Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ArnisarahAvatar border
TS
Arnisarah
Terserah (Sebuah Kisah)
Terserah (Sebuah Kisah)
Dok.pribadi

"Romi...Rom...bangun! Tata nih, badannya panas banget. Cepat bawa ke dokter" teriak sang ibu sambil mengetuk pintu kamar anaknya sekitar jam 3 pagi. Romi langsung beranjak dari tidurnya dan segera ke kamar Tata, putri semata wayangnya.
"Tadi jam 10 sebelum tidur sudah saya kasih Paracetamol karena badannya hangat tapi barusan panas lagi" ucap sus Ami. Sus Ami sudah menjadi baby sitter sejak Tata lahir sampai sekarang usia Tata hampir 4 tahun.
"Berapa panasnya?" tanya sang majikan.
"39.8 pak" balas sus Ami. "Baru saja saya kasih obat panas yang dari dubur Pak, biasanya ibu buat begitu kalau panasnya tinggi" lanjutnya lagi.
Romi hanya mengangguk. Dia percaya pada Ami, Ami sudah sangat telaten merawat putrinya.

"Rom, bawa ke dokter aja. Ibu takut kenapa-kenapa. Kalau Lily di rumah sih tidak apa-apa, dia tahu apa yang harus dilakukan" ucap ibunya kepada Romi.
"Iya, kita tunggu saja Bu, kan sudah dikasih obat. Kita tunggu sebentar ya. Ibu tenang saja, Tata tidak apa-apa" kata Romi menenangkan ibunya. "Akh...seandainya Lily di rumah pasti kami semua tidak sepanik ini. Kalau ke rumah sakit, ke rumah sakit mana ya? Situasi lagi begini, mau keluar rumah saja parno. Ini tengah malam pula. Oh Tuhan.." pikir Romi dalam diam.

"Apa tidak sebaiknya aku menelpon Lily? Jangan, kasihan dia nanti kepikiran. Kemaren aja dia cerita kalau dia tidak sempat istrahat", gumam Romi dalam hati.

Tiga hari kemudian.
"Tata, lihat nih Mama video call" seru papanya yang sudah berjalan menuju Tata.
"Mama...mama...lihat Tata maen air, seru banget. Mama cepatan pulang" kata Tata kegirangan begitu melihat wajah mamanya di telepon.
"Iya, sabar ya. Seru banget ya Nak?Mainannya dibawa maen air juga?" kata mamanya diujung telepon.
"Iya biar rame" ucap Tata sumringah.

Terserah (Sebuah Kisah)
Dok.pribadi

Ibu dan anak itu berbagi cerita tentang banyak hal selama kurang lebih setengah jam atau bahkan hampir sejam. Tata bercerita tentang kegiatannya selama di rumah bersama papa, sus Ami dan juga kakek neneknya. Tata bercerita tentang Coki, Bondi, Teddy, Kelly dan semua boneka-bonekanya.
Coba bayangkan, ibu mana yang tidak bahagia melihat anaknya ceria dan sehat seperti itu?

"Mama masih lama ya pulangnya?" tanya Tata. Setiap mamanya menelpon dia selalu menanyakan hal yang sama, bertanya kapan mamanya pulang.
"Iya sayang pasti mama segera pulang. Tata doain mama ya. Doain juga semua pasien mama. Doain juga semua orang supaya semuanya sehat. Virus coronanya hilang trus mama bisa pulang ke rumah deh. Kita bisa maen bareng. Iyakan?" balas mamanya.
"Lama banget sih. Tata mau bobo sama mama" suaranya merengek penuh rindu.
Dada mamanya sesak seketika mendengar ucapan anaknya, tapi apa daya dia punya tanggung jawab yang mengharuskan dia untuk sementara waktu berpisah dengan suami dan putri tunggalnya. Sudah hampir 3 bulan dr.Lily tidak pulang ke rumah karena dia bertugas untuk penanganan covid 19 di salah satu rumah sakit rujukan di ibukota.
"Anak mama yang cantik dan pintar harus apa?" lanjut mamanya tersenyum.
"Harus baik dan selalu ceria"balas Tata sambil mengurai senyumnya yang khas anak-anak.
"Tata udahan ya maennya, sekarang Tata mandi sama sus Ami, minum susu trus maen di dalam rumah ya sayang" kata mamanya.
"Siap Bu dokter" kata Tata dengan tawa cantiknya.

Setelahnya dr.Lily berbicara dengan suaminya. Sementara Ami diurus oleh suster Ami. Hampir setiap hari dr. Lily menelpon putrinya di sela-sela jam istirahatnya. Pandemi ini telah memaksa Tata berpisah sementara dengan mamanya yang seorang dokter. Bisa dibayangkan bagaimana rasa kehilangan dan rindu yang dirasakan Tata. Walaupun mereka tinggal di kota yang sama tetapi mamanya lebih memilih tinggal di mess sementara yang disiapkan pemerintah untuk paramedis yang bersiaga mengurus pasien covid-19 demi kebaikan bersama.

Dr.Lily dan suaminya berbincang banyak hal pagi ini. Mungkin karena dalam 3 hari ini mereka hanya komunikasi lewat pesan singkat. Dr.Lily teramat sibuk selama 3 hari ini seiring melonjaknya jumlah pasien positif covid-19. Sementara di sisi lain 3 hari yang lalu suaminya juga sempat panik karena Tata demam tetapi suaminya memilih tidak mengabarkannya kepada istrinya agar istrinya bisa tetap fokus kepada pekerjaannya. Bersyukur Tata tidak kenapa-kenapa, hanya demam biasa, terbukti dari kemaren dia sudah terlihat bugar lagi bahkan pagi ini sudah bermain air lagi.

Diakhir pembicara, mereka berbincang tentang perkembangan terkini. Ketika melihat berita tentang bandara yang masih tetap ramai, antrian panjang di pintu tol, pasar dan pusat perbelanjaan yang ramai dan para pengguna jalan yang tidak menggunakan masker dan masih adanya sekumpulan orang yang terlihat berkerumun, membuat hati dr.Lily pilu seraya berkata dalam bimbang, "rasanya sia-sia semua yang kami lakukan selama ini.Terserahlah".
Diubah oleh Arnisarah 22-05-2020 09:17
saeful07Avatar border
a.w.a.w.a.wAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
584
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.