#NyaiAkangTrip
#WadukJatigede
#TravellerCantik


Lama libur sekolah dan libur segalanya karena Pandemi Virus Corona ini. Rasanya rindu melancong bareng Akang tersayang. Merencanakan banyak perjalanan dengan kekasih tercinta.



Agan dan Sista sahabat traveller semua, apa rencana kalian jika masa pandemi ini berakhir? Tentu melakukan rutinitas di luar rumah bersama orang-orang tersayang.

Kali ini aku mau ngajak teman-teman untuk jalan-jalan di salah satu objek wisata ternama di Sumedang. Tempat yang menjadi sejarah terbesar dalam hidup. Yaitu Waduk Jatigede.

Kenapa harus ke Waduk Jatigede? Waduk ini adalah waduk terbesar se-Asia Tenggara. Menenggelamkan banyak kecamatan. Termasuk kecamatan Darmaraja tempat aku lahir.

Awal mulanya penenggelaman ini terus memberikan respon kontra dari masyarakat. Sebab alasan telah terlanjur nyaman, betah dan lahir di tempat ini, sehingga tak ingin beranjak sedikitpun.

Tak sedikit dari sebagian masyarakat yang terkena dampak waduk ini mereka memilih menetap sampai benar-benar pemerintah menggusur paksa.

Rumah-rumah mereka pun ada yang dibayar murah. Begitulah cerita dari mulut ke mulut. Ada yang tinggal di sekitar genangan air dan ada juga yang pergi jauh dari daerah genangan.

Tangis masyarakat pecah saat ternyata kampung halaman mereka benar-benar ditenggelamkan. Waduk Jatigede menyisakan banyak kenangan sejak aku lahir.



Setelah dua tahun tenggelam. Ada kalanya Waduk Jatigede itu surut. Hal yang tak kusangka terjadi. Rumah dan jalan yang telah tenggelam, kini kembali muncul. Jalan aspal tempat menghubungkan desaku dan desa tetangga terlihat kmbali.

Mengetahui hal tersebut, banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang untuk nostalgia. Airnya benar-benar surut. Bahkan aku sempat berfoto ria disana bersama keluarga.

Setidaknya aku dapat menghirup kembali kampung halamanku meski tak seperti dulu. Aku seperti menemukan duniaku kembali.

Mungkin, surutnya Waduk Jatigede itu pula sebagai salah satu doa masyarakat yang dikabulkan sebab rindu kampung halaman.

Tapi, sejak awal tahun 2020 airnya kembali penuh di luar dugaan. Kini desaku telah tenggelam lagi. Warga sekitar genangan pun kembali mencari ikan sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Ada juga yang jauh-jauh datang hanya untuk mancing. Atau ada juga yang ingin mengelilingi kampung halaman dengan naik perahu.

Jika teman-teman berniat untuk main ke Waduk Jatigede, lewat akses kecamatan Darmaraja hanya membayar Rp.3000,- sedangkan lewat belakang rumah nenekku gratis. Karena lewat jalan pedesaan yang baru.

Bagaimana? Apakah kamu berminat untuk mengunjungi Waduk Jatigede. Soon, suatu saat aku berharap Akang akan datang ke sini menemuiku. Semoga.

Terima kasih berkenan membaca sampai sejauh ini. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman. Sila tinggalkan cendol, rate, komen and share.

I LOVE YOU

BRINA, 19 Mei 2020


Penulis : @brina313
Referensi : Opini Pribadi
Ilustrasi : screen shoot google

GIF