Teknologi selalu berkembang dari masa ke masa, yang membuat manusia semakin mudah dalam bekerja. Begitu juga dengan teknologi alat-alat pertukangan (bangunan) kayu misalnya. Dulu serba manual, sekarang sudah serba mesin/listrik.

Dengan alat-alat yang modern, maka waktu pembangunan sebuah rumah kayu, dapat dipangkas setengahnya, bahkan lebih dari itu. Misalnya jika awalnya sebuah rumah diselesaikan dalam waktu satu bulan, maka dengan bantuan alat modern, hanya memerlukan waktu setengah bulan atau kurang dari itu.

Nah, bicara alat-alat pertulangan kayu klasik, ada beberapa alat yang menurut Ane greget banget, sehingga menimbulkan rasa 'gimana gitu' saat melihat apalagi memakainya di zaman sekarang. Sebab semuanya serba manual yang sangat menguras waktu dan tenaga.

Ini dia alat-alat yang Ane maksud:


1. Gergaji Panjang



Gergaji adalah peralatan wajib dalam pertukangan kayu. Fungsinya jelas untuk memotong atau membelah kayu sesuai yang diinginkan, agar presisi pada tempatnya.

Meski zaman modern, gergaji manual masih digunakan sampai kini, terutama gergaji yang punya fungsi umum. Gergaji klasik yang bikin Ane gregetan di sini adalah gergaji panjang yang harus dioperasikan oleh dua orang untuk menarik dorong saat memotong kayu yang besar khususnya. Waktu kecil Ane sering sebel jika diminta ortu untuk membantu mengoperasikan gergaji panjang ini.



Zaman now, tinggal pakai Chainsaw, baik yang digerakkan oleh mesin atau listrik, kayu sebesar apapun hanya dalam hitungan menit udah terpotong. Kalau pakai gergaji panjang, 4-5 batang rokok habis, belum tentu juga sebuah pemotongan selesai.


2. Waterpass Selang Air



Waterpass digunakan untuk menyamakan ketinggian dua sisi. Caranya, selang kecil transparan diisi penuh dengan air. Ketinggian air pada kedua sisi ujung selang itulah yang jadi ukuran.

Yang bikin greget itu, kadang slang terlepas pada satu sisi, sehingga airnya harus diisi ulang, ribet dan tak bisa cepat. Perlu kesabaran dan ketelitian ekstra saat menggunakannya.

Dibandingkan dengan waterpass sekarang yang sudah digital menggunakan laser, atau yang semi digital menggunakan air dalam tabung pada sebuah penggaris, lebih cepat dan praktis.


3. Bor Tangan





Bor (drill), seperti halnya pahat, berfungsi untuk membuat lubang pada kayu, dengan cara diputar. Membuat lubang pada kayu yang besar keras secara manual, tentu sangat menyita waktu dan tenaga. Ini yang bikin greget. Belum lagi hasilnya yang kadang tidak presisi/miring.

Kalau sekarang bor sudah banyak jenisnya, ada yang digerakkan listrik, baterai, atau angin. Kerjaan jadi cepat dan mudah, dan hasilnya lebih akurat.


4. Alat Serut



Untuk melicinkan/menghaluskan permukaan, alat serut kayu yang terdiri dari pahat lebar dan rumahannya diperlukan sekali dalam pertukangan kayu.

Waktu kecil Ane senang ngumpulin bekas serutan kayu yang berbentuk spiral seperti rambut kriting. Sedangkan tukang kayunya terlihat begitu lelah untuk bisa menyerut rapi sebatang papan kayu.



Sekarang, mesin serut sudah banyak beredar dalam berbagai bentuk dan fungsi, yang digerakkan oleh listrik, sehingga kesan gregetan itu sudah tidak lagi terasa.


5. Grinda Tangan



Dulu fungsi grinda hanya untuk mengasah atau menajamkan peralatan pertukangan, di mana batu asahan diputar secara manual dengan mekanik sederhana. Sekarang grinda sudah multi fungsi, seperti mengasah, memotong, menghaluskan, dan sebagainya, karena berbentuk modern yang digerakkan oleh tenaga listrik.

Sangat greget ketika melihat tukang mengasah mata pahat, di mana satu tangan memegang pahat, yang satu lagi harus memutar grinda.

Itulah GanSis 5 alat pertukangan kayu klasik yang menurut Ane greget banget jika melihat masih ada yang menggunakannya sebagai alat utama di zaman now.(*)
***
Diolah dengan pemikiran sendiri, dan foto2 dari Google.