Sumber gambar : Pinterest

Sebuah cerpen tokoh nadia dalam buku "Warisan Cinta Wanita" Risalah wanita-wanita mulia sepanjang masa karya Yahya Basyir HJ, tentang penderitaan yang di alaminya ketika berada di dalam rumah keluarganya, karena dia mengatur kehidupannya melawan keinginan berdasar persepsi mereka.

Dimulai dengan shalat, memakai hijab, menjauhi pesta-pesta yang mempertemukan laki-laki dan perempuan yang saling memperlihatkan aurat, dan di dalammya sesuatu yang diharamkan telah di langgar atas nama adat dan tradisi pada suatu waktu. Serta atas nama perkembangan, kemajuan, dan sejalan dengan zaman modern sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat saat ini.

Akan tetapi nadia telah memutuskan untuk mengikuti jalannya dan bersabar dengan beban-beban yang di milikinya. Maka ia tak ingin keluar rumah tanpa mengenakan jilbab, dan sikap tegasnya untuk mengubah sikap sang ayah. Dan ayahnya telah memberikan kepadanya kebebasan untuk memilih, lalu ayahnya berkata dengan lembut.

“tidaklah mudah bagimu untuk mengubah sebuah perilaku yang telah menjadi kebiasaan masyarakat. Masyarakat tidaklah menyukai orang yang berusaha mengubah tatanan tradisi, dan semuanya akan memusushimu, dan kamu akan mendapati dirimu sendiri akan terasing”

Dan nadia menemukan hal tersebut, maka dari itu ia harus berkorban dan teguh dengan pendiriannya. Sehingga ia pun melakukan refleksi dalam puncak ketenangan dan kepercayaan diri pada sebuah tujuan yang benar.

Ia berkata “ aku akan menjadi orang yang terasing , aku akan menjadi salah satu orang yang telah disabdakan oleh Muhammad : “beruntung sekali orang-orang yang terasing yakni orang-orang yang memperbaiki sunnahku yang telah di rusak oleh manusia”


sumber gambar : pinterest

Kehidupan nadia bagaikan tetes embun yang membersihkan hati-hati orang yang bersalah. Membersihkan jiwa-jiwa mereka yang telah berkarat. Hatinya dipenuhi dengan keinginan untuk melihat manusia, dimana mereka bergerak dalam sebuah lorong orang-orang yang diinginkan oleh Tuhan.