chapter 13 = clever and artman

aku dan sahabat seorang seniman yang dalam bidang teknologi
saat kami membuat sebuah perusahaan besar untuk karya seni kami

awal aku dan teman adalah gamer yang menyukai game tapi hanya kami memiliki
perbedaan aku suka game karena suka mencari karakter untuk aku mengambar dan
temanku suka game karena untuk membelajar sistem dari program itu saat kami
bermain game bersama di sebuah cafe saat itu.

beberapa hari kemudian kami pun bekerja di sebuah perusahaan game production aku
bagian pembuat karakter dan temanku bagian program gamenya saat itu kami
bersama dalam pekerja saat itu mengumpulkan untuk membuat sebuah perusahaan
game studio kecil-kecilan untuk kami bisa membuat usaha sendiri.

kami pun mendapat kabar dari perusahaan bahwa perusahaan kami bekerja dalam
kondisi bangkrut dan harus mempecat pekerja karena kondisi bangkrut setelah
kami mendapat dapat ngajian terakhir kami di perusahaan itu.

baru ingat kami memiliki perusahaan game kami sendiri melanjutkan usaha itu
untuk mencari uang saat itu meluncurkan game pertama kami tapi belum laku
setelah beberapa bulan kemudian game kami buat pun mulai diterima oleh
masyarakat banyak mau membuat lebih banyak game lagi dari perusahaan kami
sampai saat kami menjadi sukses gara-gara perusahaan yang kami buat.


pesan :
semangat dan saling mengerti itu nama sahabat sejati karena persahabatan itu
bukan dinilai dari luar hatinya tapi lihat di dalam hatinya.