Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • UKM
  • Koperasi dan UMKM Go Digital di Era New Normal

littledeasyAvatar border
TS
littledeasy
Koperasi dan UMKM Go Digital di Era New Normal

Virus Covid-19 yang sedang meresahkan dunia termasuk Indonesia membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kondisi dan perilaku baru (new normal). Saat ini, aktivitas digital menjadi solusi dalam keseharian masyarakat dan ini merupakan kesempatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go digital.

 

Maka dari itu, pemerintah telah menetapkan target digitalisasi sebanyak 10 juta UMKM di tahun 2020. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), hingga saat ini sudah ada 8 juta UMKM yang telah terdigitalisasi.

 

Digitalisasi UMKM tidak hanya memasarkan produk dan layanan melalui marketplace. Mereka yang sudah ada di marketplace harus bertahan dan memiliki transaksi berkelanjutan. Karena masih ada pelaku UKM yang sulit dihubungi konsumen karena produk yang belum siap online.

 

Pada kesempatan sama, Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Ryan Kiryanto mengungkapkan, digitalisasi dalam pengembangan UMKM telah dilakukan oleh perseroan melalui aplikasi digital dengan basis big data.  Langkah nyata yang BNI lakukan dalam digitalisasi layanan bagi UMKM dilakukan dalam bentuk pengembangan teknologi informasi pendukung diantaranya digital loan processing

 

Layanan tersebut adalah berupa pengembangan aplikasi digital loan untuk memproses kredit secara masif. BNI sangat siap dan optimis menyambut era kemajuan teknologi dengan melakukan transformasi transaksi perbankan dan penyaluran kredit dari yang berbasis konvensional menjadi berbasis teknologi digital.

 

Dalam rangka menyukseskan digitalisasi pengembangan UMKM, BNI bekerjasama dengan start up untuk penyaluran kredit dan pembentukan ekosistem finansial berbasis digital, terutama untuk klaster UMKM pada sektor produksi.

 

Saat ini BNI telah berkolaborasi di dalam bidang perikanan dengan PT Aruna, digunakan untuk membangun ekosistem finansial konsep Rumah Nelayan Indonesia. Dan pada sektor pertanian dengan PT Agri Tekno Karya pemilik aplikasi HARA, melakukan digitalisasi ekosistem bisnis petani dan pengembangan konsep Rumah Tani Indonesia.

 

Digitalisasi di sektor perikanan dan pertanian tersebut dilakukan karena BNI melihat kebutuhan akan wadah atau ekosistem berbasis digital yang dapat membantu nelayan atau masyarakat pesisir maupun petani sangat tinggi. 

 

Kelompok masyarakat tersebut merupakan segmen yang minim akses perbankan, sehingga memerlukan pendampingan agar mampu meningkatkan produktivitas dan taraf hidupnya. Konsep Rumah Nelayan dan Rumah Tani Indonesia adalah untuk mengembangkan value chain ecosystem base yang berfungsi sebagai penyedia data digital nelayan/petani dan pusat transaksi untuk memenuhi semua kebutuhan nelayan atau petani. 

 

Pengembangan Digitalisasi yang dilakukan BNI ini juga mendukung pengembangan UMKM melalui program klaster berbasis teknologi digital. Hal ini mulai membantu dalam percepatan penyaluran kredit ke nelayan dan petani, terutama dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Terlihat pada portofolio penyaluran KUR BNI dengan skema klaster pada tahun 2019 yang telah mencapai Rp 5,9 triliun yang menyentuh lebih dari 94 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia.


Referensi artikel: Suara merdeka
0
382
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
UKM
UKMKASKUS Official
14.8KThread3.4KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.