Membaca berita tentang kue klepon tak Islami membuat saya garuk-garuk kepala sendiri, bukan karena kutu, tetapi karena ketombe#eh



Saya tidak tahu motif apa yang membuat si anu bikin caption seperti itu, memang seperti yang telah kita ketahui, kalau isu mengenai agama paling cepat membakar para penganutnya.


Hasil penyelidikan netizen, orang yang pertama kali menyebarkan ke media sosial burung biru adalah👇



Kalau saya ditanya, apakah saya ikut terbakar? jawabnya biasa saja sih, buka berarti saya pro atau pun kontra, tetapi sudah tahu dari awal, bahwa caption tersebut hanyalah hiburan, karena memang bahan-bahan dari jajan tradisional tersebut terbuat dari bahan yang halal, dan saya pun pernah mencoba untuk membuatnya, meskipun hasilnya gagal move on.


Kue klepon ini pun, salah satu kesukaan saya, ketika ada kue putu lewat yang saya beli hanya kue kleponnya saja, bukan kue putunya, beredar berita ini tidak membawa pengaruh sama sekali buat saya pribadi.


Berhubungan dengan viralnya postingan yang memakai watermark Abu Ichwan Aziz, yang sedang hangat-hangatnya, (seperti kue klepon enak dimakan ketika masih hangat, jadi kepengin beli) sudah banyak kaskuser yang membahas berita tersebut, dan dinaikkan menjadi HT oleh kaskus.


Berita terakhir memang postingan masalah jajanan ini hanya sebagai isu, alias hoax, hiburan di kala pandemi yang mengatasnamakan agama dan berhasil membuat polemik.




Sebenarnya saya tidak tertarik membahas masalah politik, yang saya soroti adalah ketika pemilik foto kue klepon tersebut akhirnya ikut membuat cuitan.






Cuitan pada tanggal 21 Juli 2020 tersebut telah di tweet sebanyak 1,5k dan disukai sebanyak 3,6k, mau tahu lebih banyak cuitan mba Dita, klik linknya.

Spoiler for :

Ss dari[URL=https://S E N S O R9LlbuSScpG]sini[/URL]

Ternyata foto kue klepon tersebut, dijepret oleh Dita W.Ichwandardi (@ditut) pada tahun 2008, setelah saya stalking akunnya, dia adalah seorang fotografer makanan, dan pada tahun tersebut Dita masih aktif jadi food photographer dan food blogger.


Ternyata memang dari dulu banyak foto dia yang di gondol maling, dari restoran, artikel, dan kemasan produk.



Itulah kenapa pihak kaskus, selalu mengingatkan para kaskuser untuk menyertakan sumber dari mana asal foto tersebut kita ambil, etika, mengajarkan para kreator untuk menghargai hak cipta sang pemilik.



Membicarakan mbak Dita ini, postingan terakhir dia memberikan tips bagi para fotografer dalam membuat flatlay/menggambar, dia memberikan tips dalam memadupadankan warna alam sekitar.






Dapat ilmu gratis dari mba Dita.


Sekian saja thread saya kali ini, jadi kini saya tahu siapa pemilik asli foto kue klepon tak Islami ini.