TS
limone.id
Dalam Kondisi Krisis: Pakai Dana Darurat atau Lebih Baik Pinjam Duit?
Foto: www.gettyimages.comWell, tidak semua orang sekaya Elon Musk. Atau Jeff Bezos. Atau menjadi semakin tajir seperti para miliuner ini saat pandemik melanda. Jika saat ini kamu sedang mengalami kesulitan finansial (misalnya karena baru di-PHK), maka ada kemungkinan kamu sedang dihadapi dengan sebuah dilema: apakah harus memberdayakan dana darurat? Atau, ehm… lebih baik meminjam duit? Soalnya, kalau dana darurat dipakai… itu artinya tabunganmu menipis. Plus, segala pencapaian dan kerja keras menyisihkan uang selama bertahun-tahun kemungkinan tak berbekas. Sayang, ih. Iya ‘kan? Untuk mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan saat mengalami kesulitan finansial, apakah pakai dana darurat atau pinjam duit—LIMONE menghubungi seorang perencana keuangan. Dan di bawah ini penjelasannya.
Apa Fungsi Dana Darurat?
Foto: www.gettyimages.com
Seperti namanya, dana ini terkhusus kamu simpan dan akan digunakan saat kondisi darurat.
Menurut Irshad Wicaksono Ma’ruf, seorang personal financial planner, contoh kondisi darurat itu seperti ini:
√ Ketinggalan pesawat. Tapi karena keperluannya mendesak dan harus terbang, maka pakai dana darurat untuk beli tiket pesawat untuk hari itu juga.
√ Gadget tidak sengaja rusak. Sebut saja gadget ini terkena air atau dibanting si kecil. Namun karena keberadaan gadget ini penting untuk menunjang pekerjaan, maka dana darurat bisa digunakan untuk beli gadget baru.
√ Kondisi pandemik seperti sekarang ini. “Tidak ada yang menduga dan memprediksi, dan semua orang terkena dampaknya, terutama keuangannya. Ada yang tidak dapat THR, ada yang dipotong gaji, bahkan ada yang terkena PHK. Maka, dalam hal ini dana darurat bisa menjadi ‘pertolongan pertama’ sebelum mendapatkan sumber penghasilan baru,” terangnya.
Lebih Baik Menggunakan Dana Darurat atau Pinjam Duit?
Foto: www.gettyimages.com
Menurut Irshad Wicaksono Ma’ruf, seorang personal financial planner, contoh kondisi darurat itu seperti ini:
√ Ketinggalan pesawat. Tapi karena keperluannya mendesak dan harus terbang, maka pakai dana darurat untuk beli tiket pesawat untuk hari itu juga.
√ Gadget tidak sengaja rusak. Sebut saja gadget ini terkena air atau dibanting si kecil. Namun karena keberadaan gadget ini penting untuk menunjang pekerjaan, maka dana darurat bisa digunakan untuk beli gadget baru.
√ Kondisi pandemik seperti sekarang ini. “Tidak ada yang menduga dan memprediksi, dan semua orang terkena dampaknya, terutama keuangannya. Ada yang tidak dapat THR, ada yang dipotong gaji, bahkan ada yang terkena PHK. Maka, dalam hal ini dana darurat bisa menjadi ‘pertolongan pertama’ sebelum mendapatkan sumber penghasilan baru,” terangnya.
Lebih Baik Menggunakan Dana Darurat atau Pinjam Duit?
Foto: www.gettyimages.com
Jawaban pendeknya: pakai dana darurat.
Penjelasannya? “Kalau kondisi keuangan krisis sangat tidak disarankan menambah pinjaman, pakai dana darurat sementara dan fokus mencari sumber penghasilan tambahan,” tegasnya.
Sebut saja hidupmu seperti skenario sinetron azab: sama sekali tidak punya dana darurat. Atau ludes setelah digunakan selama beberapa minggu..
Jangan putus asa, karena ada beberapa hal lain yang bisa kamu lakukan. “Kalau ternyata belum tercukupi dan dana darurat habis, maka cairkan investasi atau asuransi yang bundling dengan investasi apabila kamu memilikinya. Kalau masih kurang juga, jual barang atau aset, misalnya jual barang elektronik, kendaraan, dll. Kalau semakin memburuk baru pinjam, cari pinjaman tanpa bunga terlebih dahulu, seperti ke orangtua atau saudara yang bisa membantu. Tapi jangan menggampangkan dan tetap berkomitmen untuk segera melunasi setelah memiliki penghasilan,” Irshad mengingatkan.
Intinya, pilihan meminjam duit kepada orang lain adalah usaha terakhir. Yakni, saat “penghematan kebutuhan sudah dilakukan dan penghasilan masih belum bisa memenuhi kebutuhan—maka baru melakukan pinjaman,” sarannya.
Menurut Irshad, prosesnya kurang lebih begini: “Aktifkan survival mode. Lalu, utamakan kebutuhan yang sangat basic dan yang tidak bisa ditunda, seperti makan. Catat kebutuhan dan dicek kembali apakah masih bisa dihemat. Jangan spend money untuk kebutuhan yang bukan basic atau yang masih bisa ditunda.”
Dan pastinya, yang tidak kalah pentingnya adalah mencari penghasilan tambahan.
“Karena bahkan ketika kamu memiliki pencatatan keuangan yang ketat, sudah melakukan penghematan luar biasa kaya dengan berbagai cara, tapi jika tidak ada sumber penghasilan, maka dana yang tersedia dari dana darurat, investasi, jual barang atau aset, cepat atau lambat akan habis. Dan ingat, pinjaman yang kamu ambil pun, baik ke bank atau orangtua, harus tetap dilunasi,” katanya.
Jadi, sambil tetap berpikiran positif dan optimis, mari mencari penghasilan tambahan. Dan ini tips mencari pekerjaan di saat pandemik.
Penjelasannya? “Kalau kondisi keuangan krisis sangat tidak disarankan menambah pinjaman, pakai dana darurat sementara dan fokus mencari sumber penghasilan tambahan,” tegasnya.
Sebut saja hidupmu seperti skenario sinetron azab: sama sekali tidak punya dana darurat. Atau ludes setelah digunakan selama beberapa minggu..
Jangan putus asa, karena ada beberapa hal lain yang bisa kamu lakukan. “Kalau ternyata belum tercukupi dan dana darurat habis, maka cairkan investasi atau asuransi yang bundling dengan investasi apabila kamu memilikinya. Kalau masih kurang juga, jual barang atau aset, misalnya jual barang elektronik, kendaraan, dll. Kalau semakin memburuk baru pinjam, cari pinjaman tanpa bunga terlebih dahulu, seperti ke orangtua atau saudara yang bisa membantu. Tapi jangan menggampangkan dan tetap berkomitmen untuk segera melunasi setelah memiliki penghasilan,” Irshad mengingatkan.
Intinya, pilihan meminjam duit kepada orang lain adalah usaha terakhir. Yakni, saat “penghematan kebutuhan sudah dilakukan dan penghasilan masih belum bisa memenuhi kebutuhan—maka baru melakukan pinjaman,” sarannya.
Menurut Irshad, prosesnya kurang lebih begini: “Aktifkan survival mode. Lalu, utamakan kebutuhan yang sangat basic dan yang tidak bisa ditunda, seperti makan. Catat kebutuhan dan dicek kembali apakah masih bisa dihemat. Jangan spend money untuk kebutuhan yang bukan basic atau yang masih bisa ditunda.”
Dan pastinya, yang tidak kalah pentingnya adalah mencari penghasilan tambahan.
“Karena bahkan ketika kamu memiliki pencatatan keuangan yang ketat, sudah melakukan penghematan luar biasa kaya dengan berbagai cara, tapi jika tidak ada sumber penghasilan, maka dana yang tersedia dari dana darurat, investasi, jual barang atau aset, cepat atau lambat akan habis. Dan ingat, pinjaman yang kamu ambil pun, baik ke bank atau orangtua, harus tetap dilunasi,” katanya.
Jadi, sambil tetap berpikiran positif dan optimis, mari mencari penghasilan tambahan. Dan ini tips mencari pekerjaan di saat pandemik.
Sumber : https://www.limone.id/kapan-pakai-dana-darurat/
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
664
6
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
4KThread•7.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya