Ini cerita waktu SMA yang sekarang menjadi panutan ane dalam berbisis. Jadi ceritanya dulu pas SMA ane pengen banget punya penghasilan tambahan. Tapi ilmu bisnis ane dulu sangat minim banget. Maklum dulu masih jaman-jamannya kaskus dan youtube belom seramai sekarang. 

Kebetulan dari kaskus pula ane menemukan penjual casing HP dengan harga yang murah. Selain itu, pemilik usaha casing itu juga bisa dikatakan sangat bersahabat karena ane boleh menjadi dropshippernya dan terus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ane lontarkan kepadanya.

Singkat cerita permasalahan ane yang pertama, yaitu bingung mau jualan apa, akhirnya sudah terselesaikan. Yang menjadi permasalahan kedua gimana cara menarik minat para pembeli. Padahal casing itu sudah ane buatkan lapak di media sosial dan FJB kaskus, tapi gak ada satupun yang beli.

Sempet nanya ke distributor itu bagaimana solusinya, dia bilang ane harus menawarkan langsung kepada orang terdekat ane biar ada yang beli. Tapi cara itu ane tolak, karena takut nantinya mereka membeli karena terpaksa dan kasihan kepada ane.

Selang beberapa minggu toko ane tetap sepi, yang nambah hanya jumlah viewsnya saja. Karena bingung dan mulai males karena tidak ada pengunjung yang datang, maka ane sudah mulai cuek dengan dagangan ane.

Sampe akhirnya keajaiban tiba di hari Jum'at. Ane yang biasanya tidur selama khutbah, entah kenapa kali itu ane sama sekali tidak tidur, mengantukpun enggak. Karena gak bisa tidur, sambil dengarkan ceramah khutbah, ane mainkan sajadah yang ane gunakan. Namun tiba-tiba fokus ane teralihkan oleh kotak amal yang terus berjalan dari depan ke belakang. Ane perhatiin setiap orang, banyak dari mereka yang menyisihkan uangnya untuk dimasukkan ke kotak amal. Entah kenapa, melihat orang-orang memasukkan uang ke kotak amal membuat ane jadi ingin ikutan juga. 

Akhirnya ane rogohlah kantong celana SMA dan ane dapet uang 7 ribu, selembar uang 2 ribu dan selembar uang 5 ribu, sisa uang jajan hari itu. Awalnya ane siapkan yang 2 ribu untuk dimasukkan ke kotak amal, tapi tiba-tiba di dalam hati kayak ada bisikkan untuk memasukkan uang 5 ribu. Sampe akhirnya kotak amal itu berhenti di depan ane dan uang 5 ribu itu masuk ke dalam kotak tersebut.

Sama sekali tidak ada penyesalan saat aku masukkan uang 5 ribu itu. Malah bisa dibilang ane seperti terhipnotis karena setelah memasukkan uang 5 ribu itu ane lupa kalo habis masukkin uang ke dalam kotak amal.

Beres solat Jum'at dan sampai di rumah, ane iseng cek akun dagangan ane yang udah beberapa hari gak dilihat. Dan betapa senengnya ane waktu itu ada orang yang memesan casing ane sebanyak 3 unit. Yang mana ane mendapatkan untung 30.000 karena tiap casing ane ambil untung 10.000. Saat itu ane belum yakin kalo berkah itu dateng setelah ane masukkin 5 ribu ke kotak amal.

Besoknya kembali ane coba cara itu, ane masukkin uang 5 ribu ke kotak amal yang biasanya berada di depan mesjid dengan harapan hari ini dagangan ane laku kembali. Selang sehari, dua hari hingga seminggu dagangan ane juga belum laku. Aneh pikir ane waktu itu, kenapa kejadian jum'at lalu gak terulang kembali. 

Selang beberapa minggun kemudian toko ane kembali sepi. Hingga suatu ketika, anak-anak OSIS sekolah ane masuk ke tiap-tiap kelas untuk meminta sumbangan. Sumbangan itu diperuntukkan untuk salah satu adik kelas kita yang habis tertimpa musibah. Saat merogoh kantong, yang ane temuin hanya uang jajan ane yang masih utuh, 20.000, karena belum sempat ane jajanin. Tapi beda dengan saat Jum'atan waktu itu, kali ini ane dengan sadar dan ikhlas memberikan seluruh uang jajan ane itu. Menahan laper hingga pulang sekolah adalah hal yang mudah.

Beberapa hari berlalu, ane mendapatkan SMS dari seseorang yang ingin membeli casing jualan ane dalam jumlah yang cukup banyak. Kalo tidak salah sebanyak 50 unit, tapi dia meminta dengan harga yang cukup murah. Dengan skill negosisasi seadanya akhirnya deal lah harga yang kita tentukan, ane sendiri masih mendapatkan untung 5 ribu dari tiap casing yang laku terjual.

Dagangan ane akhirnya terus bertumbuh. Dan jurus yang selalu ane andalkan adalah menyumbangkan 10 - 40 % keuntungan yang ane dapatkan untung amal dan kegiatan sosial. Bahkan dari jualan casing ini ane berhasil beli printer karena dulu kepikiran untuk bikin casing sendiri karena pasti harganya akan lebih murah. Tapi ternyata ada banyak hal yang tidak ane pikirkan, seperti cara agar hasilnya rapih, agar gambarnya tidak pudar dan sebagainya. Yang akhirnya ane kembali menjadi seorang reseller (dari dropsihpper menjadi reseller). 

Kisah bisnis ane ini cukup menjadi kenangan saat SMA, karena saat masuk ke kelas 3, ane putuskan untuk fokus UN dan memilih menutup toko online ane selama setahun dan mulai jualan lagi saat kuliah. Tapi ternyata saat kuliah semester 1 dan 2, ane sibuk banget, jangankan ngurusin jualan, bisa tidurpun udah bersyukur. Masuk semester 4 dan sudah terbiasa dengan ritme kuliah, ane coba kembali jualan casing lagi. Namun sayangnya pengguna FJB sudah bermigrasi, distributor ane juga sudah entah kemana tidak ada kabarnya. Mau pindah ke marketplace macem tokped/BL kayaknya sudah ketinggalan sekali karena disana bermain sistem rating. 

Lagipula ane lihat-lihat jualan casing sudah tidak prospek seperti dulu lagi. Karena ane lihat orang zaman sekarang sering berganti handphone dan jarang yang menggunakan casing. Alasan yang ane dapet selain bikin handphone jadi panas, ya bikin handphone jadi lebih tebel dan kurang enak di genggam.

Sampe sekarang ane juga masih belum menemukan ide bisnis yang pas. Selain bingung mencari peluangnya, bingung juga nyari distributornya. Di kaskus sendiri kebanyakan hanya ada distributor sepatu dan kaos. Tapi prinsip untuk memberikan 10 - 40 % pendapatan tetep ane lakukan. Ane ngerasa hal ini berdampak sama nilai-nilai kuliah ane. Atau mungkin aja berdampak pada rezeki orang tua ane. 

Semoga cerita ane bisa menginspirasi agan semua. 

source: Cerita Pribadi TS