• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 1001 Kisah Menyeramkan Di Asrama : Jaga Malam.. (Based On True Storry)

birusaviir99Avatar border
TS
birusaviir99
1001 Kisah Menyeramkan Di Asrama : Jaga Malam.. (Based On True Storry)

https://pxhere.com/id/photo/805660

Mataku sayup-sayup sembari mendengarkan ustadzah berbicara. Malam ini aku sedang dapat bagian untuk jaga malam. Ini adalah salah satu tugas ku sebagai seorang senior. Aku akan mendapatkan bagian menjaga pondok setiap 2 minggu sekali. Semua santri sepertiku juga sama.

Malam ini adalah waktunya. Sekarang aku sedang berada di kantor keamanan pusat. Dimana semua anggota yang sekelompok denganku duduk manis mendengarkan ustadzah membagikan tempat-tempat yang harus kami jaga. Aku memang mengantuk sekarang. Sekarang sudah pukul 10 : 30 malam. Tapi aku harus bertahan, karna perjuangan ku masih panjang. Kami yang diberi tugas seperti ini harus tetap terjaga hingga pukul 3 pagi. Lalu, setelah tidur sebentar kami harus bangun kembali untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid.

“anti!” panggil ustadzah sambil menunjukku.
“kamu bertugas bersama putri (nama disamarkan) malam ini, kalian berdua menjaga rayon khadijah” anggap saja itu bahasa arab.

Kami hanya bisa mengangguk dengan apa yang ustadzah perintahkan. Ya.. mau bagaimana lagi. Mau di tempatkan di tempat yang paling seram sekalipun, kami tidak bisa membantah.

Aku dan putri berpisah dan bersepakat untuk bertemu kembali di depan rayon khadijah. Aku kembali ke kamarku, mengambil makanan-makanan ringanku, sekedar untuk menemani malam kami yang akan sangat panjang nantinya. Saat sudah sampai di tempat yang di perintahkan ustadzah, aku duduk manis dan menunggu putri datang. Suasananya selalu sama menurutku, dingin dan membosankan.
Aku: “hai put..” sapaku ketika putri baru saja sampai.
Putri: “hai..” balas putri sambil tersenyum.

Putri duduk di sampingku. Di belakang kami ada sekitar 4 kamar yang berderet. Kami duduk di depannya yang kami sebut “rayon khadijah”. Sudah jelas nama itu, karna papan nama rayon itu cukup besar untuk terlihat oleh orang. Putri dan aku mengobrol, tentang sekolah lah, pengalaman lah, apapun yang bisa kami bicarakan akan kami bicarakan hingga jam berputar ke angka pukul 3 pagi. Sangat random pembicaraan kami ini. Dan aku tau sebagian pembicaraan kami ini tidak bermanfaat. Hanya untuk sekedar menghilangkan rasa kantuk.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Kali ini aku melihat putri sudah benar-benar tidak bisa menahan kantuknya. ia mencoba menghilangkan rasa kantuknya hingga meminum kopi yang di bawanya berkali kali. Namun tetap saja, aku tau beberapa detik lagi dia akan terlelap.

Aku: “ aku akan berjaga selama 1 jam kedepan. Setelah itu kita bergantian. Aku akan membangunkan mu. “

Putri mengangguk dan aku tau dia sangat senang mendengar ucapanku. Dia tertidur dengan posisi duduk dan kepalanya di sembunyikan di antara kedua kaki nya. Aku mulai membaca buku yang putri bawa dari kamarnya. Aku belum tau isi buku ini apa. Aku hanya membacanya karna kali ini tidak ada orang yang bisa aku ajak bicara.

Kesunyian baru aku sadari ketika aku ditinggal tidur oleh putri. Biasanya ada santri yang terbangun untuk pergi ke kamar mandi. namun kali ini semua sepertinya sedang terlelap. Termasuk orang di sampingku ini. aku mulai bosan.. aku mebutup buku ku dan memilih untuk melihat lihat sekitar. Di depan ku ada lapagan basket, cukup luas. Di depan lapangan basket ada tangga tangga yang cukup panjang menuju ke arah masjid pusat kami. Dari jauh aku dapat melihat masjid kami sudah gelap. Pertanda sama sekali tidak ada orang di dalamnya.

Aku resah sekaligus bingung. Aku harus melakukan apa? Aku tidak mungkin ikut terlelap bersama putri. Jika kakak kelasku melihat, kami bisa-bisa mendapatkan hukuman. Itu sebabnya aku sangat tidak menyukai tugas ini. Malam semakin sunyi saja. Membuat aku sedikit tidak nyaman.
Kalian tau? Banyak orang yang mengalami hal-hal aneh ketika mereka melaksanakan tugas jaga malam seperti ini. Mengingat cerita cerita menyeramkan mereka itu,, aku jadi sedikit merinding.

Putri terlihat sangat lelap. Aku tidak tega membangunkan nya. Angin dingin terasa menusuk nusuk kulitku. Aku mengusap-usap tengkukku, perasaanku tidak enak.
“haishhh.. kapan penderitaan ini berakhir tuhaann!” batinku berteriak.

“tunggu-tunggu! Itu apa?” tanyaku pada diriku sendiri setelah melihat sesuatu berwarna putih terdiam duduk di tangga yang aku caritakan tadi. aku jelas melihat sesuatu berwarna putih disana. Aku sering mendengar guyonan andre dan sule di saat-saat seperti ini. tapi aku tau sesuatu yang berwarna putih ini bukan kotoran mataku yang orang-orang sebut belek.

Aku mulai merinding. Aku menggenggam buku yang sedaritadi bersamaku ini erat-erat. Aku mulai berkeringat. Tak menghilangkan pandanganku dari sosok itu, tanganku meraih pundak putri.
“put... put..” panggilku sambil menggoyangkan bahu nya. “puutt,,, bangun puutt..” kataku mulai sedikit kencang. Putri mengerang, “hmm? Udah 1 jam apa?” katanya.

“puutt,, liat itu put, itutuu!” kataku membuat putri mendongak.
Putri memincingkan matanya. “itu apa?” tanya nya seperti orang bodoh. Dia mengetuk-ngetuk kepalanya menggunakan tangan, mungkin untuk memastikan apa sebenarnya yang ia lihat ini. dia baru saja terbangun, dia masih terlihat tidak percaya dengan apa yang aku tunjukan padanya.

Aku sudah pucat sedari tadi. aku rasa putri sudah benar-benar sadar sekarang, karna ia sama sekali tidak bergeming. Sekarang kami berdua sama sama menatap satu titik yang sama.
“put,, itu kan,, seperti...” kataku bergemetar. Belum selsai aku berbicara,,,
“aaaaaaaaaaaaaaa!!” putri menjerit ketakutan. Ia lari tunggang langgang meninggalkan aku sendirian.
“putt!! Tunggu aku!!” teriakku yang panik tidak karuan. Aku berlari dengan jantung yang berdebar debar kencang. Entah perasaan takut ku akan makhluk itu mengikuti kami, atau perasaan takut ku akan kalau saja makhluk itu tiba-tiba berada di depan kami.

Aku lihat putri sudah berhenti di sana bersama dua orang menghadangnya. Ia tersenggal senggal.
Aku pun sampai di tempat putri. Aku lihat mata putri yang memerah di penuhi air mata. Ia menangis sesegukkan.
“kalian berdua ini kenapa?” tanya salah satu dari mereka. Mereka adalah kakak kelasku yang juga bertugas malam ini.
“ituu.. itu kak!...” kata putri terpotong potong karna terlalu panik.

Aku dan putri menjelaskan apa yang terjadi pada malam itu. Dan yang terjadi adalah, aku melihat satu sosok yang memakain pakaian panjang berwarna putih yang menyelimuti sekujur tubuhnya. IA DUDUK DI SANA, MENGANGGUK NGANGGUK, MENGAYUNKAN KEPALANYA KE BAWAH,, LALU KE ATAS,, LALU KE BAWAH LAGI,, TERKADANG BADANNYA MENGIKUTI GERAKKAN ITU.. MENGAYUN NGAYUN.. SEPERTI POCONG..

Namun, penglihatan putri denganku sedikit berbeda. Memang benar makhluk itu berwarna putih. Namun yang putri lihat, MAKHLUK ITU SANGAT BERSINAR! DAN... IA MEMILIKI LEHER YANG PANJANG.

Kami berdua tak pernah menyangka malam ini akan mengalami hal semacam ini. kami tak akan melupakan apa yang kami lihat ini. semuanya sungguh mengejutkan. Dan pada akhirnya aku berharap agar tidak pernah mendapatkan tugas jaga malam lagi.

-SEKIAN-
Diubah oleh birusaviir99 16-07-2020 12:32
aryanti.storyAvatar border
arip1992Avatar border
arip1992 dan aryanti.story memberi reputasi
2
889
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.