Masih hangat rasanya dibenak kita kasus yang menimpa Deny Siregar dimana data pribadi penggiat media sosial itu bobol dan tersebar kemedia publik.

Alhasil kehidupan Deny pun berubah. Lawan-lawan politiknya memanfaatkan data pribadinya dan melakukan pengancaman kepada keluarganya.

Ada sebuah pertanyaan juga timbul dihati saya beberapa waktu yang lalu. Ada banyak SMS yang menawarkan pinjaman dan penawaran judi online yang masul ke no hp saya.

Timbul pertanyaan, Apakah data pribadi saya juga turut dibobol dan dijual oleh oknum karyawan provider jaringan telekomunikasi juga.

Beberapa teman juga ternyata mengalami hal yang sama. Kenapa berbagai jenis pinjaman online dan judi online bisa masuk ke no pribadi kami?
Kami coba telusuri secara perlahan dan menganalisa pelan-pelan kebiasaan kami dalam menggunakan gawai. Ada beberapa kesimpulan yang kami peroleh

1. Salah satu kemungkinan terbesar adalah ketika kita terbiasa mengisi pulsa diwarung ataupun gerai pinggir jalan. Nomor-nomor yang tercatat di gerai jalanan bisa saja dijual oleh oknum-oknum penjual pulsa jalanan yang malah digunakan secara tidak bertanggung jawab
2. Menggunakan no kepada aplikasi game yang ada di playstore. Ada banyak game yang meminta kita untuk memberi nomor pribadi untuk menukar poin ataupun bonus-bonus pada game tersebut.

3. Ada oknum seperti kasus Deny siregar yang menjual no kita untuk memperoleh uang demi kepentingan pribadi mereka.

Dari sekian banyak kemungkinan apa yang terjadi, Paling tidak belajar dari kasus Deny siregar dapat menjadi pembelajaran bagi kita untuk dapat berhati-hati dalam menjaga nomor pribadi kita sendiri.
Provider sendiri juga harus berhati-hati dalam memilih rekanannya. Harus dipastikan bahwa para penjual pulsa jalanan dapat menjaga rahasia konsumen.

Sanksi tegas harua diberikan kepada para rekanan atau karyawan yang menjual daftar no konsumen kepada pihak lain yang menggunakan nomor-nomor tersebut untuk media promosi produk-produk tertentu.

Mungkin dari agan-agan ada yang ingin menambahi bisa ditambahkan dibawah.