Publik dibuat geram atas sikap salah satu anggota komisi 7 DPR RI Muhammad Nasir dari Fraksi Demokrat, yang dimana ketika melakukan rapat bersama dengan direktur utama PT Inalum, Orias Petrus Moedak. Muhammad Nasir berbicara dengan lantang dan keras serta mengusir Dirut Inalum dari ruang rapat secara sepihak.

Alasan Nasir mengusir Orias Petrus Moedak karena bahan rapat tidak lengkap disediakan Dirut Inalum ketika berada di ruang rapat.

Berikut video singkat berdurasi 2:20 yang di unggah oleh akun pribadi twitter/@SapuJag52832381



Dalam video tersebut sangat jelas terdengar bagaimana kualitas Muhammad Nasir di komisi VII.

Sebenarnya, Dirut PT Inalum sudah sangat jelas dalam menjelaskan permasalahan yang terjadi pada PT Inalum (salah satu Badan Usaha Milik Negara), akan tetapi, karena ketidak tahuan anggota komisi VII tadi dan kurangnya ilmu pemahaman hutang Obligasi maka, dia beranggapan kalau Dirut Inalum itu salah mengambil tindakan.

Berikut kalimat mutiara yang disampaikan oleh Muhammad Nasir yang bikin geleng-geleng kepala warganet.

1. Ini punya Negara, bukan milik pribadi, saya pun bicara atas nama Negara.

Lantas duit yang digelapkan adik elu itu milik pribadi atau milik negara tong? Apa elo mau ganti tu duit yang di korupsi ?

Itulah perlunya berkaca dan introspeksi diri sebelum berbicara mengatasnamakan Negara.

2. Saya sebagai pimpinan, kalau ada orang seperti ini jangan di ikutkan rapat

Sebenarnya anda yang perlu di usir dari sidang rapat komisi VII, status pimpinan tapi minim pengetahuan, akibat malu bertanya jadi ngamuk-ngamuk, pantaskah seorang pimpinan rapat berbicara kasar dengan kalimat "kurang ajar"? Sepertinya anda yg kurangajar makanya Guoblock.


Jadi teringat dengan sombongnya Kevin si timun laut film kartun Spongebob, ketika merasa paling hebat dan pintar, dia selalu berbicara dengan sombong dan lantang kepada Spongebob setelah terjadi satu masalah kecil pada bidangnya, dia tidak mengerti cara menyelesaikan dan ingin cuci tangan.

3. Setelah lelah ngamuk-ngamuk di ruang sidang, Muhammad Nasir pun minta CSR.

Apakah anggota DPR bisa terlibat CSR? Tentu saja tidak bisa gaes, tujuannya sudah pasti itu K**, jadi MKD harus turun tangan untuk usut dulu kang marah-marah ini, tanyakan tujuannya apa kok dilibatkan di CSR

Bagi partai pengusung kang marah-marah ini sebaiknya di bina terlebih dahulu sebelum dikasih jabatan, kan ujung-ujungnya buat malu partai sendiri.

Referensi artikel: kompas.com