Tidak terasa 40hari sudah Lord Didi Kempot telah pergi dari alam dunia, meninggalkan sahabat ambyarr yang sangat mengagumi dan mencintainya.
Ratusan lagu campursari ditinggalkan oleh Lord Didi Kempot, menjadi sebuah karya dalam kenangan indah yang akan terus dikenang meskipun dia telah tiada.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Didi Kempot adalah seniman campur sari yang merintis karir dari mengamen di jalanan sehingga dia mempunyai julukan Didi Kempot atau Kelompok Pengamen Trotoar disingkat Kempot.

Lahir dengan nama asli Dhidhik Prasetiyo, Surakarta, Jawa Tengah, tanggal 3 Desember 1966 dan meninggal di tanggal 5 Mei 2020 pada usianya yang ke 53 tahun meninggalkan banyak karya dan nama baik.

Namanya digadang-gadang sebagai Raja campursari, karena memang Lord Didi adalah seorang seniman, pencipta lagu dan penyanyi lagu-lagu beraliran campursari.

Jika membahas tentang Lord Didi Kempot tentu kita tidak asing dengan lagu-lagunya yang bertemakan patah hati, karena itulah salah satu julukannya adalah the godfather of broken heart dengan para penggemar yang menamai diri mereka dengan sebutan sobat ambyar.

Lagu-lagunya yang easy listeaning diterima oleh banyak masyarakat dari semua kalangan, muda, tua, bahkan anak-anak pun banyak yang hapal lagu-lagu Lord Didi.

Di era milenial yang persaingan musik dan lagu cukup ketat, nama Lord Didi tidak kalah pamor.
Beliau masih tetap menjadi idola para kaum milenial dibuktikan dengan lagu-lagunya yang terus dinyanyikan.

Meninggalnya Lord Didi Kempot tentu menjadi sebuah duka mendalam bagi para penggemarnya.
Para sobat ambyar, sad boys dan sad girls seakan-akan kehilangan sosok ayah, sosok idola dan panutan yang selama ini memberikan nasehat, pesan dan kisah hidup di dalam lagu-lagunya.

Dunia musik dan hiburan Indonesia ikut berduka dan mengalami kesedihan yang mendalam kehilangan Lord Didi Kempot.
Rasa cinta yang sedang besar-besarnya patah seketika, karena yang dicintai telah pergi meninggalkan para pencintanya.

Sejak kepergian Lord Didi Kempot dunia musik campursari dilema, mempertanyakan siapa penerusnya nanti.
Namun, nampaknya pertanyaan itu telah dijawab dengan sebuah penampilan dari seorang anak perempuan kecil.

Dia adalah Seika, putri dari Lord Didi Kempot dari istrinya yaitu Yan Vellia.
Anak kecil bernama lengkap Seika Zanithaqisya Prasetya ini menunjukan kebolehannya bernyanyi duet di acara memperingati 40 hari meninggalnya ayahnya yang disiarkan langsung di salah satu televisi nasional, berduet dengan artis kenamaan Indonesia Via Vallen.

Seperti ini penampilannya!

Benar-benar sebuah angin segar bagi dunia musik campur sari Indonesia, di tengah kebingungan sahabat ambyar yang kehilangan idola, kini Seika tampil di layar televisi menunjukan kemampuannya bernyanyinya.
Darah seni mengalir dari ayahnya, Lord Didi Kempot.
Suara merdu Seika mengingatkan para sobat ambyar pada idolanya, semua orang dibuat terkagum akan kepiawaian Seika bernyanyi.

Dalam usia yang masih sangat kecil, kemahiran Seika dalam menguasai lagu dan kontrol vokal dapat dikatakan sangat baik sekali.

Via Vallen yang semula di acara tersebut akan bernyanyi solo tentu kaget, saat setengah lagu dibawakan, muncul sosok Seika anak dari almarhum Didi Kempot.
Dia tidak menyangka jika bisa berduet dengan Seika, Via terkagum-kagum dengan kemampuan Seika bernyanyi.

Melihat hal ini tentu sedikit membuat tenang para sobat ambyar, sad boys dan sad girl. Mereka tidak akan kehilangan idola karena dunia campur sari akan terus dilanjutkan oleh Seika suatu saat nanti.

Bagaimana menurur Agan dan Sista setelah mendengarkan suara Seika putri dari almarhum Lord Didi Kempot?
Sangat bagus sekali bukan!

Semoga keberlangsungan musik campur sari akan terus berjaya di tangan para penyanyi muda dan Seika, agar perjuangan Lord Didi Kempot mengangkat seni musik campur sari tidak berhenti di sini.

Oke, itulah tadi thread yang membahas Seika penerus musik campur sari.
Terima kasih untuk GanSis dan salam ambyarr untuk kita semua!