ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
Surgawi di Ujung Timur Pertiwi


Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah kita masih bisa bersua dalam suasana lebaran, Gansist. Oleh karena itu izinkan ane mengucapkan Minal'aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin.

Kali ini ane nge-tread dalam rangka memeriahkan event yang diselenggarakan oleh sebuah group literasi yakni Kompak (komunitas penulis aktif) dengan tema Papua.

Apa yang pertama kali terlintas di benak kalian ketika menyebut nama Papua? Yaps! Kalau ane langsung terbayang sebuah pulau berbentuk burung cenderawasih yang terletak di ujung timur Indonesia.



Papua atau yang dahulu disebut pulau irian merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbagi menjadi dua negara, yakni negara Indonesia dan negara Papua Nugini.

Papua memang layak disebut serpihan surga di bumi. Selain memiliki kemolekkan alam nan memesona, Kekayaan hewani seperti burung Cendrawasih dan burung kasturi yang memikat, gunung tertinggi di Indonesia, yakni gunung Puncak jaya juga terletak di sana. Belum lagi aneka pertambangan mineral yang banyak tersebar di seantero bumi.



Selain itu, Papua juga kaya akan keunikan dan keragaman suku, budaya serta tradisi yang terkenal hingga ke mancanegara.

Salah satu tradisi yang terkenal adalah Barapen atau bakar batu. Barapen adalah tradisi memasak dan membakar secara besar-besaran dengan menggunakan batu yang disusun sedemikian rupa lalu dibakar. Setelah batu benar-benar panas, lalu di atasnya diletakkan berbagai macam makanan. Baik itu daging, sayuran, atau umbi-umbian.



Tradisi barapen merupakan tradisi tertua yang ada di Papua dan digunakan sebagai simbol persaudaraan dan rasa syukur atas berkat yang melimpah. Tradisi ini juga biasa dilaksanakan ketika menyambut kedatangan tamu penting atau sebagai upacara pernikahan.

Tradisi ini mengajarkan kita arti dari kebersamaan dan kepedulian untuk selalu berbagi. Baparen juga merupakan contoh dalam mengolah makanan yang alami dan sudah pasti menyehatkan tubuh.

Tanah Papua yang luas dan kaya dihuni oleh banyak suku. Salah satu suku terbesar di Papua dan terkenal akan ukiran ornamennya yang unik adalah suku Asmat.

Motif ukirannya memiliki nilai seni yang sangat tinggi, tetapi suku Asmat beranggapan mengukir kayu hanyalah bentuk perwujudan menghargai nenek moyang dan leluhur. Karena itu mereka biasanya cenderung mengukir wajah para leluhur atau perahu yang ditumpanginya.

Satu hal lagi bukti peradaban tinggi yang telah dimiliki penduduk Papua sejak dahulu kala adalah rumah adat mereka yang unik dan kuat.

Pada tahun 1938, untuk pertama kalinya ekspedisi Richard Archbold menemukan Honai, salah satu rumah adat milik Papua. Dikarenakan bentuknya yang unik menyerupai jamur, kemudian mereka menyebutnya sebagai Grand Valley.



Selain Honai, Papua juga memiliki rumah yang bernama Kariwari yang berbentuk limas segi delapan. Rumah Kariwari biasanya terbuat dari, bambu, kayu besi dan daun sagu hutan.

Satu lagi rumah adat Papua adalah rumah Kaki Seribu yang dibuat dari kayu bulat kecil dan diikat dengan menggunakan rotan dengan jumlah yang banyak, oleh sebab itu disebut Rumah Kaki Seribu. Penduduk setempat biasa menamainya dengan ‘Iqkojei’ atau ‘Mod Aki Aksa’.

Yang terakhir, ketika menyebut nama Papua, di benak ane langsung berkelebat satu sosok wanita yang pandai membuat kue, tangguh dan sangat dermawan. Seseorang yang sudah lama wara-wiri di dunia literasi tetapi ane baru kenal. Wkwkwk, maklum ane nyubi.



Intinya, apapun yang menjadi landasan perbedaan akan disatukan oleh kekuatan hati. So, tetep Kompak yaa ....



Sumber gambar :
Google
Referensi : 1,2,3,4
Diubah oleh ceuhetty 29-05-2020 18:33
TaraAnggaraAvatar border
agungdar2494Avatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.2K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.