Proses Pembuatan Dodol Butuh Tenaga Super

Selamat malam agan dan sista, apa kabar semua. Semoga bahagia dan sehat selalu.
Kali ini saya menulis tentang kenangan Ramadan dan lebaran di kampung.

Seperti biasa jika bulan Ramadhan hal yang saya kenang saat masa kecil yaitu meriam bambu. Kemudian beramai-ramai orang muslim dan muslimah ke mesjid. Berpakaian mukena dan sarung serta sajadah. Hal yang paling seru yaitu menjelang lebaran. Seperti biasa umat muslim di kampung menyewa truk dan membawa gendang keliling kampung. Mereka beramai-ramai seperti pawai, mulai tengah malam sampai dini hari. Wah kami merasa takjub, keluar dari rumah menunggu mereka datang, berarak- arak sampai ke pinggir kota Siantar.

Hal yang paling saya suka saat lebaran kecipratan gulai lebaran, lemang serta kue kering. Makanan enak semua serta lezat. Keluarga Oppung sebagian besar muslim jadi setiap lebaran kami pasti bertandang atau silaturahmi ke rumah mereka. Jarak tempuh rumah mereka kira- kira +-500 meter. Kami cucu Oppung menyusun rencana mulai sore pada hari ketiga siap-siap ke rumah saudara muslim untuk bersilaturahmi.

Menyiapkan baju berkantong agar kue-kue kering yang terhidang bisa masuk kantong.


Kue-kue kering yang sering dihidangkan antara lain. Kue kacang tojen. Kue wajik, kue bawang, kue salju, kue nastar ,kue kipas, kue kuping gajah, lemang, dodol. Masih ingat proses pembuatan dodol itu sangat lama. Nah apa saja yang dipersiapkan. Kayu bakar, kuali yang besar, sendok sekop yang besar juga, biar mengadok tidak kepanasan. Santan dan gula merah. Membuat dodol ramai-ramai karena butuh tenaga super untuk mengaduk adonan sampai mengeras.

Itulah kenangan saya ketika di kampung saat hari lebaran bersama keluarga kami yang beragama muslim.



Sekian dulu agan dan sista, sampai jumpa lagi di tread ane selanjutnya.
Terima kasih

Sumber gambar
1. link

2. Video pembuatannyalink