Assalamu'alaikum Gansist ... Apa kabar? Semoga sehat selalu ya, walau kita masih berada di tengah pandemi covid 19.

Dan kabar baiknya, kita telah memasuki masa 'new normal' dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Masa yang sangat kita tunggu-tunggu setelah terasa berabad-abad lamanya (padahal cuma dua atau tiga bulanan).

Tentu saja bagi pecinta sepak bola, hal utama yang masuk daftar list untuk mereka lakukan adalah menyaksikan 'liga sepak bola'. Bagi ane, si pecinta sepak bola itu tak lain adalah suami ane sendiri, Gansist.




Suami ane bersama timnya saat masih berjaya.

Sebagai mantan pemain sepak bola profesional, kecintaannya pada sepak bola tak pernah luntur, walau pernah membuatnya cedera lutut, hingga diharuskan istirahat selama enam bulan. Namun saking gandrungnya dengan si kulit bundar ini, belum cukup enam bulan, suami ane sudah 'merumput' lagi.

Sekarang semuanya memang telah jadi kenangan. Namun kecintaannya pada sepak bola tetap terjaga. Suami ane sering mengadakan nobar di rumah kami. Ane sering kebagian tugas sebagai seksi konsumsi. Biar nobar makin seru, belum lengkap tanpa cemilan. Tapi tentu saja ane ngga ikutan nobar, karena mereka lelaki semua.

Hanya dari dalam kamar, ane dengar semua 'bahasa planet' yang keluar dari mulut mereka. 'hajar...', 'jangan kasih kendor!', 'tembaak...', termasuk kata-kata '@#$%&....' Mulanya kaget, apalagi suara suami malah yang paling keras dan paling semangat, tapi lama-lama jadi biasa. Justru kalau mereka 'adem ayem' malah terasa kurang seru.

Gansist bisa bayangin, gimana jadinya bila pertandingan sepak bola tenang-tenang aja tanpa sorak-sorai penonton? Mending tidur aja deh😪😴

Pada saat nobar langsung ke stadion ane juga pernah diajakin suami---kata teman-temannya, sebelum kami menikah, ke manapun klub sepak bola idolanya bermain, sedapat mungkin suami ane ikut, bahkan ke luar daerah sekalipun---bahasanya lebih parah lagi, Gansist🙄🤦


Suasana Liga Sepakbola di Stadion H. Agus Salim, sebelum Covid 19

Bahkan bahasa planet itu juga di jadikan 'yel-yel' oleh supporternya. Menurut ane, sah-sah aja sih, kalau cuma sekedar ngomong seperti itu, karena ada pada tempatnya. Yang ngga bisa dibenarkan bila telah merembet pada perseteruan secara fisik. Melakukan tindakan kekerasan, anarkis, itu yang paling ane takutkan.

Walau tak dipungkiri lontaran-lontaran kata seperti itulah yang memicu timbulnya sikap anarkis. Untuk itu perlu adanya pengendalian diri juga, jangan sampai brutal.

Nah, berhubung sekarang udah 'new normal', semoga tak lama lagi keseruan nobar liga sepak bola bisa sama-sama kita nikmati kembali.

Itu tadi, Gansist, semua hal yang membuat ane ikut merindukan saat-saat kembalinya liga sepak bola. Ingat lagi saat nonton di stadion. Dari pagi kami sudah datang, saking semangatnya, padahal pertandingan akan dilangsungkan sore harinya.

Gimana pengalaman Gansist? Bagikan di kolom komentar, ya...
Sekian dulu dari ane, wassalam😊




Semua gambar: dokpri