chapter 16 = animate cone

aku dan temanku pembuat kartun animasi dengan judul brother in smile
karena memiliki hobby yaitu membuat animasi saat itu kami berpikir
untuk membuat kartun sendiri kini aku mencerita awal persahabatan kami.

awal seorang creative design bekerja di sebuah perusahaan animasi tapi
saat itu permintaan animasi sedang melonjak tinggi dan kekurangan pegawai
untuk kartun saat itu awal mula bertemu dengan di perusahaan aku bekerja.

saat itu dia bertanya kepada karena belum mengerti sistem membuat kartun
animasi saat itu aku mengajari secara pelan-pelan tentang sistem pekerja
sebagai creative design sekaligus pembuat kartun animasi.

keesokan hari aku mau berangkat kerja aku tidak ternyata rumah dia sebelahan
denganku. aku pun kaget bahwa dia adalah tetangga karena aku jarang lihat orang
keluar dari rumah tetanggaku itu.

aku dan dia berangkat bersama ke kantor untuk bekerja tapi saat itu dia
mulai bercerita tentang hidup yang suram kepadaku karena selama ini dia
terus-menerus melamar kerja untuk menghidupkan keluarganya karena ayah
sudah meninggal saat usia remaja dan dia menjadi pengganti tulang punggung
keluarganya.

aku mulai mengerti kenapa setiap pagi jarang keluar karena sedang mencari
lowongan kerja aku coba membantu untuk bekerja lebih baik saat itu boss
pun datang meminta semua untuk mempersiapkan materi untuk kartun animasi
aku dan dia sudah mulai mengerjakan tugas masing-masing.

jam istirahat datang aku mau pergi cara makan siang keluar kantor untuk makan
tiba-tiba dia keluar dari kantor mau ikut aku untuk makan siang dengan motornya
untuk pergi cafe kesukaanku untuk makan siang saat di cafe itu sepanjang makan
siang terdiam akhirnya mengkagetnya karena sedang terdiam saat makan siang.

saat itu jam makan siang sudah mau selesai kami pergi lagi untuk bekerja saat
itu boss pun berbicara pada kami untuk datang ke cabang ke dua milik boss untuk
mengurus cabang perusahaannya oleh kami.

kami pun kaget kenapa harus mengurus cabang perusahaan itu boss pun bilang pasti
kalian bisa mensukseskan cabang karena tidak mengurusi tempat secara bersamaan
akhirnya diberikan kepada kami karena boss percaya kami pasti menjadi perusahaan
itu tapi sebelum kami harus minta ke orang tua kami untuk merantau sendiri.

saat pulang kerja kami meminta izin kepada orang tua kami mengizinkan tapi
kami harus jaga kesehatan di sana kami membereskan barang-barang kami saat itu
pergi ke terminal dengan tiket yang diberikan oleh boss kami.

setelah sampai ternyata perusahaan kacau-balau karena kekurangan kerjasama
antara pekerja akhirnya kami masuk dari menjelaskan kepada mereka untuk berhenti
dan coba berkerjasama sebagai pekerja.

beberapa bulan kemudian kondisi mulai kondusif dan mulai ada kerjasama tapi saat itu
kami mendapat telepon dari boss kami bahwa kami dipindah ke sana gara-gara perusahaan
itu mau bangkrut sudah tidak bisa membiaya karyawan.

kami membuat perusahaan kami sendiri tempat perantau kami untuk membiaya karyawan awal
sulit untuk merintis perusahaan kartun disana kami berdiskusi semua karyawan di sana
memberikan nama judul kartun untuk diperjualkan ke publik akhirnya ada seorang pegawai
memberikan usul judul brother in smile saat itu kami mulai membuat episode 1 dan belum
ada perkembangan beberapa bulan.

beberapa tahun kemudian kami mendapat pesan di perusahaan kami tentang kartun kami saat
ada memrespon tentang kartun kami buat akhirnya saat lihat statiska perusahaan mulai
muncul memrespon dengan kartun itu.

akhirnya kami jadi semangat untuk melanjutnya dari kartun kami tidak terasa sudah banyak
respon dari para penonton kartun kami untuk melanjutkan kartunnya tapi penghasilan kami
langsung melonjak dengan cepat.

akhirnya kami memiliki perusahaan sendiri karena saling membantu dan saling mengerti
dalam sebuah membangun perusahaan itu.


pesan :
persahabatan jika saling mengerti dan saling membantu akan membentuk sebuah rasa
percaya untuk saling mendukung satu sama lain.