu (29/7/2020).

Jepang merupakan salah satu negara yang sukses dimasuki TikTok ketika perusahaan internet asing kesulitan menembus pasar Negeri Matahari Terbit ini. TikTok telah berhasil menarik para pesohor Jepang untuk membuat konten.

Menanggapi rencana pemblokiran Jepang, Juru Bicara TikTok menegaskan pihaknya tidak dikontrol oleh pemerintah China. TikTok tidak beroperasi di China. Induk TikTok, Bytedance, meluncurkan Douyin, aplikasi serupa TikTok, untuk pasar China.
"Ada banyak informasi yang salah tentang TikTok di luar sana. TikTok memiliki CEO [berwarga negara] Amerika, seorang chief information security officer yang memiliki satu dekade pengalaman di industri, militer AS, dan pengalaman penegakan hukum, dan tim AS yang bekerja dengan gigih untuk mengembangkan infrastruktur keamanan terbaik di kelasnya," ujar Juru Bicara TikTok.

"Empat dari lima kursi dewan direksi induk perusahaan kami dikendalikan oleh beberapa investor global terkemuka di dunia. TikTok AS, data pengguna disimpan di AS dan Singapura, dengan kontrol ketat pada akses karyawan."
Pada awal bulan ini, India memblokir 59 aplikasi China termasuk TikTok, WeChat, dan Mobile Legends. Dua hari lalu, India kembali memblokir 47 aplikasi China. Menurut seorang pejabat di Kementerian Informasi dan Penyiaran, pemblokiran ini terkait dengan masalah keamanan data dan privasi nasional.

"Kami telah memblokir 47 aplikasi dari China berkaitan dengan perhatian pemerintah tentang privasi dan keamanan data," ujar pejabat tersebut seperti dikutip dari AFP, Senin (27/7/2020).
Amerika Serikat (AS) juga sedang mengkaji pemblokiran TikTok dan aplikasi China lainnya. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam wawancara dengan Fox News mengungkapkan pemerintah sedang mempertimbangkan pemblokiran ini dan menuduh TikTok membagikan data pengguna dengan pemerintah China.


https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...-china-lainnya


baguslah jepang tak takut dan tunduk dengan bajingan komunis cina
nampak jelas dalang provokator itu komunis cina.
komunis cina ingin kuasai dunia tapi itu hanyalah mimpi basah
asia sudah di obrak abrik lewat hutang dan virus.


sekarang amerika dan dunia yang diobrak abrik
keleng paok itu diadu domba oleh komunis paok cina

semoga saja komunis laknat biadab segara punah

banyak BSH komunis cina yang iri dengan kemajuan jepang

kenyataannya jepang berani boikot produk komunis /.

persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln emoticon-fuck
neptuniumAvatar border
tepsuzotAvatar border
pakedongotakAvatar border
pakedongotak dan 6 lainnya memberi reputasi
5
703
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.