chapter 9 = lonely camp

ini cerita aku dan teman suka berpetualangan karena ada satu tragedy terjadi teman
aku bercerita tragedy ceritaku.

awal kami dua orang seorang freelancer suka berkerja di rumah suka bikin video pemandangan
untuk media social kami. kami pun suka pergi gunung dan sebuah hutan yang belum diketahui
banyak orang itu aku berpikir untuk pergi ke gunung belum teraba oleh manusia satu pun.

mempersiapkan rencana itu dan penuh perbekalan untuk mendaki gunung itu tapi saat teman bingung
karena saat itu aku tidak sengaja masuk ke kamarnya menemukan sebuah surat rumah sakit yang tertulis
bahwa temanku mengalami penyakit parah setelah aku tahu itu merahasiakannya temanku.

beberapa minggu kemudian mendadak disibuk oleh project dari pekerja freelance kami hingga harus
memikir untuk mengubah jadwal mendaki gunung itu saat aku berpikir kenapa temanku ini menrahasiakan
penyakit dari semuanya termasuk aku.

beberapa bulan kemudian aku dan temanku memberes tugas kami akhirnya keesokan harinya kami bersiap untuk
ke gunung itu baru sampai gerbang desa saat itu ada warga desa bilang kepada kami harus berhati-hati
gunung karena terjal banyak korban warga desa jatuh di gunung itu.

kami berjalan menuju kaki gunung mempersiapkan peralatan kami untuk  mendaki gunung tapi saat itu aku
terdiam melihat kondisi temanku yang parah karena penyakitnya itu besok pagi kami melanjutkan perjalanan
saat setengah perjalanan temanku berkata "istirahat sebentar" tapi aku tahu karena penyakitnya suka istirahat
tapi saat itu temanku mulai curiga dengan tatapanku kepadanya.

saat itu temanku melihat sangat aneh dengan sikapku kepadanya aku mulai jujur kepada sebenarnya aku tahu
bahwa menyimpan penyakitnya dariku akhirnya temanku bilang padaku soal penyakit "bahwa dia sudah merahasiakan
karena takut membuatnya khawatir dengan keadaan karena ini akan menjadi kenangan terakhirnya dan juga pendaki
terakhir bersama sahabat" kami pergi tidur saat sampai di puncak temanku mendadak tidak sadar saat aku ada warga
di dekat membantu untuk turun gunung setelah sampai desa aku bilang kepada kepala desa "bahwa teman memiliki penyakit
berbahaya nyawa" akhirnya kepala desa mengerti membantuku untuk membawa puskesmas terdekat melakukan penguburan
jenazah temannya kepala desa itu karena permintaan tidak saudara dan tidak masih hidup dari temanku.

beberapa tahun kemudian berpergi ke gunung sendiri tanpa teman karena aku merasakan kehadiran temanku saat aku
mengenangnya karena cuma yang bisa membuatku dalam hidup selama ini.

pesan :

walaupun sahabat sudah pergi jangan pernah melupakan kenangan indah yang dibuatnya di dalam hati kita karena
bukti persahabatan kita