djrahayuAvatar border
TS
djrahayu
Lampir Berkepribadian Ganda


Pernahkah masa SMA kalian hancur, karena menembak orang yang salah? Meskipun, tak ada cinta di sana. Hanya demi sebuah ketenaran yang sempurna.

Waktu itu, ada seorang gadis yang baru saja pindah. Di sekolahnya yang lama, ia baru dua bulan dilantik menjadi ketua OSIS. Prestasinya memukau, sama sepertiku. Dia juga memberi ide briliant tentang banyak hal. Semua orang semakin menyukainya. Namun ....

"Nia! Sudah berapa kali kakak bilang! Jangan naruh tas sembarangan seperti ini!" Roby yang sudah lama menjadi kakak tiri Nia memungut tas, kaus kaki dan almamater gadis itu.

"Ya ampun, Ni! Jangan langsung tidur, pulang dari sekolah. Cuci muka, tangan dan kaki dulu!" Roby menarik kedua lengan Nia. Namun, hasilnya nihil.

"Ambilin air sebaskom atau seember aja, Kak. Nia malas bangun." Gadis itu tidur lagi.

Roby hanya menghela napas dan mengambil semua keperluan dengan langkah malas. Setelah itu, perlahan di lapnya muka, tangan dan kaki Nia.

"Dia gadis populer itu?" Aku bertanya pada kak Bram yang malah asyik memandang adik barunya itu. Kak Bram sudah lama menantikan adik perempuan yang bisa dimanja.

"Bi, biar aku bantu." Kak Bram yang baru lepas dari tongkat dan gips, ikut selonjor ke bawah dan mengelap kaki Nia. Tepatnya, kak Nia.

"Dia menggemaskan, ya?" tanya kak Bram dan dijawab anggukan penuh semangat dari kak Roby.

"Aku! Aku anak bungsu di sini! Kenapa nggak ada yang lihat, sih?!" Aku merengek kesal.

"Apa-apa tanya Nia! Nia mau makan apa? Mau jalan ke mana? Mau jajan di mana? Semua pendapat Nia!" Aku menendang pintu dan keluar dari kamar. Namun, tidak menjauh dari pintu. Aku hanya duduk di depan dinding kamar.

"Dia kenapa?" tanya kak Roby.

"Kesambet mungkin."

"Oh!" 

Setelah itu, sepertinya mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tak ada suara obrolan lagi.

"Lang, ngapain di sini? Nggak makan? Kakak sudah masak sop ceker." Aku menatap kak Roby dengan mata berbinar.

"Nanti kalau Nia bangun, dibuang loh sopnya. Soalnya dia jijik banget sama yang namanya ceker ayam." Aku segera bangkit, mengambil alih baskom yang dibawa kak Roby. Ternyata isinya air hangat. Enak banget tuan putri.

"Ck! Aku ditinggal?" kak Bram berlagak ngambek.

"Nggak lah! Yuk, makan bareng!"

Inilah kisah hidup yang benar-benar berubah. Kak Bram yang selisih dua hari umurnya dariku. Kak Roby yang selisih seminggu dariku. Terakhir, kak Nia yang selisih satu jam dariku. Dua kakak tiri dan satu kembaran yang menjadi gadis incaranku untuk menggapai ketenaran yang sesungguhnya. Siswa ideal dengan pacar ideal yang akan menjadi maskot sekolah. Tak lupa, saudara ideal yang menjadi wakil dari ketua. Perfect!

"Hoi, Perfectionist! Gimana kalau kita berangkat berempat?" Kak Bram bertanya dari tempat duduk di meja makan. Sedankan aku, tengah membuang air dan membersihkan baskom tadi.

"Terserah!" teriakku.

"Aku sudah bilang sama Nia. Dia mau bantu aku untuk ngusir gumpulan permen karet."

"Eh! Entar, kalau gumpalan permen karet lengketnya sama aku gimana?!"

"Tenang. Nia bilang, kita pura-pura jadi dua cowok yang ngerebutin dia."

"Bagus juga. Aku setuju. Tapi, gimana kak Nia bisa setuju?"

"Kakak kesayangannya dong yang bujuk. Ya nggak, Roby?"

"Serius?!" Aku mengambil tempat duduk di antara mereka.

"Makasih!" Aku memeluk kak Roby erat.

"Akhirnya bisa bernapas." Aku dan kak Bram bicara serentak. Setelah saling pandang, kami tertawa bersama.

bukhoriganAvatar border
rezkieyAvatar border
rinnopiantAvatar border
rinnopiant dan 2 lainnya memberi reputasi
3
676
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.