LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Indonesia Memang Tak Perlu Impor Alkes dan Alutsista

Keputusan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan impor alat kesehatan dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) merupakan sesuatu yang baik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) , Ujang Komarudin menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan impor alat kesehatan (alkes) dan  alat utama sistem pertahanan (alutsista). Menurutnya, hal itu merupakan suatu kebijakan positif mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya yang melimpah.
"Kebijakan Jokowi yang positif. Sebagai negara besar, dengan penduduk ke empat terbesar di dunia, kita tak perlu impor apapun, termasuk alat medis dan alutsista," Kata Ujang yang juga Staf Khusus Ketua DPR itu kepada Tagar, Kamis, 9 Juli 2020.

Agar bangsa ini bisa mandiri, tak tergantung pada negara lain, maka, stop impor alat-alat kesehatan dan alutsista merupakan cara agar defisit neraca perdangan kita tak terlalu lebar.


Ujang menambahkan, selama masa pandemi virus corona  Covid-19, menghentikan aktivitas impor dapat mencegah melebarnya defisit neraca perdagangan dalam negeriIa menilai, Indonesia bisa mandiri dalam hal produksi alat kesehatan dan perlengkapan pertahanan.

"Agar bangsa ini bisa mandiri, tak tergantung pada negara lain, maka, stop impor alat-alat kesehatan dan alutsista merupakan cara agar defisit neraca perdangan kita tak terlalu lebar," ucap Ujang yang juga dosen tetap Universitas Al Azhar Indonesia.

Selain menggerakan roda perekonomian dalam negeri, menyetop aktivitas impor juga salah satu upaya pemerintah untuk menghentikan operasi bisnis curang mafia impor. "Kita punya sumber daya yang cukup untuk mencukupi alat-alat kesehatan dan alutsista. Cuma persoalannya kenapa selalu impor, karena disitu ada keuntungan. Banyak mafia impor. Makanya harus disetop," tutur Ujang.

Ujang tidak memungkiri dibutuhkan usaha ekstra untuk memberantas seluruh mafia yang bermain dalam sektor ekspor-impor. Pasalnya, persekongkolan antara birokrasi dengan para mafia sudah mendarah daging. "Saat ini impor alat-alat kesehatan dan alutsista distop. Bulan depan atau beberapa bulan ke depan juga akan dibuka lagi," lanjutnya.

Sebelumnya, melalui rapat terbatas pada Selasa, 7 Juli 2020, Presiden Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk menghentikan impor alat rapid test dan PCR Covid-19. Hal itu dilakukan lantaran Indonesia sudah mampu memproduksi alat kesehatan secara mandiri.
Adapun alat-alat kesehatan yang dimaksud Presiden Jokowi berupa obat-obatan, masker, serta alat pelindung diri (APD). Selain itu, Jokowi juga meminta para menteri untuk belanja dengan menyerap anggaran penanganan Covid-19.

“Belanjanya produk dalam negeri. Termasuk sekarang obat-obatan. Kalau perlu stok enggak apa-apa. Tapi stok obat dalam negeri... Apalagi hanya masker, banyak kita produksinya. APD, 17 juta produksi kita per bulan. Padahal kita pakainya hanya 4-5 juta," kata Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan lembaga dan kementerian dalam kabinetnya untuk menghentikan belanja dari luar negeri, termasuk lembaga yang tak terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. Hal itu untuk mengurangi ketergantungan pada impor sehingga bisa menggerakan kembali roda perekonomian dalam negeri.

"Yang saya sampaikan tadi agar secepatnya bisa dilaksanakan, diimplementasikan sehingga saya sekarang melihat belanja kementerian itu harian. Naiknya berapa persen, saya lihat betul sekarang," ucap Jokowi. []

https://www.tagar.id/indonesia-meman...alutsista/?c=



no osprey no SU 35. Fix IFX lanjud emoticon-Traveller
48y24rdAvatar border
decodecaAvatar border
zaiimportAvatar border
zaiimport dan 4 lainnya memberi reputasi
3
812
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.