Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

robbolaAvatar border
TS
robbola
Cinta_Terpendam


Hari itu adalah hari pertamaku menjadi mahasiswi di sebuah universitas swasta di kota Jakarta. Rasanya senang bisa menjadi salah satu mahasiswi di sana.

Bukan karena universitasnya, namun ada seorang mahasiswa yang membuatku merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama berada di sana. Dia bernama Bima.

Kakak kelas yang membuatku menaruh rasa pada dirinya, dia sungguh tampan, pintar dan yang paling membuatku senang, dia seorang mahasiswa yang terkenal sholeh di universitas.

***

Suatu ketika sahabatku Salsa mengajakku untuk menemui Kak Bima untuk mengajari cara mensharing printer, sontak saja aku langsung bersemangat untuk mengantar sahabatku ini.

"Ayo, cepetan," pintaku pada Salsa.

"Iya, sabar, semangat banget, sih, kalau mau ketemu sama Kak Bima," jawab Salsa dengan sedikit senyuman yang membuat wajahnya semakin manis.

Sesampainya di ruangan Kak Bima, aku dan Salsa langsung minta ajari bagaimana cara sharing printer. Panjang lebar plus tinggi Kak Bima menjelaskan sambil selalu tersenyum yang membuat aku semakin suka dengannya.

Hampir satu jam Kak Bima menjelaskan, tanpa terasa aku dan Salsa telah menguasai sharing printer.

"Udah ngerti dan bisa 'kan kalian?" tanya Kak Bima padaku dan Salsa.

"Udah, Kak, 'kan Kak Bima ngejelasinnya sabar dan telaten, hehehe."

Aku ingin ngobrol panjang lebar sama Kak Bima, tetapi Salsa langsung mengajakku kembali ke ruangan Dosen untuk kembali mengerjakan tugas masing-masing.

"Ayo, Lis, buruan balik ke ruangan kita nanti keburu di marahin sama pembimbing, lho," ujar Salsa.

"Iya bener, tuh, Lis, buruan balik nanti kamu dicariin loh sama pembimbing kamu," ucap Kak Bima padaku dan aku pun langsung mengiyakan apa kata mereka.

Saat aku berada di ruanganku ternyata pembimbingku sedang tidak ada di kampus, lalu aku membuka laptop dan mulai untuk bermain facebook, akupun kepikiran untuk mencari akun Kak Bima.

Tanpa basa basi, aku menuliskan nama Bima Syahputra dan hasilnya aku temukan akun tersebut lalu aku tambahkan sebagai teman facebookku.

Tanpa kusangka, Kak Bima menerima permintaan pertemananku, aku senang pake banget.

***

Selama 2 bulan aku menjadi mahasiswi di sana aku mulai dekat dengan Kak Bima, bercanda bareng di facebook.

Hingga pada suatu ketika, Kak Bima mengirim sebuah pesan kepadaku.

"Lisa, aku boleh minta nomor hp kamu, gak? Kalau boleh kirim, ya, Cantik."

Tanpa pikir panjang aku langsung memencet tombol angka dan aku kirimkan nomor hpku padanya. Sesaat kemudian hpku bergetar dan benar saja Kak Bima mengirim sms.

"Lisa, ini aku Bima di save, ya. Oh ya, kalau mau, nanti pulang kuliah aku antar pulang, ya." Isi sms itu membuat aku berbunga-bunga seperti terbang ke awan, akupun membalasnya.

"Iya, Kak, pasti aku save, kok. Ok deh, Kak Bima boleh mengantarku pulang, hehehe, tapi aku tunggu di depan gerbang ya, Kak."

***

Lama kami berdua berbalas pesan. Saat kulirik jam tanganku, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB dan itu tandanya waktunya aku pulang.

Namun, sebelum pulang aku meminta izin sama Salsa dan Tisa karena tidak bisa menemani mereka ke toko buku.

"Sorry, deh aku gak bisa ikut kalian, lain kali pasti aku bakal ikut kalian, kok. Oh ya, Tis, kamu bawa motorku aja, ini kuncinya. Maaf ya," ujarku pada mereka, awalnya mereka kecewa tapi akhirnya mereka ngerti setelah aku jelasin kalau aku mau pulang bareng Kak Bima.

"Iya deh, iya percaya kalau kamu mau pulang bareng Kak Bima, semoga kalian bisa resmi menjadi pasangan kekasih, ya. Hahaha," jawab Lisa dengan tawanya yang membuat dia semakin cantik.

Salsa pun nggak kalah heboh mendengar aku akan jalan sama Kak Bima.

"Oke deh, nanti kalau udah jadian jangan lupa pajak jadiannya bakso di depan mata loh, hahaha," sontak aku ketawa lepas dan tanpa kusadari Kak Bima lewat di depanku mengendarai motor sambil memberi kode padaku untuk segera bergegas ke gerbang.

Tanpa pikir dua kali aku langsung meluncur ke arah depan gerbang.

Detak jantungku berdetak tidak karuan. Setelah 2 bulan aku kuliah di sana, rasanya baru hari itu aku bertemu dan hanya berdua bersama Kak Bima.

"Maaf nunggu lama ya, Kak?" tanyaku ke Kak Bima, namun Kak Bima malah menjawab dengan santai dan sedikit menggombal.

"Selama apapun kalau nunggu kamu, sih, nggak jadi masalah yang berarti buatku, hehehe." Aku hanya tertawa mendengar kata-kata lelaki tampan itu.

"Kita jalan kemana, nih, Lis?" tanya Kak Bima sebelum berangkat ke tempat tujuan yang masih belum direncanakan.

"Terserah kamu deh, Kak, aku sih nurut aja," jawabku.

"Ke kota Batu aja, deh, tapi kamu akan aku antar pulang dulu sekalian mandi, ganti baju dan pamitan sekaligus aku numpang mandi juga, boleh 'kan?" jelasnya, seperti biasa aku hanya mengangguk tanda setuju.

Setelah hampir satu jam dirumahku, kami langsung meminta izin pada nenekku untuk pergi ke kota wisata Batu dan nenek pun setuju. Tanpa babibu lagi, kami langsung tancap gas menuju kota Batu.

***

Udara kota yang dingin membuat tubuh Kak Bima kedinginan dan reflex Kak Bima menarik tanganku dan melingkarkannya ke perutnya.

"Maaf, Lis, dingin banget, sih, tapi gak apa-apa, 'kan," ucap Kak Bima, aku hanya diam. Saat itu jantungku berdegub begitu kencangnya dan kurasa aku mulai jatuh cinta pada Kak Bima.

Aku merapatkan tanganku pada perut Kak Bima dan kusandarkan kepalaku yang tertutup helm pada bagian belakang tubuh Kak Bima. Entah mengapa aku merasa nyaman.

Sesampainya di alun-alun Kota Batu kami memutuskan untuk naik salah satu wahana yang ada di sana.

"Lisa." Kak Bima memanggilku dan dengan memegang tanganku namun aku hanya tersenyum manis.

"Aku merasa nyaman sama kamu, Lis, jujur saja pertama kali aku ngeliat kamu, aku merasa ada yang beda dari diri kamu. Kamu cantik, lucu, pintar dan kamu rajin melakukan ibadah."

"Apa lagi, Kak? Apa lagi perasaan yang Kakak rasakan terhadapku?"

"Tadi, saat kamu melingkarkan tanganmu di perutku dengan kuat, jantungku mulai berdegub kencang, Lis, apa kamu mau jadi cinta pertama dan terakhirku? Jujur saja, Lis, aku belum pernah merasakan cinta seperti ini. Aku harap kamu bisa menerimaku," jelasnya.

Aku pun memberanikan diri untuk berkata jujur pada Kak Bima.

"Kak, Lisa sebenarnya juga menaruh rasa yang sama seperti Kak Bima, sejak Lisa bertemu dengan Kak Bima, Lisa merasa senang dan betah untuk lama-lama di kampus."

"Tapi, Putri malu, Kak buat bilang sama Kakak, kalau Lisa suka sama Kak Bima. Sekarang, Lisa janji akan selalu mencintai Kak Bima dan Lisa mau untuk hidup bersama Kak Bima hingga nanti ajal yang memisahkan kita," lanjutku sambil sedikit meneteskan air mata bahagia. Lalu Kak Bima memelukku dan mencium keningku.

Jam tanganku menunjukkan pukul 20.00 WIB, itu tandanya aku dan Kak Bima harus pulang. Sesampainya di rumahku, Kak Bima langsung berpamitan untuk pulang.

"Besok aku jemput kamu, ya," ucap Kak Bima.

"Iya, Kak. Terimakasih banyak, ya," jawabku.

"Iya, sama-sama. Bye, Lis."

"Bye, Kak."

***

Akhirnya, hari itu aku menjadi kekasih Kak Bima dan aku sangat senang bisa memiliki Kak Bima seutuhnya, yang dulunya aku hanya memendam rasa cinta ini, namun sekarang hubungan ini berjalan dengan bahagia yang tanpa batas.

~TAMAT~
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
268
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.