BALI, HALUAN.CO -Pasangan suami istri (pasutri) asal Inggris, Corine dan Dave Pruden mengaku senang tinggal di Bali, Indonesia. Empat bulan berada di Bali, membuat keduanya merasa seperti berada di rumah sendiri.

Apa yang terjadi: Corine dan Pruden membagikan perjalanan dan pengalamannya selama berada di Bali, lewat akun instagram mereka, @twintastic_nomads. Instagram mereka dipenuhi komentar oleh orang Indonesia setelah sejumlah media lokal memberitakan kisah unik keluarga tersebut.

Konteks:

• Pasangan suami istri ini meninggalkan Inggris pada 16 Maret lalu lantaran kasus Covid-19 yang semakin bertambah di negaranya, bahkan saat itu telah melampaui jumlah kasus yang ada di Cina.

• Corine dan dan Dave mengambil penerbangan terakhir menuju Denpasar, Bali sebelum Inggris menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown). Alasannya, mereka tak ingin anak kembarnya juga kena dampak dari virus tersebut.



Apa katanya:"Sudah hampir empat bulan sejak kami tiba dan kini kami merasa seperti di rumah sendiri," kata Dave lewat pesan elektronik, dilansir Kompas, Senin (6/7/2020).

Sering ke Indonesia:

• Corine dan Dave bukanlah 'orang baru' di Indonesia. Sebelumnya pasangan ini telah mengunjungi beberapa daerah di Indonesia, mulai Aceh sampai Ambon.

• Keluarga ini telah mengelilingi sejumlah daerah di Bali. Berawal menetap di Amed, lalu ke Ubud, dan akhirnya memilih menetap sementara di sebuah rumah bambu.

Senang kopi Indonesia:

• Salah satu hari favorit mereka adalah saat mengeksplorasi Kintamani dan minum kopi di salah satu kedai kopi dengan pemandangan Gunung Batur.

• Dave sangat terkagum dengan kebun kopi di Indonesia.

• Ia tak setuju jika kopi Indonesia lebih banyak diekspor ke luar negeri.

Suka makanan Indonesia: Selain kopi, keluarga ini juga suka dengan makanan khas Indonesia, seperti gago-gado, nasi campur, sate, mi goreng. Olahan makanan yang kaya dengan rempah-rempah sangat disenangi. Bahkan menjadikan bakwan jadi camilan.

Mulai belajar Bahasa Indonesia: Keluarga Pruden sudah mulai bisa menggunakan bahasa Indonesia. Setidaknya untuk bahasa sapaan seperti 'selamat siang, 'tolong', 'terima kasih, dan beberapa kata lainnya.

"Kami secara rutin diberi saran makanan lokal untuk dicoba dan destinasi untuk dikunjungi. Kami juga membangun beberapa pertemanan baik, itu semua membuat kami semakin merasakan sambutan hangat," ungkap Dave.


Rencana kembali ke Inggris: Mereka belum memastikan kapan akan kembali ke Inggris. Saat ini mereka masih menganggap Bali adalah tempat terbaiknya dan bahkan ingin menetap lebih lama lagi.

"Tetapi, keluarga dan bisnis kami ada di Eropa. Jadi, pada satu titik kami harus kembali," ucap Dave.



Kalau tertarik, baca juga yuk berita unik dan menarik lainnya:

1. Hilang Misterius, Pendaki Gunung Guntur Ditemukan dalam Kondisi Aneh
2. Gondol hingga Triliunan Rupiah, Enam Buronan Indonesia Ini Masih Misterius
3. Model asal Lombok Cuma Minta Mas kimpoi Sandal Jepit dan Segelas Air