Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abdullah.saedAvatar border
TS
abdullah.saed
Dampak corona, Arab Saudi cabut tunjangan hidup PNS dan naikkan PPN tiga kali lipat
Arab Saudi menghentikan sementara tunjangan hidup bagi sekitar 1,5 juta pegawai negeri mulai 1 Juni dan menaikkan pajak pertambahan nilai dari 5% menjadi 15% mulai 1 Juli sebagai akibat dari pandemi virus corona, termasuk penurunan harga minyak yang selama ini menjadi tumpuan ekonominya.

Menteri Keuangan Mohammed Al-Jadaan mengatakan kedua langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menopang keuangan negara.

"Langkah-langkah ini menyakitkan tetapi diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan dan ekonomi jangka menengah dan jangka panjang... dan mengatasi krisis virus corona dengan kerusakan sedikit mungkin," jelas al-Jadaan, sebagaimana dilaporkan kantor berita negara itu SPA, Senin (11/05).

Arab Saudi pertama kali memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPN) sekitar dua tahun lalu untuk mengurangi ketergantungan pendapatan pada minyak.

Pada waktu hampir bersamaan, pemerintah memberikan tunjangan hidup 1.000 riyal atau setara dengan Rp4 juta per bulan bagi setiap pegawa negeri untuk meringankan beban akibat kenaikan PPN dan kenaikan bahan bakar minyak.
Sekitar 1,5 juta orang bekerja di sektor pemerintah, berdasarkan data resmi keluaran Desember 2019.
Pekerja bangunan di Arab SaudiHak atas fotoREUTERS
Image caption
Penghematan yang dilakukan Arab Saudi mengancam kelanjutan Visi 2030 untuk menyulap perekonomian.
Hingga Minggu (10/05) jumlah warga yang terinfeksi virus corona di Arab Saudi mencapai 39.048 dan jumlah kematian tercatat 246 orang.
Arab Saudi menempuh langkah-langkah awal dan drastis untuk mengatasi penyebaran virus corona, dan sejauh ini belum ada kepastian apakah negara itu akan mengizinkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Penerimaan turun, proyek putra mahkota terancam
Pengumuman penghematan ganda ini dikeluarkan tidak lama setelah belanja negara kerajaan itu melebihi pendapatan sehingga negara mengalami defisit sebesar US$9 miliar, sekitar Rp134 triliun, selama tiga bulan tahun ini saja.
Hal itu terjadi karena pendapatan minyak turun hampir 25% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$34 miliar sehingga secara keseluruhan pendapatan negara turun 22%.
Penawaran saham AramcoHak atas fotoREUTERS
Image caption
Penawaran umum perdana Aramco dilakukan pada 11 Desember tahun 2019 di Riyadh.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi dampak pandemi ini diperkirakan akan menghambat laju dan skala reformasi ekonomi yang dicanangkan oleh Pangeran Mohammed bin Salman.

Tahun lalu Arab Saudi berhasil menggalang dana US$25,6 miliar melalui penawaran umum perdana perusahaan minyak negara, Aramco.
Penawaran itu menjadi tumpuan dari rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernkan ekonomi dan perlahan-lahan mengurangi ketergantungan pada penjualan minyak dalam program yang disebut Visi 2030.
suciah



tanah suciah dan negara panutan ubi/umi yang katanya dijaga aulohh, yang katanya anti riba, no pajak pajak, sekarang lagi terkaing kaing digigit corona
emoticon-Mewek
jojodogluncatAvatar border
anasabilaAvatar border
saeful07Avatar border
saeful07 dan 35 lainnya memberi reputasi
30
2.3K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.