Pada 22 Mei 2020, Inter Milan merayakan kesuksesan meraih treble 10 tahun silam.

Pada hari yang sama, mereka juga diliputi duka karena meninggalnya mantan pelatih mereka, Luigi Simoni.

Almarhum meninggal dunia dalam usia 81 tahun akibat stroke yang menyerangnya setahun terakhir.



Bagi Ronaldo, Simoni bukan cuma sosok pelatih, tapi juga guru dan ayah.

Dialah yang berhasil membuat sang legenda Brazil menjalani musim tertajam sepanjang kiprahnya di Inter. Musim terbaiknya secara tim dan individu.

Simoni tiba pada musim yang sama dengan Ronaldo di Inter Milan.

Ronaldo dibeli Massimo Moratti dari Barcelona jelang musim 1997/98 dengan predikat pemain termahal di dunia.

Sementara Simoni, juga baru didatangkan usai menukangi Napoli.

Kolaborasi Ronaldo-Simoni membawa Inter langsung jadi juara Piala UEFA 1998.

Di Liga Italia, Inter Milan menjadi penantang utama Juventus dan finis sebagai runner-up musim 97/98.



Pada musim itulah El Fenomeno menjalani periode terbaiknya bersama Inter dengan torehan 25 gol dari 32 pertandingan Liga Italia.

Namun, Inter memecat Simoni musim berikutnya.

"Simoni bukan sekadar seorang pelatih bagi saya. Saya menganggapnya seorang guru. Orang bijak yang tidak menyuruh Anda untuk melakukan sesuatu, tetapi menjelaskan mengapa hal-hal tersebut penting dilakukan.

"Dia adalah konduktor, kami orkestranya. Jadi, saya tetap mengingat dia dengan senyumnya, suara lembutnya, nasihat berharganya.

"Terima kasih, Mister. Anda mengajari saya lebih dari yang Anda bayangkan," kata Ronaldo di Instagram untuk menghormati mendiang mantan pelatihnya itu.


sumber: goal Italia

Berbagi informasi olahraga kamu di kapten.kaskus.id

Main Tebak Skor serta KASKUS FPL berhadiah utama dan bulanan

Follow akun Instagram @kaptenkaskus untuk mendapat infografis menarik seputar dunia olahraga