Dalam melamar kerja, mungkin kerap kali kita mendapat penolakan. Segala cara sudah dipersiapkan agar lulus wawancara. Namun, masih ada saja halangan yang membatasi.

Seperti gambar amplop yang diunggah salah satu akun Instagram bernama @dennysirregar. Amplop yang biasa digunakan untuk pengantar surat lamaran kerja itu bukan hanya tertulis nama dan tujuan, tapi ancaman yang ditujukan kepada staf HRD.

Pelamar mengaku sudah lelah mengirim lamaran, serta sudah menghabiskan uang untuk membeli map dan fotocopy-an.

"Kepada Yth. HRD. Sudah capek saya buat lamaran uang habis beli map fotocopy. Semoga kali ini saya bisa diterima kalau tidak saya doakan kena adzab!! Kuburan Bapak/Ibu HRD penuh dengan map coklat sama kertas fotocopy!!" tulis si pelamar lengkap dengan capslock dan tanda seru yang lebih dari satu.

Sepertinya si pelamar memang sudah benar-benar kesal. Padahal, jikalau dia menulis kalimat itu dengan capslock saja sudah termasuk nge-gas, loh. Nggak perlu pake tanda seru, apalagi lebih dari satu.
Hemm, oke skip!

Postingan itu langsung dibanjiri like dan komentar para netizen. Memang, ya, giliran kek gini aja warga +62 tuh langsung nyerbu.

Bahkan, salah salah satu akun Instagram bernama @acar_ambon menyebut bahwa tulisan itu sangat cocok digunakan untuk judul salah satu sinetron azab yang ada di televisi.
"Judul sinetron Indosiar-nya : Kuburan Dipenuhi Amplop Coklat, Azab HRD Jahat Mengabaikan Lamaran Pencari Kerja," tulis netizen tersebut di kolom komentar.

Warganet lainnya juga menanggapi, bahwa surat pelamar tersebut bukan malah diterima, bisa saja langsung dibuang.

Waduduh ....
Gimana nggak dibuang coba? Jelas si pelamar sudah menunjukkan etika yang tidak baik dengan mengirimkan surat lamaran beserta kalimat ancaman.

Perkara keluhan si pelamar yang kehabisan uang karena membeli map, warganet yang satu ini juga nggak kalah kocak menanggapi postingan tersebut.
"Pakai email, Bambanggg, " kata akun @ramadhana.

Bener juga tuh!
Di era modern seperti ini, justru perihal lamar-melamar tidak perlu pakai surat hardcopy. Bahkan, untuk pendaftaran sekolah saja sudah banyak lewat pengisian formulir online. Hm ... bisa saja, 'kan, mengirimkan data lewat alamat email yang telah disediakan. Kecuali melamar anak orang, ya GanSis. Urusan satu ini nggak bisa lewat email. Silakan datangi orang tuanya langsung untuk meminang.

Nah, buat pelamar kerja di luar sana, peristiwa satu ini tidak patut dicontoh, ya. Bagaimanapun sesuatu yang terjadi sudah pasti atas izin Sang Pencipta.

Percayalah, tak ada usaha yang mengkhianati hasil.
Kalo masih dikhianati, mungkin usahanya belum sepenuh hati.

Jangan lupa untuk terus berusaha dan berdoa.

Salam sayang,
~Za