TS
ch4121553
Papan Catur Reformasi
Spoiler for Pembukaan:
12 Mei 1998
Hari ini, tepat 22 tahun yang lalu
Jalanan semrawut. Bukan oleh rangka besi beroda empat, namun oleh kaki para pemuda dan mahasiswa serta teriakan kencang mereka yang berkeinginan kuat
Hari itu heboh. Empat orang mahasiswa Universitas Trisakti tewas tertembak aparat dalam rangkaian unjuk rasa menuntut reformasi. Elang Mulia Lesmana, Heri Hartanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie, yang kini monumennya kita kenang dan tragedinya kita peringati
Setelah itu, unjuk rasa demi unjuk rasa maju bergilir, seiring teriakan reformasi yang terus bergulir
Dua puluh dua tahun yang lalu, kita memulai era reformasi
Reformasi yang diperjuangkan dengan penuh darah, keringat, korban nyawa, dan mereka yang hilang dan menghilang, menyeret panjang tanda tanya
Menuntut untuk menghapus dwifungsi ABRI, memberlakukan otonomi daerah, juga tak lupa menghapus KKN
Reformasi memang bukan sekadar kisah pergantian rezim, tapi upaya perbaikan menyeluruh yang harus terus dijaga dan diperjuangkan
Jadi, apa kabar reformasi hari ini?
------
Selasa, 12 Mei 2020
Hari ini kita memang tidak lagi memperingati reformasi dengan turun ke jalan sambil orasi,
Namun itu tak mengapa
Perubahan memang tak selalu diawali dengan kekacauan, bukan?
Hari ini, rasanya...
Kita tidak lagi menggaungkan apa,
Hanya sibuk menyalahkan atau memuja siapa
Dalam berdebat dan bicara mengenai isu-isu publik tidak lagi mengedepankan argumentasi,
Padahal sudah begitu banyak ribut-ribut yang tidak perlu dan seharusnya sudah basi
Hari ini kita teriak demokrasi,
Tapi yang suaranya beda kita risak dan persekusi
Yang menolak atau menyatakan tidak setuju,
Berarti sok kritis, sok idealis dan sok intelek
Kalau pun menyatakan setuju dan mendukung,
"Oh memang pemuja junjungan, buzzeRp, antek rezim"
"Udah dapet jatah nasi bungkus belum?"
Entah itu cebong, kampret, buzzeRp, kadrun, onta, nasi bungkus, atau nasi kotak,
Ya pokoknya kalau tidak setuju atau mendebat opini kita, berarti termasuk salah satu dari golongan itu
Ketika muncul aksi #ReformasiDikorupsi,
Mereka yang dikritisi membalas dengan represi
Kita terbelah, lalu berdebat tanpa ingin tahu dulu
Dan kembali berisik oleh debat kusir yang tidak perlu
Seolah-olah hidup hanya ibarat papan catur berwarna hitam dan putih
Politik hanya tentang siapa yang kita bela hari ini,
Dan sejarah hanya mengenai kepada siapa kita harus menyimpan dengki
Lalu kita lupa, bahwa di atas papan hitam putih itu pun terjadi permainan
Baik hitam maupun putih sama-sama punya pion, kuda, benteng, juga raja dan ratu
Hitam tak selalu jahat, putih juga tak selalu benar
Mereka saling menyingkirkan, juga saling memakan
Kemudian setelah permainan selesai, dua belah tangan bersalaman sembari duduk ngopi bersama
Dan kita kembali lupa pada mereka yang mungkin tengah duduk menikmati hasil bagi-bagi kursi
Sangking asyiknya menikmati keributan yang sebenarnya tak lebih dari sekadar basa-basi
Reformasi kita mungkin sedang tak baik-baik saja, namun justru karenanya kita belajar untuk terus memperbaikinya
Karena bangsa yang tidak belajar dari sejarah akan selalu dijerat masa lalu,
Dan begitulah mereka akan terus dipermainkan intrik penguasa yang itu-itu
Spoiler for Penutup:
darmawati040 dan yuki26 memberi reputasi
2
108
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
6.1KThread•5.8KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru