- Beranda
- Kepulauan Riau
[COC Reg. Kepulauan Riau] Zapin, Tarian Budaya Perpaduan Mistis dan Dakwah, Kok Bisa?
...
TS
ceuhetty
[COC Reg. Kepulauan Riau] Zapin, Tarian Budaya Perpaduan Mistis dan Dakwah, Kok Bisa?
Holla Kaskuser!
Salam hangat untuk segenap pecinta seni budaya Nusantara. Kali ini ane ikut serta dalam event COC Reg. Kepulauan Riau, dengan mengusung tema tari Zapin.
pinterest
Di tahun 2003 silam, seorang penyanyi wanita merilis sebuah lagu bergenre Zapin-dut yang berjudul "LAKSAMANA RAJA DILAUT" berikut ane kutip petikan liriknya.
š¹š¹š¹
Zapin aku dendangkan
Lagu Melayu
Pelipur hati
Pelipur lara
Cahaya manis kilau gemilau
Di Kampung Tapir indah menawan
Aku bernyanyi berzapin riang
Moga hadirin aduhai sayang
Jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah tangan sanggul dipadu
Kita berdendang bersuka ria
lagulah zapin aduhai sayang
Rentak Melayu
Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertakhta Perak indah berseri
Kami bertandang mewujud budaya
Tidak Melayu aduhai sayang
Hilang dibumi
Peting lah gambus sayang lantang berbunyi
Disambut dengan tingkah meruas
Saya menyanyi sampai di sini
Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas
(Repeat 2X)
Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu
š¹š¹š¹
Eits, bacanya gak sambil goyang, kan Gansist?
Kenapa ane malah bahas lagu Iyeth Bustami di awal? Bukannya bahas tari Zapin yang dilestarikan oleh Kepulauan Riau? Sebab dari situlah cikal bakal ane merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk Zapin.
pinterest
Mendengar irama lagunya yang menghentak penuh kegembiraan serta liriknya yang sarat makna. Belum lagi cengkoknya yang mendayu-dayu, tetapi tidak paham betul dengan topik yang dibawakan, membuat rasa penasaran ane membuncah dalam dada. Eciieee ... lebay!
Untuk menghilangkan dahaga, ane lalu mencari informasi tentang Zapin. Setelah klak-klik ke sana, ke mari, akhirnya rasa penasaran ane terbayar sudah.
Ternyata, sejak berabad-abad lamanya negeri Persada telah melahirkan berbagai karya seni yang luar biasa. Namun, seiring perkembangan zaman, kebudayaan tersebut memudar popularitasnya oleh serangan budaya baru dari luar. Sehingga kemudian para generasi penerusnya jarang mengenal dan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja.
Menurut sumber berita terpecaya, tari Zapin mulai diperkenalkan oleh seorang saudagar dari Yaman pada abad ke-16. Awalnya penari Zapin terdiri dari sekelompok pria dan hanya diperuntukkan sebagai media hiburan saja. Namun, belakangan ini, setelah melalui akulturasi dua budaya, Zapin pun mengalami banyak perubahan.
pinterest
Perubahan yang terjadi cukup signifikan. Misalnya saja jika dilihat dari alat musik yang digunakan. Zapin klasik hanya boleh diiringi oleh dua instrumen musik saja, yaitu Gambus dan Marwas. Sedangkan Zapin Melayu terdiri dari banyak alat musik, seperti Rebana, Akordeon, Gembos, Marwas, Gitar, serta Gendang.
Pun dalam formasi penari. Jika diawal hanya bisa dibawakan oleh sekelompok penari pria, maka selanjutnya biasa dilakukan secara berpasangan.
Secara harfiah, Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh Arab.
Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu Zapin yang didendangkan.
Oleh sebab itu, lirik lagu yang mengiringi tari zapin sarat dengan pesan moral bukan lagu-lagu cengeng seperti yang digandrungi kebanyakan remaja belakangan ini.
Zapin Melayu yang berkembang pesat di Kepulauan Riau kemudian merambah daerah lainnya di Nusantara seperti, Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Bahkan kemudian sampai ke negeri tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Pesona tari Zapin tak hanya sampai di situ. Difungsikan sebagai mediator dakwah islamiyah, maka kemunculannya pun kemudian perlahan mengikis budaya yang tidak sesuai dengan syariat.
Misalnya saja sebelum kemunculan tari Zapin, masyarakat Kepulauan Riau terbiasa melakukan tari Api Suku Akit yang datang dari Melaka untuk melaksanakan Bele Kampong atau Menjaga Kampung dan ingin memadukan keempat unsur kehidupan di alam, yakni Api, Air, Udara, dan Tanah.
Setelah etnis Aceh dan Agama Islam hadir di daerah tersebut, Tarian Api pun berubah menjadi sebuah tarian tradisional. Tari Zapin Api adalah tari perpaduan antara Tari Api dan Zapin di masa Pra-Islam.
Ada pula yang menyebut bahwa tarian ini erat kaitannya dengan Tari Burung Kuayang, yakni tari tradisional yang dijadikan sebagai media pengobatan dan menggunakan api sebagai media.
Sedangkan tari Zapin yang dipakai sebagai mediator dakwah Islam disebut tari Zapin meskom. Zapin Meskom adalah sebuah seni pertunjukan yang populer di Desa Meskom, Kabupaten Bengkalis, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Pertunjukan kesenian ini lahir dalam bentuk tarian dengan iringan musik yang dipengaruhi oleh unsur keislaman. Hal itu bisa ditemukan dalam isi syair dan maknanya yang banyak berupa ajaran dan nasihat untuk pendidikan.
Pada tahun 2017, tari zapin meskom dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Riau.
Terakhir ane sertakan video yang mengunggah tari Zapin.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari hal ini? Bahwasanya, nenek moyang kita sangat welcome terhadap perubahan yang lebih baik. Karena sejatinya, perubahan tidak menghilangkan jati diri.
Oke, sekian thread ane kali ini. Thanks sudah mampir, see you next time, Insya Allah and papay ....
Referensi : Di sini & Di mari
Kunjungi Blog Kompak Kaskus. Klik banner di bawah ini.
Salam hangat untuk segenap pecinta seni budaya Nusantara. Kali ini ane ikut serta dalam event COC Reg. Kepulauan Riau, dengan mengusung tema tari Zapin.
Di tahun 2003 silam, seorang penyanyi wanita merilis sebuah lagu bergenre Zapin-dut yang berjudul "LAKSAMANA RAJA DILAUT" berikut ane kutip petikan liriknya.
š¹š¹š¹
Zapin aku dendangkan
Lagu Melayu
Pelipur hati
Pelipur lara
Cahaya manis kilau gemilau
Di Kampung Tapir indah menawan
Aku bernyanyi berzapin riang
Moga hadirin aduhai sayang
Jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah tangan sanggul dipadu
Kita berdendang bersuka ria
lagulah zapin aduhai sayang
Rentak Melayu
Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertakhta Perak indah berseri
Kami bertandang mewujud budaya
Tidak Melayu aduhai sayang
Hilang dibumi
Peting lah gambus sayang lantang berbunyi
Disambut dengan tingkah meruas
Saya menyanyi sampai di sini
Mudah-mudahan hadirin semua menjadi puas
(Repeat 2X)
Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukit Batu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu
š¹š¹š¹
Eits, bacanya gak sambil goyang, kan Gansist?
Kenapa ane malah bahas lagu Iyeth Bustami di awal? Bukannya bahas tari Zapin yang dilestarikan oleh Kepulauan Riau? Sebab dari situlah cikal bakal ane merasa tertarik untuk mengetahui seluk beluk Zapin.
Mendengar irama lagunya yang menghentak penuh kegembiraan serta liriknya yang sarat makna. Belum lagi cengkoknya yang mendayu-dayu, tetapi tidak paham betul dengan topik yang dibawakan, membuat rasa penasaran ane membuncah dalam dada. Eciieee ... lebay!
Untuk menghilangkan dahaga, ane lalu mencari informasi tentang Zapin. Setelah klak-klik ke sana, ke mari, akhirnya rasa penasaran ane terbayar sudah.
Ternyata, sejak berabad-abad lamanya negeri Persada telah melahirkan berbagai karya seni yang luar biasa. Namun, seiring perkembangan zaman, kebudayaan tersebut memudar popularitasnya oleh serangan budaya baru dari luar. Sehingga kemudian para generasi penerusnya jarang mengenal dan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja.
Menurut sumber berita terpecaya, tari Zapin mulai diperkenalkan oleh seorang saudagar dari Yaman pada abad ke-16. Awalnya penari Zapin terdiri dari sekelompok pria dan hanya diperuntukkan sebagai media hiburan saja. Namun, belakangan ini, setelah melalui akulturasi dua budaya, Zapin pun mengalami banyak perubahan.
Perubahan yang terjadi cukup signifikan. Misalnya saja jika dilihat dari alat musik yang digunakan. Zapin klasik hanya boleh diiringi oleh dua instrumen musik saja, yaitu Gambus dan Marwas. Sedangkan Zapin Melayu terdiri dari banyak alat musik, seperti Rebana, Akordeon, Gembos, Marwas, Gitar, serta Gendang.
Pun dalam formasi penari. Jika diawal hanya bisa dibawakan oleh sekelompok penari pria, maka selanjutnya biasa dilakukan secara berpasangan.
Secara harfiah, Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh Arab.
Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu Zapin yang didendangkan.
Oleh sebab itu, lirik lagu yang mengiringi tari zapin sarat dengan pesan moral bukan lagu-lagu cengeng seperti yang digandrungi kebanyakan remaja belakangan ini.
Zapin Melayu yang berkembang pesat di Kepulauan Riau kemudian merambah daerah lainnya di Nusantara seperti, Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Bahkan kemudian sampai ke negeri tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Pesona tari Zapin tak hanya sampai di situ. Difungsikan sebagai mediator dakwah islamiyah, maka kemunculannya pun kemudian perlahan mengikis budaya yang tidak sesuai dengan syariat.
Misalnya saja sebelum kemunculan tari Zapin, masyarakat Kepulauan Riau terbiasa melakukan tari Api Suku Akit yang datang dari Melaka untuk melaksanakan Bele Kampong atau Menjaga Kampung dan ingin memadukan keempat unsur kehidupan di alam, yakni Api, Air, Udara, dan Tanah.
Setelah etnis Aceh dan Agama Islam hadir di daerah tersebut, Tarian Api pun berubah menjadi sebuah tarian tradisional. Tari Zapin Api adalah tari perpaduan antara Tari Api dan Zapin di masa Pra-Islam.
Ada pula yang menyebut bahwa tarian ini erat kaitannya dengan Tari Burung Kuayang, yakni tari tradisional yang dijadikan sebagai media pengobatan dan menggunakan api sebagai media.
Sedangkan tari Zapin yang dipakai sebagai mediator dakwah Islam disebut tari Zapin meskom. Zapin Meskom adalah sebuah seni pertunjukan yang populer di Desa Meskom, Kabupaten Bengkalis, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Pertunjukan kesenian ini lahir dalam bentuk tarian dengan iringan musik yang dipengaruhi oleh unsur keislaman. Hal itu bisa ditemukan dalam isi syair dan maknanya yang banyak berupa ajaran dan nasihat untuk pendidikan.
Pada tahun 2017, tari zapin meskom dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Riau.
Terakhir ane sertakan video yang mengunggah tari Zapin.
Jadi, apa yang bisa kita pelajari dari hal ini? Bahwasanya, nenek moyang kita sangat welcome terhadap perubahan yang lebih baik. Karena sejatinya, perubahan tidak menghilangkan jati diri.
Oke, sekian thread ane kali ini. Thanks sudah mampir, see you next time, Insya Allah and papay ....
Referensi : Di sini & Di mari
Kunjungi Blog Kompak Kaskus. Klik banner di bawah ini.
Diubah oleh ceuhetty 23-06-2020 13:08
delia.adel dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.7K
26
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kepulauan Riau
670Threadā¢149Anggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru