Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deandrawiraAvatar border
TS
deandrawira
~•PELUK TALITA•~
Namanya Talita, usia empat tahun. Rencananya Talita baru akan masuk TK tahun depan. Mamanya seorang guru di sekolah menengah pertama, karena setiap hari harus pergi mengajar , Talita dititip kepada pengasuh. Aku mengenal Talita sejak dia lahir, kebetulan rumah kami satu deret, dan karena mamanya sama - sama guru, jadi lebih mudah akrab dibanding dengan tetangga yang lain.

Mama Talita selalu berangkat lebih pagi dariku, karena sekolah tempat dia mengajar cukup jauh, sedang ayahnya bekerja sebagai consultant keuangan, lebih sering tak berada dirumah karena harus dinas keluar kota. Oleh karena itu Talita selalu merasa kesepian. Kadang dia kusuruh main dirumah, kebetulan usia putriku tak jauh dengannya, hanya lebih muda setahun saja dari usia Talita.

Aku yang mengajar setengah hari masih punya banyak waktu luang untuk main bersama anak anak, rumahku yang terkadang lebih mirip Day Care disiang hari, membuatku senang. Karena dengan begitu anak - anak jadi lebih nyaman main dirumah, tak keliaran keluar.

Tiga bulan yang lalu kami kedatangan tetangga baru, pasangan suami istri yang usianya jika kutaksir sekitar 40 - 50 tahunan. Mereka mengontrak persis disamping rumah Talita. Karena usianya sudah mulai lanjut, kami biasanya menyapa mereka dengan sebutan Oma dan Opa, membahasakan panggilan anak anak. Merekapun senang dengan panggilan itu, terasa seperti keluarga katanya.

Oma dan Opa adalah orang yang baik, kulihat Opa yang ramah terhadap anak, sering memberi permen atau cemilan buatan istrinya jika anak - anak sedang main sepeda di halaman. Komplek kami tak memiliki lapangan, jadi, anak - anak bermain sepeda ya di depan gang.
Kalau sore ramenya bukan main, para pengasuh sibuk mengejar anak - anak yang tengah berlari, sepeda-an, atau sekedar jalan - jalan sambil makan sore. Suasanya selalu seperti ini.

Sampai suatu hari, mama Talita datang kerumah tepat saat adzan magrib berkumandang. Beliau menanyakan apakah Talita ada dirumahku?, kukatakan tidak.
Kebetulan hari itu aku pergi belanja bulanan dengan anak dan pengasuh. Rumah kami pun kosong sejak siang hari.

Tiba tiba wajah mama Talita berubah panik. Katanya, anak itu belum pulang sejak tadi siang. Pengasuhnya bilang siang tadi Talita pamit main kerumah ade Nasywa, begitu panggilan dia pada anakku. Pengasuhnya yang merasa tenang, karena jarak rumah kami yang berdekatan, hanya terhalang dua rumah saja, akhirnya dia pun asyik dengan pekerjaan nya di dapur dan tidak benar - benar mengawasi Talita.

Setelah dinyatakan hilang kami pun bergegas lapor RT, RW dan polisi setempat, pak RT dengan sigap segera menyebarkan informasi kehilangan Talita di group warga.

Aku yang malam itu menemani mama Talita dirumahnya dengan beberapa ibu - ibu. Karena kebetulan ayah Talita sedang tugas ke Lombok.
Mama Talita yang tak berhenti menangis itu tetap sibuk dengan ponselnya, mungkin harap - harap cemas menunggu kabar dari warga atau polisi.

Pukul 03.15 dini hari kami baru mendapat informasi, polisi membawa potongan kain robek dengan motif persis baju yang Talita gunakan tadi siang. Mereka menemukan Talita disemak tak jauh dari komplek rumah kami. Mungkin sekitar 3 - 4 km saja.

Polisi menemukan Talita atas bantuan anjing pelacak. Dengan kondisi masih terbungkus di dalam karung. Talita yang hanya menggunakan celana dalam dan baju yang sudah koyak. Wajahnya lebam, mulutnya mengalir darah yang mulai tercium aroma busuk. Beberapa bekas luka seperti bekas dihantam benda keras.
Tangan kirinya patah, dan yang paling membuat kami pilu adalah darah yang mengalir dari celana dalam yang Talita gunakan. Sepertinya Talita mengalami kerusakan organ vital, karena menurut keterangan dokter forensik lubang anusnya juga robek.

Talita dirudapaksa oleh seseorang, lalu dibunuh. Setelah kejadian itu kondisi komplek terasa begitu mencekam, tempat tinggal kami yang semula aman mendadak jadi berubah menegangkan, si pelaku yang masih belum tertangkap membuat kami saling curiga satu sama lain.
Menurut keterangan polisi, si pelaku pastilah orang dekat dengan korban. Polisi pun terus mengusut tuntas kasus ini. Dan seminggu kemudian kami menemukan titik terang.

Kejadian hari itu, Talita yang pamit akan pergi kerumahku mendadak belok kerumah Opa. Ternyata dia membujuk Talita untuk main kerumahnya, dengan alasan dirumahku kosong karena hari itu aku sedang tak berada dirumah. Opa membujuk Talita dengan sebuah permen, polisi menemukan bekas pemen menempel di bajunya yang sudah kering. Talita akhirnya mau diajak masuk kerumah Opa.

Di dalam rumah itulah kejahatan terjadi, mulut Talita di ikat dengan kain dan dua tangannya diikat keatas kepala. Opa yang melampiaskan nafsu bejadnya itu melakukan hasratnya saat Oma sedang pergi kerumah anaknya. Konon si Opa yang memang masih tinggi nafsunya, tak pernah mendapat pelayanan memuaskan dari istrinya karena sang istri mengidap kanker stadium 3. Merasa mendapat tempat pelampiasan nafsu bejadnya, Opa melakukan nya berkali kali pada hari itu.

Karena panik dan takut, melihat Talita yang terus meraung raung, akhirnya si Opa menghabisi nyawa Talita dengan memukul wajahnya berkali kali, bahkan terakhir wajahnya dihantam dengan balok kayu. Begitulah saat kami melihat reka adegan yang dia lakukan dihadapan polisi.

Melihat tubuh kecil Talita yang sudah tak bernyawa itu, dia masukan kedalam karung, lalu membuangnya ke semak tepat setelah adzan magrib berkumandang.

Konon ada beberapa warga yang melihat Opa membawa karung dengan motornya, sempat ditanya hendak kemana? Opa hanya menjawab mau buang rongsok. Warga yang tak menaruh curiga pada Opa, membiarkannya berlalu begitu saja. Lagipula saat itu orang tengah sibuk berangkat ke masjid. Membuat mereka tak curiga apapun atas karung yang dia bawa ke semak semak.

~• Bantu suara, hukum mati bagi pedofil •~

De

Tangerang, 2006

#KisahNyata
#Pelakunya hanya dihukumi 15 tahun penjara
#Kondisi mama Talita sempat depresi dan mereka pindah untuk mengatasi trauma
Diubah oleh deandrawira 28-07-2020 12:47
hernawan911Avatar border
sitinur200Avatar border
caturkristiyaniAvatar border
caturkristiyani dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.4K
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.