Jenewa -
Viral sebuah video yang menunjukkan adegan seksual di sebuah mobil berlogo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tercatat pada kuartal kedua tahun 2019, sudah ada beberapa tuduhan soal tindakan pelecehan seksual oleh staf PBB.

Seperti dikutip dari laman resmi PBB, pada kuartal kedua tahun 2019, badan dunia itu menerima 38 tuduhan eksploitasi dan pelecehan seksual yang melibatkan personel PBB, termasuk personel sipil dan berseragam dari operasi pemeliharaan perdamaian, agensi, dana dan program. Laporan ini dirilis pada 5 September 2019.

Namun, Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric mengatakan bahwa tidak semua tuduhan telah diverifikasi sepenuhnya, dan banyak dari kasus itu yang berada dalam tahap penilaian awal, dengan hanya satu dari 38 tuduhan yang dibuktikan melalui penyelidikan.
Selain itu, dua tuduhan ditemukan tidak terbukti. Sementara 16 kasus sedang dalam proses penyelidikan. Dari jumlah tersebut, 14 kasus berada di bawah penilaian awal untuk menentukan apakah ada informasi yang cukup bagi kasus ini untuk tetap ditindaklanjuti. Sementara itu, dua tuduhan masih dalam peninjauan karena informasi yang terbatas telah disediakan, dan empat kasus sisanya telah ditutup.

Secara total, 43 korban telah muncul dengan menyodorkan tuduhan. Mereka terdiri dari 29 perempuan, dan 10 perempuan dari usia yang tidak diketahui. Ada satu laki-laki, dua anak laki-laki, dan satu korban yang tidak diketahui jenis kelaminnya.
PBB gigih dalam penerapan strategi Sekretaris Jenderal untuk memerangi eksploitasi dan pelecehan seksual. PBB akan mempublikasikan pembaruan bulanan tentang status dugaan yang dilaporkan.


Sebelumnya, dalam video yang viral tampak dua pria berada dalam mobil berlogo PBB yang diparkir di tepi jalan dekat pantai di Tel Aviv, Israel.

Seorang perempuan bergaun merah sedang dipangku salah seorang pria di jok belakang mobil, sembari menggerakkan bokongnya seperti sedang melakukan kegiatan seks. Video ini berdurasi 18 detik. 

Seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (3/7/2020) Stephane Dujarric mengatakan bahwa Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB "bergerak sangat cepat" dalam penyelidikan insiden tersebut.
"Kami terkejut dan sangat terganggu dengan apa yang dilihat di video," kata Stephane Dujarric.


"Perilaku yang terlihat di dalamnya menjijikkan dan bertentangan dengan semua yang kami perjuangkan dan telah bekerja untuk mencapai dalam hal memerangi pelanggaran oleh staf PBB," lanjutnya.

PBB mengatakan penumpang kendaraan diyakini sebagai staf dari Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO), pasukan penjaga perdamaian yang didirikan pada tahun 1948 dan berpusat di Yerusalem. Keduanya telah diskors tanpa gaji.

PBB memberlakukan peraturan ketat yang melarang pelanggaran seksual oleh staf. Badan dunia itu telah dikecam karena sejumlah pelanggaran dalam beberapa tahun terakhir.  


https://news.detik.com/internasional...ksual-di-pbb/1

dunia tak butuh PBB. 

cuma organisasi tak berguna,  lebih baik dibubarkan sajalah.