JAKARTA, HALUAN.CO -Wali Kota Seoul Park Won-Soon ditemukan dalam keadaan meninggal di Seoul bagian utara pada Jumat (10/7/2020) waktu setempat.

Mengapa ini penting: Park meninggalkan pesan kepada keluarga yang isinya terdengar seperti wasiat. Namun belum diungkapkan apa isi pesan Park tersebut, dikutip dari BBC, Kamis (9/7/2020).

Konteks: Park sebelumnya dilaporkan hilang sejak Kamis, 9 Juli 2020, oleh keluarganya. Dia kemudian ditemukan setelah berjam-jam.

Kronologi penemuan:

• Sebelum dinyatakan menghilang, Park diduga meninggalkan kediamannya sekitar pukul 10.40 pagi dengan mengenakan topi hitam dan ransel.

• Melalui CCTV, pada pukul 10.53 Park terlihat di dekat pintu masuk ke daerah berhutan di mana sinyal telepon terakhir terdeteksi.

• Setelah laporan kehilangan diterima pihak berwenang, ratusan polisi Korea Selatan langsung melakukan pencarian menggunakan drone dan anjing pelacak di seluruh penjuru kota.

• Badan Kepolisian Metropolitan Seoul menemukan mayat Park di Gunung Bugak setelah keberadaannya ditelusuri melalui sinyal ponsel. Sinyal tersebut terakhir kali terdeteksi pada Kamis petang.

Jejak sebelum hilang:

• Park meninggalkan pesan kepada keluarganya.

• Anak perempuan Park dalam laporannya sempat menyatakan kepada aparat bahwa telepon ayahnya telah dimatikan sesaat setelah dia meninggalkan rumah.

• Park juga membatalkan rapat terkait kebijakan yang semestinya dia hadiri pada Kamis pagi.

Peran Park:

• Wali kota yang telah duduk di kursi jabatannya selama sembilan tahun. Ia dipilih sejak 2011 dan dikenal berperan penting dalam aksi demonstrasi Candlelight.

• Dipandang sebagai calon presiden yang potensial bagi kaum liberal dalam pemilihan presiden 2022.

• Salah satu politikus paling berpengaruh di Korea Selatan dan memainkan peran penting dalam menghadapi pandemi korona.




Kalau tertarik, baca juga yuk berita Politik dan Hukum lainnya:
1. Lagi, Pangeran Arab Saudi Dinyatakan Meninggal, Diduga Terpapar Korona
2. Cara Kampung Paling Kumuh di India yang Sukses Lawan Korona
3. Amerika Ancam Usir Mahasiswa Asing, Harvard Menggugat
4. Kasus Covid-19 Capai 60 Ribu per Hari, Amerika Akan Buka Sekolah