LovembersAvatar border
TS
Lovembers
MAYAT (cerita bersambung)


PART 1

Malam begitu pekat, hujan gerimis membuat jalan setapak tertutup kabut tipis, seorang pria dengan seragam security berlari kencang melintasi hutan, wajahnya tampak pucat, sesekali dia tersandung akar pepohonan yang merambat lalu terjatuh, setiap terjatuh dia berusaha bangun dan berlari kembali menuju jalan raya terdekat, dengan segenap tenaga yang tersisa akhirnya dia tahu bahwa tujuanya sudah dekat, dia melihat lampu mobil dari jauh yang akan segera melintas di jalan itu, dia percepat larinya seolah tak ada apapun difikirannya selain menghentikan mobil dan segera pergi dari tempat itu. Akan tetapi ...

Braaaaaag...mobil yang diharapkan bisa membawanya pergi menabraknya dengan sangat kencang, tubuhnya terlempar jauh lalu jatuh ketanah dengan kepala membentur aspal yang dingin dan lembab.

....

Kriiing .... kriiiing ....

Detektif Markus baru saja selesai mandi saat menerima panggilan telfon di meja kerjanya, diseberang sana terdengar suara Ronald, anak buahnya yang meminta detektif Markus untuk segera datang.

"Ya...aku akan segera kesana." Jawab Markus.

Setengah jam kemudian Detektif Markus telah tiba di RS kota, Ronald segera menyambutnya di lobby RS.

Ronald: "saya tidak bermaksud mengganggu anda mengingat anda sebenarnya sedang mengambil cuti."

Markus: "ada apa?"

Ronald: "kami masih belum yakin pak, bagaimana denga Bela" Sedikit berbasa basi menanyakan anak gadis Markus.

Markus: "Bela baik-baik saja, ada situasi apa sampai kau menelfonku malam-malam."

Ronald: "ada seorang pria tertabrak dan koma." Mari saya antar ke kamarnya.

Markus: "ceritakan informasi apa saja yang kamu ketahui." Sambil menatap pria setengah baya yang tak sadarkan diri dengan badan penuh luka.

Ronald: "namanya Adrian, dia mengalami cedera kepala dan patah tulang rusuk yang mengakibatkan koma, dokter sudah menanganinya namun tidak bisa memastikan kapan dia sadar. Si supir yang menabraknya bilang korban berlari kencang ke tengah jalan sampai dia tak bisa lagi menghindar lalu menabraknya."

Markus: "alkohol dalam darah?"

Ronald: "negatif, kita hanya punya jejak kakinya di hutan, dia seperti melarikan diri dari sesuatu."

Markus: "melarikan diri dari apa? Dari siapa? Mengapa malam-malam dia pergi ke hutan?

Ronald: "dia bekerja di lab forensik kepolisian di pinggir kota dan akses ke jalan raya umum hanya jalan kecil dan hutan. Malam itu dia bertugas jaga malam."

...

Tanpa menunggu pagi kedua detektif segera menuju TKP yang berjarak 30km dari RS pusat kota. TKP itu bukan tempat asing buat mereka, malah hampir semua kasus data dan informasi forensik mereka dapatkan dari sana.

Setibanya di tempat mereka disambut polisi daerah bernama Sersan Tina juga Richard penanggung jawab Lab. Sersan Tina membeberkan hasil investigasi sementaranya pada Markus dan Ronald.

Tina: "Adrian meninggalkan pos jaganya pukul 8.30 malam, dia pergi lewat belakang dan kabur ke hutan, sebelumnya dia mendengar alarm berbunyi di ruang pendingin. Yang kita punya hanya panggilan telefon, dia menelefon sebelum kabur dengan nada cemas dan takut meminta mobil patroli segera datang tanpa menjelaskan apa yang terjadi lalu menutup telefon, saat petugas menelefon balik tidak diangkat karena dia sudah kabur."

Ronald: "kenapa kabur?"

Tina: "kami tidak tahu."

Markus: "apa ada orang lain disini malam itu?"

Tina: "Lab ini tutup jam 5 sore, jadi Adrian satu-satunya orang disini."

Markus: "jadi kita benar benar tidak tahu apa yang terjadi?"

Tina: "satu satu nya hal yang membuat penjaga takut dan panik adalah sesuatu yang mempermainkan kita, menurut informasi dari Pak Richard ada satu mayat yang hilang."

Mereka berempat segera menuju ke ruangan pendingin dimana mayat yang hilang itu sebelumnya ditempatkan.

Tina: "mayat seorang wanita bernama Maria Sylvana, penyebab kematian serangan jantung, otopsi ditunda."

Markus: "siapa yang menandatangani sertifikat kematianya?"

Richard: "dr.Lidya, kami baru saja menghubunginya."

Markus segera memeriksa lemari mayat yang kosong dan hanya berisi gelang nama mayat, lalu dia mulai memperhatikan sekeliling ruangan dan matanya tertuju pada kamera dipojok ruangan.
Richard segera membawa mereka ke ruangan cctv untuk melihat rekaman apa saja yang mereka dapatkan.

Tina: "sirkuit kameranya terputus, semua kamera mati, hanya satu yang hidup yaitu kamera di pos penjaga."

Satu satunya rekaman yang ada adalah di tempat Adrian jaga malam itu, terlihat Adrian terkejut mendengar alarm dari lantai 2 berbunyi kemudian pergi memastikan semuanya aman, 15 menit kemudian dia sudah kembali setengah berlari seperti ketakutan, menghubungi petugas lalu kabur ke hutan.

Ronald: "semua kamera mati, hanya satu yang tersisa, mengapa?"

Markus: "ada sesuatu yang membuat penjaga lari, kecuali kita percaya ada mayat berjalan, berarti ada seseorang yang mencuri mayat itu, aku mau gedung ini dijaga, hutannya juga, tolong handle itu Tina. Richard tolong jelaskan tentang mayat itu."

Richard: "nama suami wanita itu Alex Rolland, direktur farmatech salah satu pabrik obat terbesar kota ini, dia memiliki saham di beberapa lab farmasi yang sedang berkembang, dia juga punya bisnis sampingan lain dengan 2 saudara perempuannya Luna dan Gloria Rolland mereka tidak memiliki anak, menurut laporan dia baru saja kembali dari perjalanan bisnis dari New York."

Markus: "benar-benar wanita yang luar biasa."

Bersambung ...


Pic: https://www.google.com/amp/news.raky...com/amp/151357





banditos69Avatar border
chisaaAvatar border
redbaronAvatar border
redbaron dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.1K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.