Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sehau76Avatar border
TS
sehau76
Dokumen Bocor Prediksi Korban Kematian Harian Covid-19 di AS Capai 3.000 Pada Juni
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dokumen bocor milik pemerintah AS memprediksi, korban meninggal harian karena Covid-19 di sana bisa mencapai 3.000 orang pada Juni. Berkas itu memperlihatkan bahwa proyeksi kemtian harian karena wabah bakal melebihi jumlah tertinggi AS yang mencapai 1.750 orang. Kemudian dari kasus per hari, dokumen bocor itu mengungkapkan AS bakal mengalami 200.000 infeksi, dibandingkan data saat ini berjumlah 25.000.  Dokumen itu menimbulkan pertanyaan mengenai relaksasi penerapan pembatasan sosial di sejumlah negara bagian, dilaporkan Sky News Senin (4/5/2020). 

Apalagi, Presiden Donald Trump selalu menekankan upayanya dalam membuka kembali dibuka, dengan aksi protes menentang lockdown dilakukan pada akhir pekan lalu. Sistem kesehatan mengalami kesulitan untuk menangani pasien yang terus berdatangan, dengan sejumlah kasus ada yang terpaksa dirawat di koridor rumah sakit. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan, masih ada tempat yang harus menanggung kasus infeksi maupun korban meninggal. Meski, terdapat peningkatan di beberapa lokasi seperti New York City yang merupakan episentrum Covid-19 AS, New Orleans, dan Detroit. Sejauh ini, Negeri "Uncle Sam" mencatatkan 67.000 kematian total karena virus corona, dengan sekitar 1,2 juta orang terinfeksi. Pekan lalu, IHME dari Universitas Washington merilis pemodelan bahwa gelombang pertama wabah akan membunuh sekitar 72.400 orang.

Pada Minggu (3/5/2020), Trump menyatakan bahwa angka kematian total karena patogen bernama resmi SARS-Cov-2 itu akan mencapai 100.000 orang. "Mungkin kami akan kehilangan dari 75, 80, sampai 100.000 orang. Itu menyeramkan. Tak seharusnya kami mengalami seperti ini," kata dia. Meski begitu, predjksi presiden 73 tahun itu masih jauh dari perkiraan dalam dokumen bocor yang dipublikasikan The New York Times. Gedung Putih langsung menanggapi kabar tersebut, dengan menyanggah keasliannya. Jurusan Kesehatan Publik John Hopkins Bloomberg juga bersuara. Dalam keterangannya, dokumen itu merupakan analisa primer yang dipaparkan kepada Badan Manajemen Darurat Pusat, atau FEMA. "Laporan untuk membantu perencanaan skenario, tak bisa digunakan sebagai predikti, dengan yang dipublikasikan bukanlah versi lengkap," ucap John Hopkins Bloomberg. 

Lembaga itu menjelaskan, informasi yang ada memang memberikan beberapa skenario, termasuk pencabutan prematur lockdown yang berakibat pada kenaikan kasus Covid-19. Sementara juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengatakan bahwa dokumen ini tidak pernah diberikan kepada gugus tugas virus corona. "Panduan presiden untuk membuka kembali AS diperoleh dari pendekatan saintifik bersama pejabat kesehatan dan pakar penyakit menular," jelas Deere.

Pemerintahan Trump dituding mengabaikan peringatan akan bahayanya pandemi ini sejak Januari, bahkan tak bergabung dalam seruan global guna memproduksi vaksin. Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, David Miliband, mengungkapkan absennya Washington dari seruan itu merupakan sebuah "misteri". "Pada saat ini, AS bukan contoh bagus dalam hal kepemimpinan global atau reaksi nasional bersejarah untuk menghadapi virus ini," paparnya.




Kompas

Sekutu sendiri aja tau kalo Trumpet tipe orang yang buruk rupa cermin dibelah. 
jojodogluncatAvatar border
ceuhettyAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
637
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.