Kaskus

Entertainment

Papa.T.BobAvatar border
TS
Papa.T.Bob
Dampak Buruk Romantisisasi Konten "Nature is Healing"
Dampak Buruk Romantisisasi Konten "Nature is Healing"
wallmonkeys.com

Semenjak pandemi covid-19 memaksa manusia di seluruh dunia untuk membatasi mobilitasnya, dengan berdiam di dalam rumah, banyak bertebaran konten foto/video di media sosial yang menggunakan caption"nature is healing".

Jenis konten tersebut umumnya memperlihatkan fauna-fauna liar yang bebas berkeliaran di tempat-tempat publik, di berbagai kota di dunia. Semacam romantisisasi (pengidealan) semu, bahwa alam ini terlihat lebih indah jikalau tanpa kehadiran manusia. Sampai-sampai muncul ungkapan klise, "mungkin kitalah virusnya".

* * * * *

Romantisisasi = Ngadi-Ngadi


Adalah Natasha Daly (34), seorang jurnalis dan reporter National Geographic, yang secara kebetulan menemukan kejanggalan dalam sebuah konten viral di media sosial.


Konten yang pertama kali beredar di twitter itu memperlihatkan sekumpulan angsa yang sedang berenang di salah satu pulau di Venesia, Italia. Sang penyebar konten mengklaim bahwa angsa-angsa tersebut muncul di tempat publik untuk pertama kalinya dalam sejarah, sejak adanya pandemi covid-19.

Daly yang sudah malang melintang di dunia liputan seputar satwa tentu gemas dengan klaim penyebar konten yang tidak sesuai kenyataan. Ia meluruskan bahwa sebelum adanya pandemi pun, angsa-angsa itu sudah sering berkeliaran di Venesia. Menurut Daly, hal seperti ini bukanlah hal baru yang perlu diromantisisasi.


Tidak sampai situ saja, belakangan Daly menemukan berbagai konten viral serupa, yang kemudian ia koreksi. Seperti gajah yang teler karena kekenyangan di Tiongkok, sepasang bebek di air mancur kota Roma, burung merak di India, lumba-lumba di Venesia, hingga puluhan rusa yang nyasar di jalan tol.

Maksud baik Daly, untuk mengoreksi informasi palsu di tengah pandemi, mendapat reaksi beragam dari warganet. Banyak dari mereka yang menganggap Daly merusak "mood positif" yang baru saja mereka dapatkan setelah melihat konten-konten "nature is healing".

Tapi Daly tidak ambil pusing. Bagi Daly orang-orang yang mencibirnya hanya sedang memerlukan asupan informasi positif untuk dipercaya, di tengah gempuran informasi negatif soal pandemi. Meski jelas-jelas "informasi positif" tersebut hanyalah polesan belaka.

Daly hanya berusaha menyampaikan kenyataan, sesuai tugasnya sebagai jurnalis. Meski kenyataan itu tidak seindah fantasi publik.

* * * * *

Dampak Buruk


Jurnalis berambut merah kecoklatan ini merasa tidak nyaman dengan romantisisasi konten "nature is healing" di tengah pandemi covid-19. Sebab, hal tersebut ditakutkan akan berdampak pada kekeliruan pola pikir masyarakat. Bahwasannya konservasi satwa tidak lagi memerlukan campur tangan manusia, dan cukup dengan WFH maka semua masalah akan teratasi. Padahal kenyataannya keadaan satwa liar saat ini masih memprihatinkan, dan tidak akan tertolong, tanpa adanya campur tangan dari manusia secara langsung.

* * * * *

Sekian dari ane Bre & Sis.
Mungkin kitalah X Æ A-12nya emoticon-Berduka (S)
Salam dan sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.
emoticon-Rate 5 Star emoticon-Toast
infinitesoulAvatar border
fatqurrAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
925.1KThread91KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.