chapter 20 = the star of hope

aku dan sahabatku seseorang yang suka astronomi sejak kecil
karena itu cita-cita kami mau menjadi professor astronomi

aku bercerita persahabatan kami

awal kami memandang bintang pada malam hari akhirnya kami berjanji
mencapai cita-cita menjadi ahli astronomi tapi saat itu kami pulang
sekolah kami mendapat kunjungan dari museum astrology saat itu orang
museum itu bertanya "apa punya cita-cita menjadi ahli astronomi" kami
mengangkat tangan bahwa mau menjadi ahli  astronomi.

orang menjelaskan soal benda angkasa dan apa itu ahli astronomi
panjang lebar sampai jam makan siang sebelum pergi ke kami pun
dipanggil oleh orang museum itu memberikan sebuah kartu nama
museumnya.

beberapa bulan kemudian kami sudah masuk smp dan mulai belajar tekun
untuk mencapai cita-cita kami akhirnya berusaha untuk mendapat nilai
terbaik untuk melanjutkan kuliah astronomi di kota.

pihak sekolah memanggil kami dan sudah mendatangkan orang tua kami
karena penting harus dibicarakan dengan orang tua kami. mengabari
orang tua kami untuk datang ke sekolah tapi orang tua kami heran
ada apa karena kami tidak pernah mendapat masalah di sekolah.

keesokan harinya kami pergi bersama orang tua kami saat kami masuk
ke kelas dan orang tua kami masuk ke ruang guru. saat istirahat
orang tua kami mengabari bahwa kami mendapat beasiswa dari sekolah
untuk pembiayaan sampai jenjang kuliah.

saat itu orang tua kami bangga bahwa mendapat beasiswa itu karena
telah tekun belajar selama  ini akhirnya kami sudah masuk ke jenjang
sma dan kami sudah kelas terbaik di sma tapi masuk ke kelas ternyata
murid yang mendapat beasiswa tiap sekolah yang ada di kelas kami.

beberapa tahun kemudian tidak terasa akhir semester sma sudah mulai masuk
jenjang kuliah saat itu orang tua kami bertanya kepada kami "nanti kuliah
mau masuk jurusan apa ?" kami pun bilang "jurusan astronomi" saat itu
orang tua kami mendaftar ke kampus di kota jurusan astronomi tapi karena
berjauh karena kami tinggal di desa akhirnya kami pun harus merantau dari
desa ke kota.

kami sudah datang di kota mencari tempat tinggal sementara di kota saat itu
melihat kosan di dekat kampus kami hari pertama masuk kampus kami harus ospek
untuk mahasiswa baru setelah seminggu masa ospek kami mulai mengambil jadwal
kampus kami di jurusan.

kami coba menelepon orang tua kami mengabari bahwa kami baik-baik saja di kota
langsung ke kosan untuk beristirahat dan saat itu kami mendapat telepon bahwa
orang tua kami sedang kecelakaan saat bekerja akhirnya kami langsung ke desa
saat datang orang tua kami kecelakaan sangat parah hingga kehilangan mereka
saat kami tapi orang tua kami pernah bilang ingin kami sampai jenjang kuliah
sebelum mereka meninggal  kami saat itu impian orang tua kami sudah tercapai
dan kami mengikuti proses penguburan orang tua kami.

karena hak waris berikan kepada kami karena anak tunggal dari keluarga kami
saat kami pergi ke kota kembali untuk melanjutkan kuliah sampai diwisuda
dari biaya beasiswa kami.

beberapa bulan kemudian kami sudah lulus kuliah diwisuda langsung mendapat
pekerjaan di museum astronomi dari kartu nama yang waktu itu diberikan seseorang
kami menjadi ilmuwan astronomi di sana sudah mencapai cita-cita kami sejak kecil.

pesan :
impian harus dicapai dengan tekun dan belajar serius untuk mencapai cita-cita
dan impian yang ada sudah di ucapankan sejak kecil.