Assalamualaikum

Welcome To My Thread

Hay, hay, Gansist. Jumpa lagi dengan ane. Kali ini ada topik yang cukup menghibur, nih. Barangkali ada gansist yang butuh sesuatu alias bacaan kocak untuk menemani hari liburnya. Okey,langsung saja, ya. Cekidot!

Hampir semua kalangan emak-emak pasti tahu tentang sinetron ikan terbang. Dari judul filmnya yang unik, bikin ngakak, tepuk jidat, hingga bikin geleng-geleng. Tak cukup sampi judul. Jalan ceritanya pun sangat mudah ditebak.

Kalau bukan tentang karma, azab, ya, pasti berujung penyesalan. Jalan cerita sinetron ikan terbang yang tayang setiap hari ini, hampir sepenuhnya sama, bahkan para tokohnya tidak berganti.

Sinetron ikan terbang menayangkan berbagai kisah yang memang kerap terjadi atau banyak ditemukan di dunia nyata. Yaitu tentang perselingkuhan. Anak durhaka. Mertua yang jahat. Perempun mata duitan, dan masih banyak lagi.

Kejadian-kejadian berdasarkan pengalaman pribadi seseorang ini dirangkum dengan menambahkan beberapa bumbu. Seperti, melebih-lebihkan suatu kejadian. Ya, namanya drama sinetron, ya, Gansist. Pasti tidak sepenuhnya nyata.

Akan tetapi, meski kisah-kisah di atas merupakan sebuah drama. Di mana, segala kejahatan, kebaikan, kesabaran, dan lain-lainnya adalah kejadiannya lebih banyak yang dibuat-buat. Hal itu tetap saja membuat penonton merasa geregetan. Terkhususnya emak-emak, Gansist.

Apalagi jika tayangan tersebut bercerita tentang perselingkuhan seorang suami dan pelakor bermuka tembok. Wah, bisa-bisa ngomel hingga ending, loh.

Parahnya, sekarang ini tidak hanya emak-emak yang gemar akan tayangan di chanel ikan terbang. Anak-anak usia 10-12 tahun pun mulai mengikuti. Terbukti dengan hadirnya beberapa vidio viral yang dibuat oleh anak-anak ini.



Gansist bisa melihat dan mendengarkan apa yang diperdebatkan oleh dua bocah di atas. Mereka berperan sebagai seorang istri sah dan pelakor yang sama sekali tidak merasa bersalah telah merebut suami orang lain.

Drama yang dilakukan oleh dua bocah di atas, tidak jauh beda dengan tayangan di chanel ikan terbang. Di mana, sang pelakor lebih ganas dan sadis daripada istri sah. Aktingnya pun terbilang bagus, ya, Gansist. Hanya saja, kalimat atau kata-kata yang mereka ucap masih ambigu.

Entah bocah berkerudung ini yang suaminya direbut, atau malah ia meminta suami bocah yang tidak berkerudung untuk menjadi miliknya. Jika mendengar ucapan bocah yang tanpa kerudung, maka istri sahnya ialah bocah berkerudung. Duh, mumet ane ngejelasinnya.

Vidio di atas bukan yang pertama kali, loh, Gansist. Sebelumnya, dua bocah ini pernah membuat vidio yang berupa drama yang mirip dengan vidio barunya ini.

Ternyata sinetron ikan terbang membawa dampak positif juga. Bocah-bocah kucel ini jadi bisa berakting tanpa harus berlatih keras sebagaimana para artis sinetron sungguhan. Namun, berdampak buruk juga akan nalar mereka.

Ane khawatir, bagaimana jika anak-anak ini bercita-cita jadi seorang pelakor nantinya? Waduh! seram banget, nggak,sih? Ane takut mereka berpikir bahwa, menjadi seorang pelakor bukanlah hal buruk dan malah dianggap sesuatu yang boleh dicoba karena menantang.

Jika demikian, hancur dunia. Para wanita bisa-bisa berperang setiap harinya. Bagaimana tanggpan, Gansist? Apakah tayangan di chanel ikan terbang lebih banyak memberi dampak positif atau negatif?

Ane pribadi, sih, beranggapan, setiap film atau drama yang kita tonton, bisa memberi dampak apa saja. Negatif or positif, semua tergantung penilaikan serta pemikiran kita sendiri. Jika yang ingin diambil atau dijadikan contoh adalah hal positif, maka tontonan tersebut jelas berdampak positif, bukan? Jika tidak, yang seseorang dapat tentu saja sebaliknya. Ia akan mencontohi keburukan di beberapa bagian dalam tayangan tersebut.

Harusnya, sih, untuk tontonan orang dewasa tidak ditayangkan di waktu anak-akan masih terjaga. Sekarang, dari waktu pagi, siang, malam, tayangan televisi dipenuhi oleh cerita tentang kehidupan orang dewasa. Bagaimana anak-anak tidak menirunya, coba?!

Okey, sekian thread dari ane. Semoga terhibur. And see you anymore, Guys. Jangan lupa share, rate, juga cendolin, ya.


감사합니다


Wassalam ...


Penulis: @darmawati040
Narasi Pribadi


Bima, 28 Juni 2020