Assalamulaikum, agansista.
Halo gansis kesayangan ane semua, semoga gak bosan, ya. Jumpa sama trit ane mulu.

Sumber : wikipedia

Apa kabarnya pada puasa yang tinggal tidak sampai separuh ini. Adakah yang sudah rindu untuk kembali pada awal puasa hingga berharap kalau ramadan berikutnya akan segera tiba, jumpa lagi bersama kita.

Apakah yang paling dirindukan selama ramadan yang berjarak ini? Ramadan yang tak bisa berkumpul dengan yang tercinta. Bulan yang penuh penghayatan dalam kesendirian, tapi ada baiknya mungkin ibadah jadi lebih khusuk dari sebelumnya, ya. Semoga saja.

Nah dalam trit kali ini ane mau bahas hal- hal yang kita lakukan selama ramadan, yang semoga kelak setelah pandemi bisa kembali terulang. Di bulan puasa yang akan datang, karena pada ramadan kali ini, sayangnya banyak yang tak bisa terlaksana, karena adanya jarak di antara kita. Ah, bahkan rindu sudah mengoyak dada,karea pandemi semua ini menjadi ilusi.



1 Malamang[/B]


Sumber foto: cendana.com

Di negeri kami di sebuah sudut Pesisir bagian selatannya Sumatra Barat. Sebelum ramadan tiba maka kampung sibuk, bapak-bapak dan para sumando akan sibuk mencari buluh dan besoknya setiap rumah akan mengepulkan asap, aroma ramadan dan doa-doa akan tercium di seantero negeri. Namun ramadan kali ini tidak mengalami.

2. Mambantai dan Marandang

Mambantai adalah pasar daging skala besar di hari sebelum ramadan.


Sumber foto: b.harian.com

Setelah membantai, atau membeli daging, maka masaknya rendang, untuk pembuka doa awal ramadan.


Sumber foto: koleksi pribadi

Di hari malamang negeri juga akan disibukan oleh hiruk-pikuk, lalu-lalang, pasar-pasar akan ramai, sapi-sapi serta kerbau akan bertemu dengan Sang Pemiliknya, untuk menjadi perjamuan mewah selama ramadan. Untuk pembuka doa menjelang masyuknya kita pada kesucian sang bulan pengampunan. Lagi-lagi, tak ada pasar menjelang ramadan kemarin, hingga banyak yang tidak menguarkan aroma rendang dari tungku rumahnya.

3. Mendoa Bersama Sanak Keluarga


Sumber foto: infopublik.solokkota.go.id

Wajah-wajah yang tak asing akan memenuhi ruangan, lalu kalimat-kalimat pengharapan melangit bersama penuh harap. Bersama tengadahkan tangan menampung doa yang dipimpin oleh ustadz atau yang dituakan ninik mamak. Bersama sanak keluarga dan tetangga akan duduk bersama dalam doa awal puasa namanya. Yang kemudian ditutup dengan makan bersama dan maota-ota. Namun sekali lagi, pademi membuatnya mati suri. Berdoa cukup dari rumah masing-masing saja kini.

4. Selama Bulan Puasa, Anak-Anak Bergembira.

Malam pertama tarawih adalah malam yang ditunggu oleh anak-anak yang akan saling menunggui untuk berjalan bersama menuju masjid dan musola, akan berlarian dengan sarung-sarung ninja dengan tidak lupa membawa agenda ramadan yang merupakan tugas wajib sekolah.

Anak-anak akan saling berperang dengan kostum ninja.


Sumber foto: google.com

Lalu wajib mengisi lembaran demi lembaran buku agenda yang ditandatangani oleh ustadz atau pembina masjid yang dikunjungi setiap malam ramadan.


Sumber foto: shopee.com

Nah begitulah keseruan serta tradisi unik ramadan di kampung ane gan sis, yang pada ramadan ini banyak yang tak bisa terlaksana karena pandemi yang melanda.


semoga musibah ini cepat berlalu dan kita bisa kembali menikmati hari-hari dengan gembira dan ramadan akan datang semua bisa terulang yang sekarang hilang.

Salam sehat dan bahagia selalu dari ane.


Bumi Tuhan, 15.05.2020

Narasi: ditulis oleh pribadi[/B]