Penyebaran virus Corona di Indonesia belum menunjukkan tanda - tanda berhenti. Kemarin, 8 Juni 2020, di tanah air masih ada penambahan kasus baru yang sangat signifikan yakni 847 kasus baru. 




Dengan tambahan kasus baru sebanyak itu, kini total kasus di tanah air menjadi 32.033 kasus. Dilansir Kompas.com, 8 Juni 2020, dari jumlah itu 1.883 diantaranya berakhir dengan kematian, sedang 10.904 diantaranya dapat disembuhkan. Sehingga dengan demikian jumlah total pasien yang masih dalam perawatan adalah 19.246 kasus.




Kasus Corona yang belum berhenti menyebabkan banyak aspek kehidupan dan pemerintahan dihubung-hubungkan. Termasuk di dalamnya elektabilitas politik menuju pilpres 2024. 




Dan yang mengejutkan, selama wabah Corona ini, kandidat Pilpres terkuat sementara Prabowo Subianto menurun drastis. Hal itu terungkap dari survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.

Dilansir Kompas.com, 8 Juni 2020, berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia yang dilakukan tanggal 16 sampai dengan 18 Mei 2020 elektabilitas Sang Ketua Umum Gerindra yang baru terpilih lagi itu menurun sekitar 8,1 persen. Dengan koreksi sebanyak itu kini elektabilitas Prabowo hanya 14, 1 persen. Hal itu jauh dari survei yang sama sebelum Corona melanda pada bulan Februari yakni sekitar 22, 2 persen.

Pada saat Prabowo mengalami penurunan, Kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengalami peningkatan elektabilitas. Sang Gubernur yang terpilih dua kali tersebut kini mendapat elektabilitas sekitar 11,8 persen. Jika dibanding dengan Bulan Februari 2020, berarti ada peningkatan sebesar 2,7 persen. Elektabilitas Ganjar pada Bulan Februari sebelum Corona melanda hanya 9,1 persen.

Dengan peningkatan tersebut kini Ganjar Pranowo menempati urutan kedua. Sedang di tempat ketiga ada Anies Baswedan dengan perolehan elektabilitas sekitar 10,4 persen. Sang Gubernur DKI juga mengalami sedikit penurunan elektabilitas sebesar 1,7 persen.

Jika survei ini representatif merupakan sinyal bahaya bagi Sang Menhan jika masih ingin mencapreskan diri 2024 nanti. Pasalnya Ganjar Pranowo yang berada di tempat kedua ada dalam naungan Partai Terbesar Tanah Air saat ini. Jika Corona masih terus belum pulih dan trend keduanya masih tetap sama, bukan tidak mungkin jarak elektabilitas keduanya bakal terus mengecil.

Sebuah sinyal bahaya bagi Sang Capres 2015 dan 2019 jika 2024 nanti ingin mencalonkan diri lagi...I]



Referensi:

1. Kompas.com, 8 Juni 2020

2. https://nasional.kompas.com/read/202...ource=Whatsapp