screnshootan Instagram


Assalmualaikum


Welcome To My Thread


Hay, hay, Agan-Sista. Apa kabar hari ini? Semoga baik-baik saja, ya. And,terima kasih sudah berkenan mampir di thread ane.

Baiklah, langsung saja. Kali ini ane akan membahas tentang suatu festival unik yang ada di Peru.



Di setiap negara tentu memiliki acara festival tersendiri, bukan? Seperti halnya Indonesia. Di beberapa wilayah atau daerah Rebuplik Indonesia, setiap tahunnya ada yang mengadakan festival budaya. Entah itu sebuah pertunjukkan atau acara sakral lainnya.

Nah, baru-bru ini, ane membaca sebuah berita tentang acara festival unik yang ada di Peru. Festival ini diberi nama Takanakuy. Di mana, warga setempat diperbolehkan adu jotos alias saling hantam di sebuah arena yang telah disiapkan.

Namun, para peserta yang akan ikut acara tersebut tidak diperbolehkan membawa senjata tajam. Tidak boleh menyerang lawan yang sudah tumbang. Juga tidak boleh menggigit. Jika melanggar, akan diberi hukuman cambuk.

Jadi, hanya diperbolehkan saling hantam atau pukul dengan tangan kosong saja, ya, GanSist. So,warga yang mau jadi peserta kudu pandai dalam hal tinju meninju, nih. Jika tidak, maka siap-siap babak belur dan kalah.

Bay the way, apa, sih, tujuan utama dari festival tersebut? Menurut narasi yang beredar, tujunnya yaitu, untuk menyelesaikan dendam pribadi.


Wah! Wah! Kok, ada, ya, cara menyelesaikan masalah pribadi seperti itu?

Ane rasanya tidak percaya, sih. Tapi bagaimana, seperti itulah beritanya. GanSist bisa baca lengkapnya di bawah ini,




Sebagaimana yang kita tahu, untuk menyelesaikan masalah pribadi, kita harus menggunakan kepala dingin, hati yang tenang, dan suasana yang baik. Dengan begitu, apa yang dibicarakan bisa tersampaikan dan sama-sama diterima alias disetujui.

Jika festival Takanakuy ini juga ada di negeri kita tercinta, bisa-bisa malah timbul maslah, nih. Dengan cara baik-baik saja masih ada yang tidak mengindahkannya. Apalagi jika menyelesaikan masalah pribadi dengan saling adu jotos, bisa-bisa menambah besar rasa dendam.

Bayangkan saja, bagaimana jika salah satu peserta yang adu jotos kalah atau lebih babak belur dari yang satunya. Sepertinya akan menambah besar rasa dendam, deh.

Terkadang, cara yang tenang pun masih tidak berhasil untuk mendamaikan dua kepala yang berselisih.

Namun, kembali lagi pada daerah atau negeri masing-masing. Mungkin di Indonesia akan menambah besar masalah. Tapi tidak untuk Peru. Tidak mungkin festival itu terus diadakan apabila tak berdampak positif untuk warganya.

Nah, buat GanSist yang punya dendam pribadi, tapi belum juga bisa menyelesaikannya secara baik-baik, boleh, nih, coba cara di atas. Tapi ingat, ya. Dalam sebuah pertarungan akan ada yang kalah juga menang. So, jangan marah atau frustasi apabila kalah. Terima kekalahan dan silakan berpelukan. Pangkas masalah, dan putuskan dendam pribadinya.

Oh ya, di salah satu wilayah Indonesia ternyata ada juga, loh, yang melakukan hal yang hampir serupa dengan festival di Peru ini. Mengejutkannya lagi, festival ini ada di wilayah alias pulau tempat ane lahir dan tinggal.

Tepatnya di Desa Ngali Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Pertunjukkan adu jotos ini diberi nama, ndempa (berkelahi). Ane belum tahu pasti apa tujuannya. Karena memang, desa ane masih lumayan jauh dari desa tersebut.

Semoga dalam kesempatan lain ane dapat mengupas tuntas tentang pertunjukan ini.

Sekarang, ane pamit dulu. See you anymore, Guys.


감사함니다


Wassalam ...


Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini



Bima, 07 Juni 2020