Walaupun saya seorang perempuan, tapi saya sangat menyukai olahraga, tak terkecuali olah raga sepak bola. Sewaktu masih gadis dan belum menikah, saya sering aktif mengikuti berbagai kegiatan dan juga perlombaan olahraga, termasuk ikut dalam permaian sepak bola api yang biasanya dahulu masih sering dilakukan oleh muda-mudi dalam memeriahkan suatu acara ulang tahun desa maupun acara 17 Agustus memperingati kemerdekaan Republik Indonesia.


sumber

Baru setelah berkeluarga, semua kegiatan itu saya tinggalkan, dan saya lebih menjadi sebagai penonton saja di dalam setiap perlombaan olahraga yang di adakan di desa saya.

Saya juga suka menonton acara pertandingan sepak bola bersama suami dan juga anak-anak saya, bila acara pertandingan bola tersebut diadakan pada malam harinya, saya harus sedikit bersikap tegas terhadap-anak dan suami saya agar tidak begadang sampai pagi, ya walaupun sebagai penggila pertandingan sepak bola, kesehatan tubuh kita haruslah yang paling utama, biasanya saya akan menyuruh anak dan suami saya untuk menonton siaran ulangnya saja yang biasanya diadakan pada siang atau sore hari sehari setelah pertandingan tersebut.

Beberapa bulan sudah kami sekeluarga tak dapat menyaksikan pertandingan sepak bola dari club sepak bola yang kami idolakan. Saya mengidolakan Timnas Indonesia. Kalau club sepak bola luar negeri saya lebih suka Real Madrid.

Semua hal itu terjadi karena adanya wabah pandemi COVID-19, terlebih beberapa dari para pemain sepak bola di club terkenal dunia bahkan ada yang terinfeksi virus ini. Salah satunya Bek Juventus Daniele Rugani, yang menjadi pesepakbola top pertama yang terkena virus corona.


Daniele Rugani

Alhasil semua agenda pertandingan sepak bola baik dalam negeri maupun luar negeri harus ditangguhkan untuk sementara, yang juga berimbas pada salah satu hoby saya yang suka menonton pertandingan sepak bola. Jadi berasa ada yang kurang saat sedang berkumpul bersama anak dan juga suami saya tanpa menonton pertandingan sepak bola.

Dari semua pertandingan yang saya tonton, pertandingan Sea Games, Asean Games dan piala dunia lah yang paling saya tunggu-tungu.

Belakangan ini tersiar kabar bahwa beberapa negara di dunia sudah mulai menerapkan era New Normal, termasuk negara kita yang sudah mulai mengarah untuk menerapkan pola hidup normal baru di saat pandemi ini.

Di era new normal, berararti kita mau tidak mau harus hidup berdampingan dengan virus COVID-19, dimana kita harus menerapkan berbagai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah, seperti wajib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, menggunakan pelindung wajah, menerapkan pisycal distancing, juga menghindari kerumunan. Dengan menerapkan semua anjuran tersebut, diharapkan mampu untuk menekan penularan dari virus COVID-19 secara signifikan.

Era new normal juga mulai membuat sektor olahraga sedikit dapat bernapas lega, pertandingan sepak bola di stadion akhirnya diperbolehkan. Namun, tetap harus mentaati berbagai protokol kesehatan yang ada.

Saya jadi ikut senang, karena pasti akan bisa menonton kembali pertandingan sepak bola dari para jagoan lapangan hijau saat menggiring bola agar mampu menjebol gawang lawan.

Bundesliga yang menjadi kompetisi elite pertama di Eropa telah melangsungkan kembali kompetisi sepak bola pasca-pembekuan akibat dari pandemi COVID-19.

Sepak bola adalah salah satu olah raga yang antara pemainnya harus berhadapan langsung bahkan saling bersentuhan. Nah, lalu bagaimana dengan aturan fisycal distancing, terhadap para pemain bola? Apakah saat bermain bola harus mengenakan masker dan pelindung wajah?

Kalu harus seperti itu, saya rasa performa mereka saat berlaga di lapangan hijau pasti tak dapat berlangsung optimal.
Menurut saya pribadi, sebaiknya setiap pemain dan juga semua kru dari kedua belah tim sepak bola termasuk wasit dan semua yang berada di stadion sepak bola, setidaknya harus menjalani tes swab minimal sebanyak 2 kali sebelum pertandingan dimualai, supaya menjamin kesehatan mereka yang memang bersih, tidak terpapar virus corona.


sumber

Kita sebagai penikmat pertandingan sepak bola sudah tentu memiliki pendapat masing masing tentang diadakannya kembali pertandingan sepak bola, menurut saya pribadi juga, sebaiknya tidak ada suporter yang menonton secara langsung pertandingan tersebut di stadion, walau pun diberlakukan peraturan misalnya bahwa siapa saja yang hendak menonton di stadion harua membawa surat keterangan telah melakukan rapid test, tetapi seperti yang sudah kita ketahui, rapid test tidak menjamin seseorang akan terbebas dari corona. Karena hasilnya belum tentu presisi.

Sebaiknya kita menonton melalui layar kaca di rumah masing-masing saja, atau pun bila hendak melakukan nonton bareng, tetap harus mentaati protokol kesehatan. Menjaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan, juga menggunalan fece shield atau pelinding wajah. Kenapa demikian? Karena penikmat bola biasanya tidak dapat mengontrol emosinya yang bersorak saat menyaksikan striker andalan mereka berhasil me cetak gol ke gawang lawan. Sudah tentu droplet akan berterbangan kemana-mana saat berteriak. Sehingga semua alat kesehatan itu harus dipakai.

Nah sekian opini saya melaui thread ini, semoga bisa bermanfaat ya, bagi Gan-Sist yang mungkin punya pendapat berbeda boleh menulis pada kolom komentar ya.

Penulis: srinami

Sumber referensi: opini pribadi dan 1 , 2