Jakarta, CNBC Indonesia - Sungguh apes nasib seorang penyanyi opera terkenal yang tinggal di Berlin, Jerman. Media sosialnya (medsos) berulang kali disensor oleh China.

Alasannya adalah karena penampilannya sangat mirip dengan Presiden China Xi Jinping. Penyanyi opera yang bernama Liu Keqing itu juga disensor di media sosial Tik-Tok versi China, Douyin.

Dalam sebuah postingan video pada 10 Mei, Keqing yang berusia 63 tahun mengatakan bahwa media sosialnya disensor karena pelanggaran foto profil. Liu Keqing biasa berbagi tutorial menyanyi di akun Douyin-nya yang memiliki 41.000 pengikut sejak 2019.

"Teman-teman yang terkasih, akun Douyin saya telah dilaporkan dan dilarang karena pelanggaran gambar profil saya. Saya telah memberikan bahan identifikasi saya lagi, dan saya sedang menunggu persetujuan. Ini adalah ketiga kalinya akun saya diblokir karena 'pelanggaran foto'," tulis Keqing, sebagaimana dilaporkan OpIndia dikutip Senin (6/7/2020).

Sementara dalam wawancara dengan New York Times, Liu Keqing mengatakan bahwa dia telah membuat akun Douyin lain sebelumnya tetapi tiba-tiba dihapus oleh pihak berwenang karena gambar profilnya memiliki kemiripan dengan Xi.

Meski demikian, hingga kini Keqing masih aktif di platform media sosialnya meski banyak komentar di videonya diblokir.
Namun ternyata, Keqing bukan satu-satunya orang yang sangat mirip (doppelganger) dengan Xi Jinping. Tahun lalu, penjual makanan di China juga viral di internet karena ia sangat mirip dengan Xi.

Seorang pria China yang menjual roti itu tersenyum dan melambai saat direkam pelanggan dan videonya viral pada bulan Desember.

Upaya-upaya penyensoran untuk melindungi citra Presiden Xi Jinping bukan cuma terjadi satu kali. Sebelumnya China telah melarang Winnie-The Pooh tayang lantaran beberapa netizen membandingkan Xi dengan karakter kartun itu pada 2017.

https://www.cnbcindonesia.com/lifest...r-china

paok sekali komunis cina.

apa tak boleh punya wajah mirip seorang presiden

nampak jelas dalang provokator itu komunis cina.

persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln