JAKARTA, HALUAN.CO -Karyawan, pejabat, anggota parlemen, dan kontraktor federal Amerika Serikat resmi dilarang menggunakan aplikasi TikTok.

Mengapa ini penting: Pemerintah Amerika Serikat sejak lama memang telah mewacanakan larangan penggunaan TikTok dengan alasan tidak aman untuk pengguna.

Konteks: Awal pekan ini, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat telah melakukan pemungutan suara untuk pelarangan pegawai menggunakan aplikasi asal Cina tersebut. Hasilnya, sebanyak 336 anggota senat setuju, berbanding 71 yang tidak setuju.

Regulasi disiapkan: Setelah lolos di DPR dan disetujui oleh Komite Senat, larangan tersebut dapat segera menjadi hukum di Amerika Serikat. Jika disahkan, regulasi ini bakal diharmonisasikan dengan amendemen Undang-Undang (UU) Otorisasi Pertahanan Nasional.

Tahun lalu, TikTok mengklaim sekitar 60 persen dari 26,5 juta pengguna aktif bulanan AS berusia 16 hingga 24 tahun.

Apa katanya: "Jutaan keluarga Amerika menggunakan TikTok untuk hiburan dan ekspresi kreatif, yang diketahui bukan untuk digunakan pada perangkat pemerintah," kata Juru bicara TikTok, Jamie Favazza yang dilansir Antara dari Reuters, pada Kamis (23/7/2020).



Berita Politik, Hukum dan Ekonomi Lainnya:
1. Setelah Ubah Hagia Sophia, Erdogan Bakal Bebaskan Al Aqsa dari Israel
2. Trump Bakal Tolak Hasil Pemilu Jika Dirinya Kalah
3. Indonesia Kucurkan Bantuan Rp 36,5 Miliar untuk Palestina
4. Donald Trump Halangi Indonesia Pungut Pajak Rp7,9 Triliun
5. Aksi Remaja di Singapura Sebarkan Virus Korona dan Berujung Pidana