solehikhsanudinAvatar border
TS
solehikhsanudin
Serba-Serbi Bulan Suci di Tengah Pandemi
Tak dapat dipungkiri oleh siapa pun, bahwa bulan Ramadhan kali emang beda. Beda dari segalanya. Bahkan, bagi banyak orang, termasuk bagi ane sebagai generasi yang lahir di media tahun 80-an, baru kali ini seumur hidup merasakan momentum bulan suci yang pernak-perniknya sangat beda.

Yap, ane kira agan/sista semuanya juga merasakan fenomena yang sama. Tak hanya di negeri kita, pasti seantero dunia pun merasakan hal yang sama. Suasana lahiriah dan batiniah yang tak lain disebabkan oleh pandemi Covid-19. Dan sebagai bentuk keikutsertaan ane dalam event Kaskus Cendolin yang tahun ini kembali hadir di tengah-tengah kita, sekaligus ikut meramaikan thread di regional, berikut ane paparkan sedikit dari beberapa hal yang membuat Ramadhan tahun ini begitu beda dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi bagi ane yang tinggal di episentrum zona merah penyebaran Covid-19, Jakarta...

JADI BANYAK WAKTU BERIBADAH BERSAMA DENGAN KELUARGA

Spoiler for Difoto oleh istri saat tarawih bareng bocah-bocah:


Di tengah kerinduan akan keriuhan ber-Ramadhan di masjid, apalagi di pinggiran ibukota yang biasanya selalu ramai, tapi sesungguhnya pandemi kali ini juga menyisakan sisi peribadahan yang cukup positif bagi kita dan keluarga. Yup, di tengah ramainya tagar #dirumahaja, praktis hampir seluruh aktivitas kita jadi terkonsentrasi di rumah saja, termasuk dalam hal beribadah. Mengambil sisi positif dari hal ini, justru fenomena ini bisa kita manfaatkan untuk mengoptimalkan kebersamaan dengan keluarga tercinta, termasuk soal berbagai jenis ibadah keagamaan yang bisa kita kombinasikan dengan kehangatan dan pendidikan bersama pasangan dan anak-anak.

PAGI HARI DISIBUKKAN DENGAN TUGAS SEKOLAH ANAK SECARA ONLINE

Spoiler for Kolase foto anak tertua saat mengerjakan tugas sekolah:


Bagi ane sebagai kepala keluarga, kondisi pandemi juga berimbas pada sebagian waktu jam kerja yang terhempas oleh dampak Work From Home (WFH). Daripada sekedar meratapi nasib akibat penurunan income yang sejalan dengan melambatnya perekonomian global, alih-alih waktu luang yang tercipta bisa kita manfaatkan untuk membantu sang anak dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah secara online juga akibat sekolah yang diliburkan. Sembari membayangkan masa kecil ane dulu yang tiap sehabis tarawih berjamaah berlomba mengerubuti ustadz/kyai untuk dimintai tanda tangan, di masa kini hal itu sudah tergantikan dengan aktivitas menonton TVRI dengan logo barunya, mengisi jurnal Ramadhan yang serba kekinian, dan sistem pengumpulan tugas sekolahan secara online yang jauh dari konsep serba manual.

MENAMBAH ILMU KEAGAMAAN LEWAT KAJIAN ONLINE

Spoiler for Screenshoot saat mengikuti kajian online Harakatuna Media:


Mungkin kalau tidak ada pandemi semacam ini, kita juga tidak akan begitu mengenal keberadaan Zoom, Google Meet, Duo, dan kawan-kawannya, paling banter hanya conference via WhatsApp Video Call sebagai sarana komunikasi yang jamak kita sehari-hari. Tapi berhubung situasi darurat akibat pandemi yang berujung pada PSBB, istilah kultum yang biasa kita nikmati saat Ramadhan dalam keadaan normal kini banyak digantikan dengan kajian-kajian keagamaan secara online. Bagi ane, apa pun bentuknya pasti segala sesuatu itu mengandung sisi positif dan negatifnya masing-masing, so... mengikuti kajian keagamaan secara online seperti ini kalau mau diambil sisi positifnya sebenarnya juga cukup menarik dan menambah keilmuan, meskipun tetap harus selektif mengingat ruang online yang menyediakan kebebasan lebih besar ketimbang kegiatan offline serupa.

LEBIH BANYAK TRANSAKSI YANG DILAKUKAN SECARA ONLINE

Spoiler for Jadi banyak transaksi berplatform online:


Meskipun di era 4.0 saat ini yang namanya transaksi online sudah menjamur bak tanaman di musim hujan, namun kondisi pandemi tak dapat dipungkiri jadi menambah intensitas sektor tersebut di tengah segala keterbatasan gerak dan perpindahan tempat. Alhasil, berbagai pernak-pernik yang berkaitan dengan Ramadhan dan persiapan Idul Fitri yang sebelumnya kita masih bisa explore secara langsung, kini lebih banyak kita pilah dan pilih lewat platform jual-beli online. Tapi hati-hati gan/sist, terlalu fokus dengan kegemaran transaksi semacam ini bagi beberapa orang juga punya dampak buruk tersendiri mengingat proses keluarnya uang yang relatif lebih “senyap” dan tak kerasa, apalagi di tengah pandemi saat ini dimana kebanyakan kita seharusnya dituntut untuk lebih berhemat dalam manajemen finansial.

MINIMNYA MOMEN BUKBER

Spoiler for Sepinya bukber:


Dalam kondisi normal, bulan Ramadhan di Nusantara salah satunya sangat lekat dengan tradisi bukber alias buka puasa bersama. Namun dalam situasi seperti sekarang ini, momen bukber seperti itu sungguh menjadi barang yang amat sangat langka. Bahkan kalau dipaksa sekalipun dengan segelintir kerabat atau sahabat dekat, fenomena yang kita jumpai justru minimnya opsi lokasi bukber yang oke plus suasana bukber yang sepi bak kuburan hehehe, jadi masih mending buka bareng keluarga di rumah saja...

Demikian beberapa hal yang bisa ane sebutkan menyangkut fenomena Ramadhan di tengah pandemi di kawasan ibukota yang jadi episentrum penyebaran virus yang saat ini amat ditakuti, tapi apapun itu kita tetap harus optimis bahwa kemenangan sejati tetap akan tercapai di hari nan fitri sekaligus penyakit yang akan segera angkat kaki dari bumi pertiwi tak lama lagi.
Mohon maap apabila ada yang salah, tak berkenan di hati!
Wassalam!!!

Sumber :
Narasi : coretan pribadi.
Ilustrasi : dokumentasi pribadi.
Diubah oleh solehikhsanudin 14-05-2020 22:03
zafinsyurgaAvatar border
onikAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
405
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bogor
BogorKASKUS Official
999Thread974Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.